Menyederhana Cinta
Cinta…
Aku kehilangan kata di hadapan cinta tapi aku tak kehilangan makna di hadapannya.
Aku meninggi dan dimulya.
Cinta membekukan suara saat aku di hadapnya tapi cinta mampu mengejawantah pada rasa. Rasa jujur dan apa adanya. Senang terurai pada senyum simpul tak berkesudahan dan kecewa bereaksi pada kemarahan. Itulah cinta yang menyederhana. Bahkan kecewa, yang tanpa cinta tak mampu aku memilikinya. Cinta bertahta dan kuasa pada apa pun juga bahkan logika pun akan tunduk pada mulya cinta.
Menyederhana cinta.
Sesederhana cinta dan aku yang memilikinya…
Ngawi, 27 Mei 2010