Kalagyan Coffee, Kedai Kopi Nuansa Bali di Tengah Kota Solo
Saya masih terobsesi untuk mengunjungi dan mencicipi sajian coffee latte yang ada di Jalan Slamet Riyadi, Solo. Alasannya cukup sederhana sih, hanya ingin menikmati keramaian Jalan Slamet Riyadi dengan segelas kopi dan buku di tangan, ya meski di sepanjang jalan yang sama tetapi pasti memiliki view yang berbeda.
Salah satu kedai kopi yang sudah lama menjadi obsesi saya adalah Kalagyan Coffee. Kedai kopi ini berada di sudut ujung Jalan Slamet Riyadi hampir dekat dengan gapura Alun-Alun Lor. Kalagyan Coffee ini memberikan vibe Bali kepada para penikmat kopi khususnya ketika ada momen-momen spesial di Bali, kedai kopi ini akan menghadirkannya di tengah Kota
Solo. Unik bagi saya.
Menu dan Harga
Kedai kopi ini menyediakan banyak pilihan menu kopi. Mulai dari espresso, americano, cappuccino, coffee latte dan mochaccino. Ada juga menu beragam Kals Signatura hingga tea based di antaranya lemon tea, lychee tea dan strawberry tea. Saat ke Kalagyan Coffee, saya memesan ice coffee latte tanpa gula yang disajikan dalam papercup.
Segelas ice coffee latte, saya membayar sebesar Rp 23.000,00 dan bagi worth to taste. Aroma dan rasa kopinya masih terasa meski ditambah susu. Takarannya pas termasuk penambahan es kristalnya.
Daya Tarik
Selain menunya, Kalagyan Coffee memiliki daya tarik karena tempatnya yang nyaman dan sejuk. Iya, berada di tengah kota tapi suasana kedai ini beneran sejuk dan pandangan kita dimanjakan dengan hijau dedaunan.
Di teras lantai dua, area ini juga terdapat tanaman ukuran sedang dalam pot dan beberapa tanaman kecil yang hijau menyejukkan. Belum termasuk bunga-bunga segar dan asli yang diletakkan dalam vas di atas setiap meja.
Di bagian dinding luar juga nggak kalah hijau karena terdapat tumbuhan rambat, Lee Kwan Yee yang semakin menyemarakkan kesejukan di Kalagyan Coffee. Ada juga beberapa pohon besar tepat di depan kedai.
Nuansa di lantai satu ini adalah suasana minimalis yang hangat. Saat membuka pintu, mata kita langsung dimanjakan dengan bar dengan segala jenis kopi yang siap dipesan. Di lantai dua nuansanya sedikit berubah yaitu cenderung industrialis minimalis. Dari awal yang saya ngincar adalah teras lantai 2 Kalagyan Coffee: segelas kopi, buku sambil menikmati pemandangan Jalan Slamet Riyadi.
Selain itu, kedai ini sungguh aestetik. Tiap sudutnya sungguh menggemaskan untuk foto-foto. Dinding-dinding dihiasi lukisan yang ‘ngena’ banget.
Lokasi dan Jam Operasional
Kedai kopi yang instagrammable ini berada di Jalan Slamet Riyadi No. 11, Kauman, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo. Jika Teman-Teman naik Batik Solo Trans (BST) bisa turun di Halte Gladhag (utara atau selatan tergantung arah naik BST). Halte Gladhag tepat berada di dekat Kalagyan Coffee.
Jam operasional Kalagyan Coffee mulai pukul 09.00 hingga 23.00 WIB saat weekdays dan 09.00 hingga 00.00 WIB saat weekend. Jadi jika ingin berkunjung di Hari Minggu, bisa ke CFD Slamet Riyadi lanjut nongkrong ngopi di Kalagyan Coffee, kayak saya kemarin sih 😀
Fasilitas
Ada beberapa fasilitas yang bisa dimanfaatkan oleh para pengunjung Kalagyan Coffee. Di antaranya tersedia stopkontak, akses wifi, toilet, parkir, ruang ac no smoking, ruang ac smoking, di teras dengan kipas angin besar, area outdoor.
Saya termasuk tim cashless, saat jajan di Kalagyan Coffee bisa bayar secara cashless via QRIS. Jika terpaksa tunai, kakak kasir Kalagyan akan meminta uang pas.
Rasanya Kalagyan Coffee ini tuh anak muda banget. Sajian kopinya juga enak dan saya ingin ke sana sekali lagi, lagi dan lagi. ^^
Baca juga: Surakartea, Artisan Tea yang Mewangi di Baluwarti, Solo.