Ruang Tumbuh & Bersenang-Senang

Play Book Dating Bersama Patjar Merah di Kota Solo, Ngapain Aja?

16

Patjar Merah

Bahagianya bookworm itu seakan simpel, menemukan ‘surga’ berisi beragam buku didukung dengan diskon yang menyertainya. Iya nggak? Ya, setidaknya begitu sih bagi saya sendiri, hehehe. Berada dalam event yang berkaitan dengan buku, melihat beragam genre buku hingga rasanya bisa mencium aroma buku dalam waktu bersamaan itu seperti hujan oksitosin. Bahagia banget!

Patjar Merah

Mengenal Festival Literasi Patjar Merah

Patjar Merah

Salah satu event literasi yang membuat para bookworm bahagia adalah Patjar Merah. Nama Patjar Merah merupakan sebuah nama dari judul novel tahun 1930-an yaitu Patjar Merah Indonesia. Dalam novel tersebut ada seorang tokoh Bernama Patjar Merah. Dia adalah sosok yang cerdik, pandai, gemar membaca, dan seorang tokoh pahlawan. Yap, dia adalah Tan Malaka.

Patjar Merah

Menjadikan sosok Tan Malaka sebagai nama event literasi tentu memiliki tujuan harapannya semangat Tan Malaka yang pandai dan gemar membaca menginspirasi acara ini dan semua para pengunjungnya. Selain itu, bagi saya ada hal menarik lain di festival literasi Patjar Merah adalah tempat pameran yang digunakan. Adakah Teman-Teman bisa menebaknya? 😀

Patjar Merah
Patjar Merah 1 atau ruang pameran utama.

Patjar Merah bagi saya selalu menarik setiap mengadakan pameran kelilingnya di beberapa kota di Jawa seperti Jakarta, Yogyakarta, Malang, Semarang dan sekarang di Solo. Venue yang dikonsep oleh Patjar Merah adalah bentuk apresiasi ruang-ruang lama yang tidak terpakai untuk mengaktualisasi kembali gedung-gedung tersebut. Termasuk Denyut Merah Solo ini bertempat di Ndalem Djojokoesoeman yang merupakan bangunan cagar budaya. Jika Teman-Teman mengikuti perjalanan Patjar Merah pasti ingat ya tempat-tempat yang dipakai untuk pameran di kota-kota yang pernah disambangi Patjar Merah kan ya?

Patjar Merah
Patjar Merah 2 atau ruang pameran 2.
Patjar Merah
Patjar Merah 3 atau ruang pameran 3.

Hal-Hal Menyenangkan di Patjar Merah Solo

Patjar Merah
Kado dari Patjar Merah saat Jelajah Baluwarti bersama Soerakarta Walking Tour.

Denyut Patjar Merah di Kota Solo tidak hanya sekadar pameran buku saja tetapi juga banyak workshop dan acara lain seperti beberapa heritage walking tour dan pertunjukan paper moon puppet. Seperti halnya kemarin, di Hari Minggu ada agenda dari Patjar Merah dan Soerakarta Walking Tour dalam ‘Jelajah Baluwarti’. Bagi saya acara itu sangat mengasyikkan, kapan lagi kan ya? Jalan-jalan sambil diceritakan tentang sejarah tempat-tempat yang mungkin saat kita lewati biasa saja ternyata menyimpan sejarah. Ada juga nanti di Hari Minggu ada jelajah rasa di pojok Pasar Gede, Solo. Untuk workshop di Patjar Merah juga diisi oleh tokoh-tokoh terkenal serta ada beberapa seniman dari Solo.

Patjar Merah
Buku karya dari salah satu penulis Kota Solo.

Selain kegiatan-kegiatan yang menyenangkan itu, Denyut Patjar Merah Solo juga menyediakan buku-buku yang beragam genre dari banyak penerbit, penerbit mayor dan penerbit indie. Soal harga jangan khawatir, didukung dengan diskon hingga 80%. Ada buku-buku non-fiksi, buku fiksi, buku anak-anak hingga buku mewarnai pun juga ada.

Patjar Merah
Ketemu Mba Reda Gaudiamo ^^
Patjar Merah
Salah satu karya Mba Reda, udah pernah baca?

Fasilitas di Festival Patjar Merah Solo

Fasilitas yang disiapkan menyambut Denyut Patjar Merah Solo ini sangat ‘mewah’ lho. Area parkir yang luas untuk roda dua dan kendaraan roda empat. Toilet yang bersih di beberapa sudut dalam venue. Ada musola untuk melaksanakan salat bagi pengunjung muslim. Area Ndalem Djojokoesoeman yang sejuk dan asri serta tidak ada tiket masuk ke venue Patjar Merah. Denyut Patjar Merah Solo ini ada tiga ruang pameran buku karena memang banyak sekali judul buku yang disediakan.

Patjar Merah
Suasana Patjar Merah, Minggu (2/7).

Tips Berkunjung ke Patjar Merah Solo

Patjar Merah

  • Tetap terapkan protokol kesehatan ya Teman-Teman, kenakan masker dan siapkan Bisa juga mencuci tangan di tempat yang telah disiapkan.
  • Sebaiknya bawa totebag atau paperbag (jika pakai tas kecil) karena Patjar Merah tidak menyediakan kantong sekali pakai jika berbelanja buku.
  • Patjar Merah menyediakan totebag untuk pembelian buku minimal Rp 200.000,00.
  • Karena bertempat di bangunan cagar budaya, sebagai pengunjung kita harus tetap menjaga kebersihan, jauhi kegiatan merusak fasilitas di Ndalem Djojokoesoeman.

Yuk berkunjung ke Denyut Patjar Merah Solo yang masih berlangsung hingga Hari Minggu, 9 Juli 2023 nanti di Ndalem Djojokoesoeman, Solo ^^

 

Baca juga: Jalan-Jalan ke Kampung Seni Kemlayan, Solo.

16 Comments
  1. Suci says

    Berkegiatan di sebuah pendopo semi terbuka begini malah sejuk ya, mbak. Ngga butuh banyak pendingin ruangan juga dan mata tetap fresh bisa teteo mandang yang hijau-hijau di ke arah luar ruangan.

    Bisa dapet keuntungan dobel2. Bisa belanja buku, juga sekalian belajar sejarah perihal tempat pelaksanannya, eh bonus ketemu banyak teman / kerabat

  2. Dian Restu Agustina says

    Mbak, aku bayangin datang ke Area Ndalem Djojokoesoeman yang sejuk dan menikmati venue festival literasi Patjar Merah dengan buku-buku menariknya, workshop, heritage walking tour , pertunjukan paper moon puppet….wah bakalan betah!

    1. Taufiqur rahman says

      Kapan nih Patjar Merah diadain di Surabaya? Kek nya asyik ya, bisa borong buku dengan harga murah… Apalagi tempatnya bagus dan nyaman… Bisa ajak keluarga ke sini nih….

  3. lendyagassi says

    Asiknyaa..
    Berkumpul dengan sesama bookworm dalam Festival Patjar Merah Solo. Rasanya zaman serba digital begini, buku fisik menjadi salah satu bentuk kecintaan para bookworm akan sebuah hobi yang tak tergantikan.
    Ditambah lagi diadakannya di Ndalem Djojokoesoeman, Solo.
    Wah, semakin terasa sekali denyut kecintaan terhadap budaya Indonesia.

  4. Emma says

    Cocok sih filsuf kayak Tan Malaka dijadikan rolemodel untuk pecinta literasi, senangnya bookworm yang berkumpul membicarakan buku terbaru apa saja yang sedang viral atau jumlah buku yang telah diterbitkan 🤩

  5. Maria G says

    Beruntung banget baca tulisannya Mbak Cindi
    Jadi banyak tahu tentang Solo dan pastinya event Patjar Merah Solo
    dan ternyata yang dimaksud adalah Tan Malaka

    Wawasan saya tentang Solo jadi bertambah, padahal dulu setiap tahun ke Solo
    dan yang saya tahu cuma Pasar Klewer dan Pasar Baru 😀

    1. Diah Woro says

      Duhh asik banget kali bisa baca buku atau bahas buku favorit bareng bookworm apalagi tempatnya adem banget, biarpun di area terbuka. Kalau aku fix bawa tumbler kopi buat nemenin baca hehee

    2. Retno Septyorini says

      Udah agak lama kenal sama Patjar Merah karena sempet datang waktu dia gelar acara di Jogja. Tapi baru tahu arti Patjar Merah karena baca postingan ini. Mksh udah cerita soal ini mbak💛

  6. Annie NUGRAHA says

    MashaAllah Mbak Cindi. Ini sih surga dunia bagi kita para pecinta dunia literasi ya. Tempat penyelenggaraannya juga terlihat hommy dan nyaman. Duh beruntung banget Mbak Cindi bisa hadir di sana. Sirik saya hahahaha.

    BTW, saya juga beberapa kali ikut event on-line nya Patjar Merah. Waktu itu, kalo gak salah ingat, membahas soal buku dan ilmu menulis tentang kisah perjalanan bersama Mas Agustinus Wibowo. Acaranya terorganisir dengan baik dan meninggalkan kesan serta manfaat yang luar biasa.

  7. Dennise Sihombing says

    Wow asik nih mbak ke pameran buku Patjar Merah Solo. Aku juga betah berlama-lama di pameran buku. Apalagi buku sejarah budaya, senang aku. Ketemu mbak Reda ya? senangnya. Beliau penulis favoritku

  8. fionaz isza says

    sebagai pecinta buku aq merasa harus datang ke event Patjar Merah ini, tapi sayangnya sekarang udah kelar ya kak. kira2 kapan digelar lagi ya kak?

  9. Sumiyati Sapriasih says

    hmm … pameran literasi yang aku rindukan, sayangnya di SOLO, coba aja di jakarta, insya allah aku hadir, paling suka cari buku bacaan baru

  10. Fenni Bungsu says

    Kalau gak salah ini kegiatan tahunan ya mbak?
    Sepertinya daku pernah membaca soal festival Patjar Merah ini beberapa tahun yang lalu.

  11. Susindra says

    Beberapa hari ini memang banyak bersliweran promo Patjar Merah. Saya mencoba mengingat terus menerus di mana pernah baca judul novel seperti ini yang pernah dilarang beredar di negara kita. Baca ini langsung ingat dong, kalau Tan Malakalah penulisnya. Dulu dibuat saat mengungsi di negara tetangga, tapi pembacanya banyak yang tahu siapa penulisnya.
    Surpris, jujur saja, karena dijadikan event literasi. Kita memang tak boleh melupakan sejarah

  12. Wahid Priyono says

    Sayangnya saya belum pernah berkunjung ke tempat yang bagus seperti patjar merah solo ini, next time semoga saya bisa datang ke tempat ini. Aamiin.

  13. […] Baca juga: Pengalaman Pertama Playbook Dating di Patjar Merah, Solo.  […]

Leave A Reply

Your email address will not be published.