KIK
#simply thing
Saya menyukai hal-hal sederhana dan cenderung suka menyimpannya, meskipun bagi orang lain akan terlihat tidak penting atau bisa disebut sebagai sampah, seperti tiket, karcis, daun kering pun saya simpan.
Hari ini saya mulai dari kantor polisi Bulaksumur untuk meminta surat keterangan kehilangan Kartu Identitas Kendaraan (KIK). Saya berniat memperjuangkannya untuk menghadirkan duplikat KIK, mengingat kurang dari dua bulan lagi saya harus move on dari kota ini, dari kampus tercinta ini. Dari awal saya ingin menjadikan KIK sebagai kenang-kenangan dan menempati salah satu kolom di scrapbook saya. Ternyata usaha saya gagal karena KIK sudah tidak dicetak lagi, begitu penjelasan yang saya dapat T.T
Baiklah, tetap saya syukuri bahwa saya sempat memotretnya. Sebenarnya tak masalah jika tak ada KIK, masih ada karcis yang diberikan petugas jika tak ada KIK tetapi dalam pikiran saya, jika punya KIK saya bisa ikut aktif mengurangi sampah kertas karena keluar masuk kampus tak hanya sekali dalam sehari, bisa beberapa kali keluar masuk kampus, bisa-bisa saya ikut berpartisipasi menambah tumpukan sampah kertas dari karcis itu.
Simply things berikutnya adalah permintaan kepada sahabat saya yang akan segera pulang ke tanah air. Padanya saya meminta untuk dibawakan pasir pantai alexandria jika ia mengunjungi pantai alexandria sebelum pulang dan tanah dari Kota Seribu Menara, al Qaahirah. Saya hanya memesan dibawakan sedikit saja. Nantinya pasir-pasir itu akan saya simpan dalam toples dan saya letakkan di rak dengan label ‘Pasir Pantai Alexandria’, siapa tahu, Allah memberi saya tiket berupa kesempatan untuk benar-benar ke sana. ^^