Cicak Di Dinding
Tiada yang mampu merengkuh arti dan isi hati
Kadang benda mati yang memenangkan
tempat di sisimu
Atau hewan kecil yang luput dari pandanganmu
Ku berserah dalam ketakberdayaan
Berbahagia dengan satu impian
Dan satu kejujuran
Ku ingin jadi cicak di dindingmu
Cicak di dindingmu
Hanya suara dan tatapku menemanimu
Dan ku menyadari tanganku
tak kan mampu meraihmu
Walau ku tahu tanganmu tak kan lelah memberi
Tidurlah, tidur, buih ombakku
Percikmu abadi menyegarkanku
Namun biarlah kini…
Kuingin jadi cicak
Seperti cicak di dindingmu
Cicak di dindingmu…
Melekat, menemani, membelai dinding jiwamu…
…[ cicak, cicak di dinding ]…
—Dee “rectoverso”–