Kerja Dari Mana Saja #2: Kopitaro Manual Brew
Katanya, secangkir kopi dapat membuat kita belajar bahwa rasa pahit juga dapat dinikmati. Iya kah? Saya pikir memang iya dan menikmati secangkir hangat atau segelas dingin kopi itu sangatlah menyenangkan.
Setelah beberapa bulan vakum dari seri perjalanan Kerja Dari Mana Saja dengan sangat gembira dan riang hati saya umumkan the series is back! Kali ini saya kembali dengan seri cerita perjalanan ini di Kopitaro Manual Brew. Kali pertama mengunjungi kedai ini di Bulan Februari lalu, saya langsung jatuh cinta. Vibe-nya terasa filosofis gitu dan tentu kedai ini memiliki ciri khas dari kedai-kedai yang pernah saya kunjungi di Kota Palu.
“Di sini kami masih menyeduh kopi secara manual, Kak”, begitu percakapan saya dengan seorang barista yang pada waktu itu saya tebak adalah pemilik Kopitaro. Bagi saya, cara menyajikan kopi di Kopitaro ini terasa otentik. Masih manual, menyeduh secara manual tanpa mesin. Selagi menunggu pesanan, saya bisa melihat proses pembuatan kopi yang saya pesan sambil sesekali berbincang dengan kakak baristanya. Ada interaksi bukan sekadar menikmati kopi. Ini asik menurut saya. Ya meski tak bisa dipungkiri bahwa proses manual ini memang memakan waktu lebih lama. Bagi saya tak masalah karena sepanjang proses pembuatan pesanan, obrolan hangat antara penikmat kopi dan barista bisa tercipta.
Manual Brew yang masih dipertahankan oleh Kopitaro ini akhirnya menjadi identitas. Identitas yang bagi saya sulit lho diciptakan terlebih jadi icon. Salah satu menu yang unik di Kopitaro ini adalah Red Wine. Bukan, bukan wine yang itu 😀 Red Wine ala Kopitaro ini adalah kopi yang ditambah dengan sari mulberry diproses secara manual dan terpenting halal. Saya belum pernah mencobanya sih karena menu favorit saya di sini adalah caramel latte yang saat dinikmati itu saat di ujung ada rasa pahit kopi setelah sebelumnya ada rasa manis dan gurih. Gimana ya? Gitu pokoknya…hahaha
Kedai yang terletak di Jalan Swadaya ini menyediakan buku-buku yang bisa dibaca sambil menikmati kopi jika sendirian. Selain itu, Kopitaro juga menyediakan ruang yang nyaman untuk chit-chat bersama kawan. Tak hanya itu, ruang di kedai ini cukup luas dan bisa memfasilitasi komunitas untuk sebuah pertemuan. Desain ruangnya pun juga instagramable industrial gitu, menurut saya. Karena tempatnya yang nyaman ini, untuk kerja pun mendukung, capek lihat layar, bisa ambil jeda keliling lihat-lihat koleksi buku atau alat-alat perkopian di bar.
Saya suka mengambil tempat di bagian belakang karena outdoor. Bisa menikmati angin sepoi-sepoi sambil menikmati caramel latte dan tentu saja, kerja. Kopitaro juga menyediakan varian kopi asli Sulawesi Tengah lhoo, Arabika Gawalise Lewara. Lewara adalah nama sebuah desa di Kabupaten Sigi dan terletak di Pegunungan Gawalise. Tak hanya menyeduh kopi tetapi juga memiliki idealisme untuk mengenalkan kopi asli Sulawesi Tengah. Hal seperti ini bagi pendatang macam saya seperti harta karun untuk belajar dan menambah informasi tentang Sulawesi Tengah dari sebutir kopi.
Fasilitas ruang nyaman dan aneka pilihan menu kopi bisa menghadirkan suasana homey. Jika tak terbiasa menikmati kopi, Kopitaro juga menyediakan menu non kopi seperti Green Matcha, Chocolatier Ice, Mawar Merah, dan Sakura Girl. Menu makanan yang tersedia ada aneka mie tapi saya belum pernah pesan makanan sih..hehe. Jadi spesial lagi, Kopitaro ini dekat rumah. 😀
Yuuk, mampir ke Kopitaro jika teman-teman sedang di Kota Palu. ^^
Kopitaro Manual Brew
Titik seduh #ngopisampaipintar: Jalan Swadaya, Lr. Sawerigading 1 no. 18, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Kopi nya cantik ya penyajiannya, plus tempat nya oke punya buat kerja juga. Ga heran dirimu betah ya
Baru tahu ada mesin sejenis robot gitu penampakannya. Saya jadi gagal fokus dan sungguh nambah wawasan banget
Lokasi tempat nya juga nyaman ya bikin betah
Semoga ya Kopitaro disegerakan buka cabang di Jakarta agar aku bisa menikmati sajian manual kopinya. Aku nih penyuka kopi loh kak, terutama yang strong rasanya + tambah sedikit gula. Mantaps…
Kedai kopi Kopitaro ini kelihatan bersih dan sepi. DI tempat ini pengunjung bisa laptopan, meeting atau ngobrol2 sama teman, apa aja cocok ya mbak. Kopi buatan manual kayak gini pasti hhmm lezat rasanya. Apalagi sajiannya pakai gelas gede hehehe puas deh. Aku sih tetap suka yang ditambah gula kalau ngopi hihihi.
Kopi latte-nya Kopitaro menggoda untuk diseruput kak.
Proses penyajian dengan Manual Brew gini pasti sepdan dengan nikmat kopi saat di seruput pastinya. Jadi list tempat ngopi kalau ada kesempatan ke Palu,
waaa kopiiiiii ….senangnyaaa
ngetik sambil mencium aroma kopi, dan menyicip seteguk demi seteguk
ilham pun muncul, kata demi katapun meluncur deras
Tempatnya menarik, kopinya enak pula, pas banget nih buat bersantai maupun sambil kerja, jadi pengen minum kopi deh gara-gara baca ini 🙂
Wajib mampir ya kalau sedang di Palu
Caramel latte! Aku juga suka tuh, Kak. Dan memang, menyenangkan banget kalau baristanya asik diajak ngobrol. Ada coffee shop langgananku di Bandung yang owner merangkap baristanya hobi banget ngobrol tentang kopi :)) Ah, kapan-kapan kita ketemuan yuk trus ngopi di mana gitulah.
Lihat foto ruangannya yang awal, saya kira itu adalah pojok rumah Mbak Cindi. Lalu kubaca judulnya kok tentang kopi. Habis itu baca paragraf demi paragraf. Asli! Jatuh cinta dengan tempatnya, homey banget. Meskipun saya bukan penyuka kopi, Mbak. Tapi kalau lihat kedai kopi seperti itu, bisa lah nyicip kopinya
Dari namanya saja manual brew ya. Jadi nggak heran kalau cara penyeduhan kopinya masih manual. Tapi bener sih. Kadang yang manual itu cita rasanya lebih unik. Iya nggak sih?
Kopitaro bisa dikunjungi lain kesempatan manakala berkunjung ke Palu, salah satu lokasi nyaman ngopi di tempat nyaman.
Melihat ruangannya mataku langsung berasa redup lho, adem gitu, mengingatkan tempat pada jaman dulu aku kecil dimana lampu-lampu sinarnya termaram, jendelanya juga masih model begitu. Tambah nikmat ditemani kopi ya
Saya termasuk penggemar kopi. Di rumah sudah banyak banget alat pembuat kopi, mulai dari yang manual hingga elektrik.
Tapi kopitaro bikin aku penasaran… Kapan ya bisa ke sana…
Aku sih biasanya gak puas hanya lihat dan menikmati kopi nya… Pasti jiwa kepo ku meronta… Dan berakhir dengan tanya sana tanya sini…
Saya pribadi engga bisa minum kopi karena kesehatan, tapi saya suka bau kopi dan sangat senang melihat proses pembuatan kopi.
Jaman kerja sellau bersinggungan dengan macam macam kopi. Dulu nagih sekarang enggak allhamdulilah apalagi lagi hamil harus mengurangi. Suasananya asik banget ini kak
Aaah kopi manual brew.. Enak banget ini.. Suh jadi mu kopi deh padahal lagi saum.. Bakalan buka ama kopi nih
[…] sini, jika teman-teman penasaran dengan seri ‘Kerja Dari Mana saja’ bisa langsung klik di sini 🙂 Bocorannya, seri kedua berada di Kota Palu, Sulawesi Tengah. […]