2016 & ‘One’ Projects
Anggaplah bulan Februari ini rasa Januari di mana banyak orang menulis semua target-targetnya di tahun 2016. Bukan ngeles yaaa…*haha. Nah, tahun ini pun saya juga ingin menuliskan apa target saya atau biasanya yang disebut resolusi, karena tahun-tahun sebelumnya saya sangat malas dan (sedikit) menyepelekan mengapa target harus ditulis. Cukup diingat-ingat saja, sok-sokan kalau memori otak penuh dengan keterbatasan.
Target tahun 2016 ini, saya ingin memulainya dengan ‘One’ sebagai awal nama proyek-proyek pribadi atau sesuatu yang ingin saya capai.
One Day One Juz
Sebenarnya saya bergabung dalam komunitas ini sudah sangat lama, bisa dibilang ketika awal-awal group ini mulai diperkenalkan kepada khalayak. Parahnya, hanya bertahan satu saja karena member group yang jarang konsisten lapor disebabkan banyak alasan hingga akhirnya saya ganti no WA dan ganti HP, totalitas sekali bukan?*hehe
Lalu, saya move on ke One Day One Page bersama teman-teman relawan rumah tahfidz PPPA Daqu Jogja. Takdir group ODOP juga tidak bertahan lama, kenapa? Alasannya tetap alasan klasik. Ya sudah, saya pasrah.
Ikhtiyar saya selanjutnya adalah tetap menjaga kekonsistenan tilawah dengan menanamkan pada diri sendiri bahwa itu adalah sebuah kebutuhan bukan sekedar kewajiban lapor bahwa sudah selesai tilawah. Keberadaan group tilawah hanyalah sebagai penyemangat di luar diri sendiri. Ditambah doa semoga bisa berada dalam group tilawah yang anggotanya punya semangat luar biasa. Daaaaaaan, pada November 2015, saya ditawari kakak, sebut saja Mbak Lan begitu saya memanggilnya, menawari saya untuk masuk ke groupnya. Tanpa pikir-pikir dan jual mahal, saya iyakan.
Seperti dalam lagunya Opick, berkumpul dengan orang-orang saleh. Cieeeeeee…. Selain masuk group, saya juga membuat tabel ‘Absensi Pribadi’ dengan dua tabel: Mas Partner dan Dek Partner. Tujuannya, sebagai pengingat kebutuhan akan tilawah dan sebagai evaluasi bulanan seperti apa grafik tilawah masing-masing. Agar kebiasaan baik terbentuk, maka juga harus dibiasakan tiap hari dari sekarang. Karena surga bukan sekedar angan, tetapi sesuatu yang harus diusahakan. Iya kan? Iya kan? 🙂
One Day One Post
Ini bagian dari proyek idealisme. (Masih) terlihat susah, tapi tetap akan diusahakan seserius mungkin. Selama ini alasan yang membuat blog ini sering kosong adalah rasa malas ‘ah, nanti aja.’ lalu tak terasa hari berganti dan ide pun pergi. It is not a big deal! Maka dari itu, saya pun bertekad untuk terus mengatur waktu agar bisa mewujudkan target yang satu ini. Semoga banjir ide daaaaaan nggak malas. Aamiin.
Menulis bersifat mengikat dan menebar manfaat. Ya, daripada gosip sana sini lebih baik nulis aja di blog. Iya kan? Kalau menulis adalah jalan menjemput rejeki ya itu bonus. Tulisan besar lahir dari tulisan-tulisan sederhana, serpihan-serpihan gitu. Menulis bagian dari skill yang butuh dilatih tiap hari. Perlu belajar tanpa henti.
One Week One Review
Nah, proyek yang satu ini sudah lamaaaaa sekali dalam angan. Lagi-lagi alasannya belum sempat *hiks. Semoga bulan ini, di minggu ini meski udah weekend, bisa dimulai dan benar-benar perpampang nyata. Punya blog review buku seperti punya Mbak Ziyy di sini yang udah jadi inspirasi dari dulu kala.
Proyek ini juga berarti bahwa setidaknya, dalam satu minggu harus baca minimal satu buku, ya novel gitu deh. Karena tidak mungkin ada review (punya sendiri) tanpa baca lebih dulu. Iqra! Iqra! Iqra!
One Month One Museum
Tahun lalu, saya punya ide untuk punya blog khusus tentang museum yang saya kunjungi sekaligus sebagai promosi atau ajakan bagi orang-orang khususnya kawula muda agar berminat dan semakin tertarik untuk mengenal dan berkunjung ke museum. Yah setidaknya, agar museum makin ramai pengunjung. Proyek ini saya namai Dolan Museum. Sementara ini masih sekedar foto-foto saja di akun pribadi instagram saya. Rasanya gatel ingin segera menuliskannya di blog, tetapi saya masih memiliki kebingungan dan masih krisis rasa percaya diri. Semoga bisa segera launching blog ‘Dolan Museum’.
One Year One Loving Cup
Tahun 2015 kemarin, saya tutup dengan satu piala, meskipun piala dan piagam penghargaannya diserahkan baru tanggal 1 Februari 2016. Desember 2015, keberuntungan dari Allah, nama saya masuk di barisan pemenang (hanya) Juara Harapan 1 Lomba Menulis Karya Tulis Peringatan Hari Ibu yang diselenggarakan oleh KOWANI yang bekerjasama dengan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Anak. Piala, piagam, dan hadiah diserahkan langsung oleh Ibu Menteri, Yohana Yembise.
Proyek ini saya adakan karena saya ingin menantang diri saya sendiri untuk mengalahkan bisikan-bisikan negatif dan ingin memberi yang terbaik untuk diri saya. Ingin lebih produktif lagi, lagi, dan lagi. Piala yang terkumpul nantinya ingin saya tunjukkan pada anak saya dan semoga bisa menjadi inspirasi sekaligus semangat bagi anak-anak. Hingga di titik ini, hal yang membuat saya semangat belajar dan mengumpulkan pengalaman adalah karena kalimat: kecerdasan seorang anak diturunkan langsung dari ibunya. *maap kalau gak nyambung…haha
Jadilah kalimat itu sebagai penyemangat saya dalam menjemput ilmu (berijazah maupun tak berijazah), menjadi ibu cekatan dan produktif.
Yap, itulah empat proyek besar saya (secara umum). Semoga bisa konsisten dan memenuhi komitmen pribadi. Semoga bisa jadi ide yang bermanfaat untuk ditiru dengan senang hati silakan. Semoga bermanfaat ^^
Aku nggak ikut ODOP lagi -_- gara-gara WAnya aku unninstal wkwkw 😀 tapi Alhamdulillah sih, kalau baca Qur’an masih tetep jalan 😀
One Day One Page itu susah banget loh mbak ._. aku belum bisa-bisa sampai sekarang. Semoga kamu bisa ya 😀
Yaaah, semangaat buat project-projectnyaaa 🙂
iyaaa, aamiin…
semangat 2016 lah yaa… 😀
Hihihi syaaap, Mbak 🙂
Semangat mbak dengan One day one…
Hidup ini memang butuh istiqomah.. Heheh
Semoga kita bisa menjaga keistiqomahan itu dengan atau tanpa adanya mood
Salam kenal dari Veniy, anggota grup ODOP 🙂
Salam kenal juga Mbak…
iya semangaaat juga untuk Mbak Veniy 🙂
[…] nggak ngeblog, akhirnya saya bertekad dengan membuat target yang saya tulis beberapa waktu lalu di sini. Sambil persiapan ambil ancang-ancang, saya sempat bertanya pada diri sendiri tentang memenuhi […]