Serumah Solusi Cerdas Bagi (Single) Nomad

serumah-7

Ada sebuah pepatah mengatakan, “kejarlah ilmu hingga ke negeri Cina” agaknya pepatah tersebut menjadi pembakar semangat bagi kaum muda-mudi harapan bangsa untuk merantau demi cita-cita dan memenuhi kebutuhan akan ilmu pengetahuan. Mereka berbondong-bondong dengan penuh keoptimisan menuju kota di mana diri mereka akan ditempa di kampus impian. Hal itu melahirkan sebuah kebutuhan baru akan papan atau tempat tinggal. Bahasa kekiniannya sih kost-kostan. *haha

Tidak hanya muda-muda berstatus mahasiswa, kami muda-mudi berstatus pasutri yang karena tuntutan kemandirian, pekerjaan atau tuntutan yang lainnya pun juga akhirnya harus merantau dan jauh dari kampung halaman. Akhirnya, juga ikut andil meramaikan minat akan kebutuhan rumah sewa atau kontrakan. Seperti saya yang bersuamikan seorang abdi negara yang selalu akan kena mutasi tiap empat atau lima tahun sekali. Jadi haruslah siap cari rumah sewa karena nggak mungkin saya mau nyaingi siput kan?*haha. Ya, semoga saja bisa menetap di kota pilihan sekaligus impian kami.

Di perantauan, mencari dan menemukan rumah sewa juga nggak gampang-gampang banget. Calon penyewa sudah tentu memiliki kriteria yang disesuaikan dengan kebutuhan, kenyamanan dan anggaran. Menemukan rumah sewa A harga cocok, nyaman, tapi nggak cocok dengan lingkungan. Menemukan rumah sewa Z nyaman, lingkungan oke, tapi harga nggak sesuai anggaran. Menemukan rumah sewa sesuai kriteria juga mengeluarkan tenaga, waktu, bensin, dan pulsa. Tentu saja dalam satu hari tidak langsung menemukan yang cocok dan klik di hati. Pengalaman banget ya kan? Iya kan? 😀

Nah, melihat serba-serbi dan segala hiruk-pikuk pencarian rumah sewa idaman, lahirlah serumah.com yang mencoba memberi solusi bagi para single-nomad atau double-nomads. Serumah.com adalah platform yang memfasilitasi pengguna untuk mencari roommate dan juga kamar/rumah sewa. Serumah tidak hanya memfasilitasi para perantau yang mencari roommate dan kamar/rumah sewa, tetapi juga memfasilitasi bagi landlady atau landlord untuk memasang iklan properti miliknya yang akan disewakan. Sama-sama menguntungkan bukan? Apalagi pasang iklannya masih gratis!

Fitur

Jika membicarakan sebuah platform pastilah kita akan penasaran apa saja fitur yang ditawarkan oleh platform tersebut bukan? Ditambah dengan mobilitas kita yang semakin tinggi ditunjang dengan perkembangan teknologi yang semakin melangit, tentulah kita akan memilih cara yang paling praktis namun efektif. Itu saya banget! 😀

Di website Serumah menawarkan tiga fitur, yaitu a. Pemilik properti (kost, apartemen, rumah sewa) dapat mengiklankan gratis di website serumah. Langkah pertama adalah dengan mendaftarkan diri terlebih dahulu dan mengisi biodata. b. Pencari properti (kost, apartemen, rumah sewa) dapat mencari properti yang mereka butuhkan sesuai dengan budget (Price Range) dan juga lokasi (Map Function). c. Pencari Roommate, yaitu mereka yang ingin mencari teman untuk tinggal bersama dan berbagi biaya tempat tinggal bersama dengan orang lain (anda bisa menyebutnya housemate, roommate, kostmate atau flatmate).

Keberlanjutan dan Harapan

Website Serumah dibuat smartphone friendly jadi ringan dan mudah diakses. Kita bisa mencari roommate atau rumah/kamar sewa dari mana saja sambil beraktifitas dan menyelesaikan segala tugas-tugas kita. Di balik kemudahan akses di website Serumah, tentunya ada kendala atau kekurangannya, misalnya untuk mencari ketersediaan fasilitas yang kita inginkan, kita harus klik atau mencari satu-satu. Ke depannya, semoga bisa lebih praktis lagi dalam pencariannya. Misalnya, dengan cek list fasilitas yang diinginkan lalu diakhiri dengan klik ‘cari’ lalu akan muncul rumah sewa yang kita cari dan inginkan.

Saat ini, Serumah tidak menarik charge atau uang sewa untuk pasang iklan properti yang akan kita pasarkan. Namun, seiring dengan waktu sebuah platform tentulah membutuhkan biaya untuk maintenance kecuali jika Serumah bergerak secara sukarela atau sosial. Jika nantinya masa promo gratis telah habis, sebaiknya memberikan informasi bagi para pelanggan agar tidak kecewa karena kejelasan informasi adalah salah satu hal utama yang dicari oleh para pelanggan. Semoga kehadiran Serumah bisa memberi warna dalam memfasilitasi para double-nomads atau pun single-nomad dalam menemukan kenyamanan untuk sebuah tempat tinggal.

Melebarkan Sayap Bersama Qwords.com

“Menulis adalah suatu cara untuk bicara, suatu cara untuk berkata, suatu cara untuk menyapa—suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lain entah di mana. Cara itulah yang bermacam-macam dan di sanalah harga kreativitas ditimbang-timbang.” -Seno Gumira Ajidarma-

Banyak sekali quote yang beredar tentang menulis yang di dalamnya terkandung kekuatan magis betapa besar manfaat dan esensi yang didapat dari aktifitas menulis hingga menulis diibaratkan sebagai pengikat ilmu pengetahuan. Dahulu kala, orang-orang menulis dengan sarana bulu angsa yang dicolek pada tinta kemudian ditulis dalam selembar perkamen, kulit hewan, pelepah pohon bahkan batu. Hingga tiba masanya lahirlah kertas dan pena kemudian berkembang lagi dengan penuh kemudahan yaitu mesin ketik dan komputer. Sarana terutama perkembangan teknologi yang kian bertumbuh tanpa bisa dibendung itulah menjadikan aktifitas menulis semakin menjamur, mudah diakses, semakin diminati, lalu ditekuni.

Bicara tentang menulis, bagi saya adalah sebuah kebutuhan yang levelnya sudah di atas hobi. Maka, saya sebut itu passion. Seorang Barista berkata pada saya saat saya menikmati kopi buatannya, bahwa sesuatu yang disebut passion itu tidak akan pernah mendatangkan kejenuhan, justru passion menghadirkan kebahagiaan, kepuasan hingga kerinduan.

Saya suka menulis sejak masih di bangku sekolah dasar, apa pun saya tulis di luar pekerjaan rumah dari sekolah. Namun, kemampuan menulis saya benar-benar terasah dan saya coba tekuni dengan sungguh-sungguh saat masa putih abu-abu. Saat akhir masa-masa SMA itulah saya diperkenalkan pada aktifitas blogging oleh guru IT saya. Awal sekali ngeblog pada tahun 2008 dengan platform blogspot lalu pindah ke wordpress. Kurang lebih tujuh tahun sekian bulan saya habiskan untuk ‘ngekost’ di platform blogspot dan wordpress. Akhirnya tahun 2016 saya pun memberanikan diri untuk membeli ‘rumah’ bagi anak aksara yang saya punya. Akhirnya bisa pindah ke cindiriyanika.com.

Menjatuhkan Pilihan Pada Qwords

Saya akui, saya bukan orang yang benar-benar canggih soal teknologi. Bisa dibilang saya ini sering terjebak pada gagap gembita menghadapi perkembangan teknologi. Saya kenal Qwords pertama kali saat mengikuti event workshop di kampus seitar tahun 2009-2010 dan pada saat itu saya belum ‘ngeh’. Pada tahun 2015 di bulan Oktober saya dapat rejeki berupa kesempatan menjadi salah satu participant di sebuah ajang kece di bidang media “Media Youth Festival” di Semarang selama dua hari. Di sana, entah untuk berapa kalinya saya bertemu lagi dengan Qwords.com di beberapa atribut selama acara. Maka, mulailah saya kepo siapa sih Qwords?

Kepo saya dimulai dari teman-teman Qwords sendiri saat acara YMF di Semarang hingga saya kunjungi web dan ngobrol beberapa kali dengan customer service yang selalu tampil mode on 24 jam dan sangat rinci penjelasannya. Well, sampai di sini saya mendapatkan haknya saya sebagai calon customer dalam hal informasi.

Setelah berpikir dan menimbang-nimbang akhirnya saya memutuskan membeli domain dan paket hosting yang pelayanannya super kilat dan mudah. Bagi teman-teman, jangan khawatir karena Qwords menyertakan petunjuk yang lengkap. Tak kalah penting lagi adalah Qwords sangat sering mengadakan promo yang bikin mata silau. *haha

Lima Manfaat Memiliki ‘Rumah’ Sendiri

Setelah saya memiliki ‘rumah’ sendiri yang saya beli dari Qwords, tantangan sebenarnya barulah dimulai dan betapa kesempatan melebarkan sayap semakin terbuka lebar. Melebarkan sayap yang saya maksud bukan sekedar menjemput rejeki berupa materi saja, tetapi kesempatan melebarkan sayap menjemput pertemanan dan koneksi juga semakin besar.

  • Memiliki Rasa Ingin Tahu yang Semakin Tinggi 

Nah, saya orang bergolongan darah A yang notabene katanya memiliki rasa ingin tahu yang besar akhirnya mendorong saya untuk aktif kepo pada banyak hal (semoga yang positif saja). Punya ‘rumah’ ini juga meningkatkan aktifitas kepo saya terutama hal-hal yang berkaitan dengan internet marketing, DA, PA, Google Ads, SEO dan kawan-kawannya. Selain itu, saya juga belajar menggunakan corel draw untuk edit foto atau infografis. Akhirnya, saya juga belajar dengan cari-cari info di internet, buku, tanya sana-sini. Biar totalitas gitu deh! 😀

  • Memiliki Rasa Tanggung Jawab yang Lebih Besar

‘Rumah’ yang saya punya sekarang itu berbayar, dibeli dengan uang meski dengan harga promo yang besar-besaran dan dibelikan Mas Partner. Namun, tetap saja saya harus bertanggung jawab untuk terus merawatnya dari segi  kualitas tulisan dan tampilan serta intensitas unggah blogpost yang berkualitas. Selain itu, saya menjadi lebih peduli menata koleksi foto-foto hasil jepretan sendiri untuk mempercantik tulisan yang akan tayang di blog.

  • Memiliki Banyak Teman dari Berbagai Komunitas 

Memiliki ‘rumah’ sendiri pada akhirnya mendorong saya untuk memperluas zona nyaman, memperbanyak pergaulan untuk ngangsu kaweruh (menimba pengetahuan) bisa berupa ilmu, pengetahuan, dan pengalaman. Bonus lainnya adalah bisa tertular semangat aktif menulis.

  • Meningkatkan Rasa Percaya Diri

Yakinlah, punya ‘rumah’ sendiri itu asik dan beberapa langkah meningkatkan rasa percaya diri. Saya pikir ini adalah dorongan rasa bahagia yang akhirnya menimbulkan rasa PD serta kepemilikan yang mencerminkan sekilas tentang siapa saya. Bahasa kekiniannya adalah Self-Branding ^^

  • Sebagai Investasi

Hmm, bagi saya bicara soal investasi bukan melulu merujuk pada materi ya. Saya lebih suka dan bahagia memaknai ‘rumah’ saya ini sebagai investasi untuk kebaikan. Menulis untuk menebar kebaikan dan manfaat. Oleh karena itu, setiap untaian doa dan harapan saya adalah semoga Allah menitipkan manfaat dan keberkahan di ‘rumah’ saya ini. Seperti misal, saya membombardir postingan saya dari ‘rumah’ ini lalu ada yang menyampaikan pada saya bahwa akhirnya ia bahagia dan akan lebih bersemangat menjalani cerita kehidupannya bagi saya itu adalah sebuah kebahagian yang mungkin dalam definisi lain adalah sebuah kesuksesan dalam tulisan. Atau beberapa teman yang akhirnya semangat meneruskan ngeblog atau memulai ngeblog, bagi saya itu luar biasa bahagia.

  • Menjemput Materi

Satu hal ini bagi saya adalah sebuah bonus dari menulis. Beberapa waktu lalu saya beberapa kali mendapat kesempatan untuk mereview produk kesehatan sekaligus menjadi  Sahabat Vermint dan program afiliasi dari Matahari Mall serta yang akan segera tayang adalah dari Inovasi BCA dan afiliasi bersama serumah(dot)com. Semoga semakin ngalir rejeki yang satu ini agar bisa semakin banyak berbagi dan silaturrahmi 🙂

Jadi, menulis di blog atau ngeblog itu menyenangkan bahkan menenangkan karena aktifitas yang satu ini pada akhirnya menyentuh beragam aspek kemampuan, lebih-lebih keberadaan Qwords.com yang akan membantu memudahkan teman-teman memiliki ‘rumah’ idaman. Yuk, mulai menulis dan menebar kebaikan dari ‘rumah’ kita sendiri dan jangan ragu untuk melebarkan sayap kapan pun kalian siap bersama Qwords 🙂

Ini ceritaku, mana ceritamu? 😀

 

http://blog.qwords.com/2016/08/18/blog-competition-qwords11-anniversary/
11 Tahun Qwords

 

*sumber kutipan dari buku berjudul Ketika Jurnalisme Dibungkam Sastra Harus Bicara

Cerita Ramadhan Hingga Mudik Lebaran Bersama Sahabat Vermint

Ramadhan tahun ini benar-benar berkesan untuk saya. Bagaimana tidak, segala lika-liku, tantangan, hingga cerita manisnya bak legitnya madumongso berpadu nastar dengan selai nanas *hahaha*

Akhir Mei lalu menjelang Ramadhan, saya sempat sakit demam plus-plus lalu berakhir dengan radang tenggorokan yang cukup menyita perhatian orang-orang di sekitar saya, karena perubahan suara yang membuat saya juga lumayan takjub 😀 Mulai dari serak-serak basah kemudian suara timbul tenggelam yang puncaknya suara tidak muncul sama sekali hingga kembali ke serak-serak basah yang jika saya bersuara di ruang ber-AC atau tempat yang tenang maka suara saya akan sangat menyita perhatian.

Radang tenggorokan yang tetap bertahan hingga Ramadhan datang dan bagi saya bukanlah hal yang mudah menjalani puasa dengan kondisi yang tidak fit sempurna.  Dalam kondisi seperti itu biasanya ketahanan tubuh juga naik turun. Apalagi saya memiliki alergi, salah satunya  jika terkena debu, hidung saya akan mbeler-mbeler dan jadi anak ingusan *hahaha 😀

Efek lain yang timbul dari radang tenggorokan yaitu, batuk yang membuat perut terasa kencang, kadang juga hingga kram perut. Badan yang rasanya selalu meriang. Duh, rasanya sedap. Semoga bisa jadi penggugur dosa apalagi bisa tetap menjalankan puasa bagi saya sudah nikmat luar biasa. Kedatangan bulan Ramadhan nikmatnya jauh lebih besar dan jauh lebih membahagiakan daripada rasa sakit yang (mungkin) tak seberapa.

Ramadhan tahun ini, dengan adanya sakit yang berlapis membuat saya melakukan persiapan yang lebih matang daripada sebelum-sebelumnya. Tak hanya persiapan ruhiyah, tetapi juga persiapan lahiriyah. Mas partner yang benar-benar totalitas menyiapkan stok buah-buahan, kurma, madu, dan cemilan 😀 Sedangkan saya tinggal santai-santai aja sambal mengingat instruksi Mas Partner. Nggak ding, Alhamdulillah, saya juga menyediakan stok Vermint untuk menjaga daya tahan tubuh. Terasa manfaatnya menjadi Sahabat Vermint untuk saya. Karena Vermint adalah supplemen untuk menjaga daya tahan tubuh, Alhamdulillah membantu dan menemani saya menjalani puasa di bulan Ramadhan dengan bahagia, lancar, tenang, dan jauh dari loyo-loyo meski dengan batuk-batuk yang sering datang dan pergi, badan panas-dingin, perut kram, dan mual-mual.

Ngomong-ngomong tentang Vermint, saya punya pengalaman yang menyenangkan. Saya memiliki beberapa alergi dan sistem pencernaan yang kurang bagus khususnya siklus BAB *hehehe ^^v Nah, setelah resmi menjadi Sahabat Vermint saya akhirnya menyadari saya bisa BAB tiap hari lalu saya sempurnakan dengan FC juga. Bagi orang lain bisa saja itu biasa aja, tapi bukan bagi saya. Bagi saya itu luar biasa. Bahkan saya selalu berkabar soal itu pada sahabat saya, Aulia. *hahaha…ups*

Ramadhan dan lebaran pastilah tidak bisa dipisahkan lagi hingga sebagian besar warga ibukota seperti saya yang pastinya akan menjalani mudik lebaran. Mudik lebaran ini hukumnya wajib bagi saya dan Mas Partner. Apalagi mudik yang akan saya dan Mas Partner jalani itu tak hanya mudik ke Ngawi (rumah orangtua kami) tetapi juga ke Tulungagung, rumah Embah dari Ayah Ibuk saya. Yap, double mudik. Awalnya saya merasa berat untuk mudik karena komdisi tubuh yang naik turun, lalu memantapkan niat dan hati untuk mudik ditemani oleh Vermint, sahabat setia yang membantu menjaga daya tahan tubuh tetap dalam kondisi baik. Alhamdulillah mudik ke Ngawi lancar dan saya pun tetap dalam keadaan sehat.

IMG-20160625-WA0010
Mudik lanjutan setelah Jakarta-Solo, ini di tengah perjalanan mudik Solo-Ngawi dengan motor dan sista cantik kesayangan 😀

Ketika sampai di rumah, tantangan justru bertambah. Jika di Jakarta masih lumayan hujan tercurah, tetapi di Ngawi benar-benar kering, panas, dan membuat debu leluasa terbang kemana-mana. Jadilah saya semakin harus bertanggungjawab menjaga daya tahan tubuh agar di sepuluh hari terakhir bisa mencapai titik maksimal untuk tamu special yang kemuliaannya tak ada tandingannya. Selain sayur, buah, kurma, dan madu, Vermint masih menjadi sahabat saya mempersembahkan yang terbaik. Nah, akhirnya, Vermint tak hanya menjadi sahabat saya saja, tetapi juga menjadi sahabat ibuk dan ayah saya. Setelah mengonsumsi Vermint beberapa hari, Ibuk merasa tidak cepat lelah seperti biasa, panas-panas di telapak kaki juga banyak berkurang dan kolesterol setelah dicek juga dalam keadaan normal. Kata Ibuk, badan bisa jadi lebih segar. Beda lagi cerita dari Ayah, beliau memiliki alergi yang hampir sama dengan saya, setelah beberapa hari menjadi sahabat Vermint, Ayah saya jarang mbeler-mbeler lagi jika kena debu. Jadi, bersemangatlah keduanya menjadi sahabat Vermint.

DSC_0002_1468139014
Mudik ke-3, Ngawi-Tulungagung bersama keluarga

Ada satu lagi cerita menyenangkan tentang Vermint. Tadi pagi, ada seorang sahabat yang berkunjung ke rumah. Sahabat saya ketika SMP sekaligus sahabat bahkan belahan jiwa Mas Partner dari SMA hingga sekarang. Dia bercerita bahwa pernah berkunjung ke pabrik pembuatan Vermint dan menceritakan betapa bersih pabrik hingga proses pembuatannya. Ah, makin antusias menjadi sahabat Vermint untuk berbagi manfatnya.

Menjadi sahabat Vermint itu bagi saya adalah sebuah usaha untuk menjaga nikmat sehat tetapi juga tidak melupakan dengan selalu memohon anugerah sehat yang titipkan Allah. Karena anugerah sehat itu datang dengan beragam cara dan berbagai perantara. Kewajiban kita adalah berusaha, iya kan? Iya kan? 🙂

Selain itu, kita juga harus memiliki hati yang bahagia, tentram, dan tetap optimis. Karena pernah ada yang mengatakan bahwa Allah itu sesuai dengan prasangka hamba-Nya, jadi tetaplah berprasangka baik bagaimanapun keadaannya agar Allah titipkan bahagia di hati dan pikiran hingga sehatnya badan yang menunjang segala aktifitas kebaikan sebagai salah satu wujud syukur pada anugerah Allah. 🙂

imej vermint

 

AIA Sakinah Assurance: Tenang, Optimal, dan Bahagia

 

AiA

Adakah yang memiliki pengalaman berasuransi? Nah, kali ini saya ingin sedikit cerita tentang pengalaman berasuransi, bukan saya secara langsung sih, tapi pengalaman orangtua…hehe

Sekitar akhir tahun 2014, ayah dan ibu saya (sedikit) direpotkan oleh pihak asuransi. Uang yang seharusnya diterima di akhir tahun 2014 hilang melayang tanpa kabar. Kantor asuransi yang berada di kota orangtua saya tinggal, di Ngawi, sudah tutup. Tinggal papan nama saja. Lalu, orangtua saya ikhtiyar mencari alamat kantor asuransi yang bersangkutan di Madiun. Hasilnya, kantor yang di Madiun juga sudah tutup. Tidak sampai di situ saja usaha yang dilakukan, saya juga mencoba mencari kantor asuransi tersebut di Jogja. Saya cari alamatnya melalui bantuan Google yang semua orang mengakui keserbatahuannya. Ada beberapa alamat yang saya dapat waktu itu. Kantor pertama yang saya tuju adalah kantor di daerah Jalan Kusumanegara, bahkan sampai bolak-balik 4 kali untuk benar-benar memastikan pun kantor asuransi tersebut sudah tidak ada. Alamat kantor yang saya dapatkan itu sudah berubah menjadi toko mainan. Hingga akhirnya, ayah saya mengatakan kalau kantornya memang benar sudah tutup. Setelah segala usaha telah dilakukan, akhirnya memang harus pasrah dan menerima kalau memang belum rejeki.

Nah, sejak saat itu ayah dan ibu saya tidak pernah mengambil jasa asuransi lagi karena takut berakhir dengan nasib yang sama, meskipun sebenarnya juga masih membutuhkan. Beberapa bulan belakangan ini, saya pun juga berfikir tentang asuransi. Jadilah saya cari-cari informasi, tanya sana tanya sini, bahkan ikut beberapa sosialisasi dari penyedia jasa.

Seperti halnya jodoh, menentukan pilihan akan menggunakan jasa asuransi juga membutuhkan kemantapan hati dan kecocokan lhoo… *hahaha* 😀 Caranya dengan menggali info sedetail mungkin, profil penyedia jasa hingga testimoni pengguna jasanya. Ya, hampir sama kan ketika akan memantapkan hati melangkah untuk meminang? 😀

Saya pun demikian, ada usaha yang saya keluarkan untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya misal saya ikut sosialisasi yang diadakan oleh AIA dan semakin saya tahu lebih dalam maka pilihan hati saya condong ke Asuransi AIA Sakinah Assurance. Semakin saya kepo semakin lagunya Mas Anang terngiang berdendang “Jodohku, maunya ku dirimu”. 😀

DSC_0002 (1).jpg
Acara Blogging & Beyond bersama Blogger Perempuan, Valuklik, dan AIA di Institute Coffee, Jakarta Selatan.

Saya menemukan hal yang berbeda lebih tepatnya konsep yang diusung oleh Asuransi AIA Sakinah Assurance yaitu mengangkat tentang filosofi persahabatan sejati. Terlihat sederhana bukan? Namun, bagi saya filosofinya yang dimiliki begitu besar. Sahabat sejati itu akan berusaha ada di kala sedih maupun senang. Nggak ilang-ilangan. Bisa menghadirkan kenyamanan dan menjaga kepercayaan. Memiliki sahabat sejati itu anugerah lhoo. Siapa yang nggak kepengen? Saya yakin semua menginginkannya. Nah, penjelasan tentang konsep persahabatan sejati yang dimiliki Asuransi AIA Sakinah Assurance saya buat di gambar agar lebih mudah dibaca dan dinikmati.

Untitled-1

Selain memiliki filosofi yang nggak main-main, penyedia asuransi yang satu ini memiliki alamat kantor yang jelas di kawasan Jalan Jendral Sudirman, Jakarta Selatan serta memiliki customer service yang selalu on dan siap melayani dan tentu saja dengan pelayanan yang ramah dong ya… 🙂

AiA Sakinah
Sumber gambar di sini.

Asuransi AIA Sakinah Assurance juga memberikan manfaat berupa manfaat proteksi dan investasi. Manfaat proteksi yaitu, 100% santunan meninggal, +100% santunan meninggal kecelakaan, +100% santunan meninggal kecelakaan saat menjalankan ibafah haji ataupun umrah. Serta manfaat investasi berupa 100% nilai dana investasi yang terbentuk dari kontribusi yang diinvestasikan. Selain itu masih ada manfaat tambahan lainnya, berupa asuransi kesehatan, asuransi perlindungan terhadap penyakit, dan asuransi perlindungan terhadap cacat tetap total.

Nah, penasaran? Coba deh main-main ke ‘rumah’ AIA Sakinah Assurance agar kebingungan-kebingungan untuk menentukan pilihan bisa (sedikit) tercerahkan. ^^

Mengatur Waktu Untuk Mencapai Target Ramadlan Yang Maksimal

Kata pepatah Arab, al Waqtu Kassyaifi bahwa waktu itu seperti pedang. Jika direnungkan secara mendalam memang benar waktu itu bagai pedang yang tajam. Begitu sangat berharganya waktu bagi kita maka kita pun dituntut untuk berlomba-lomba dalam meraih dan menjemput kebaikan. Lebih-lebih ini bulan Ramadlan, satu di antara dua belas bulan yang paling mulia bagi para muslim yang memang benar-benar harus dimanfaatkan untuk menjemput keberkahan dan menciptakan kebaikan yang sebanyak-banyaknya. Nah, bicara soal waktu, sering kali kita bahkan saya sendiri sering terlena dengan hal-hal yang menyenangkan dan akhirnya berujung pada menunda-nunda tugas atau kewajiban, padahal waktu yang ada sangat terbatas, bukan?

Saya percaya setiap orang memiliki strategi yang berbeda-beda dalam menyiasati akan terbatasnya waktu yang dimiliki dengan segudang aktifitas agar semua rencana dalam satu hari itu bisa diselesaikan dengan baik. Saya pun demikian, masih sering kesulitan mengatur waktu, lebih jika moody ‘ah, nanti ajalah.’, ‘ah, besok ajalah.’, dan tak terasa kesempatan yang datang sudah lewat begitu saja.

Banyak usaha yang harus dilakukan untuk mencapai target-target di bulan Ramadlan, terutama target pribadi ditambah juga dengan bertambahnya undangan untuk berbuka puasa bersama dari penyelenggara yang berbeda, saya biasanya sih begitu. 😀 Apalagi ini Jakarta, ditambah dengan jarak tempuh yang sangat dipengaruhi oleh kemacetan, ketinggalan kereta atau bus yang ditunggu tak kunjung datang. Di sanalah seringnya saya merasa mendapat tantangan yang lebih saat menjalani Ramadlan tahun ini.

Sejak tinggal di Jakarta beberapa bulan yang lalu, saya memutuskan untuk menambah aksesoris di tangan saya. Yap, saya memutuskan memakai jam tangan untuk menyiapkan estimasi waktu misal saya harus bepergian menghadiri acara atau ada janji. ‘Kenapa gak pake HP aja sih?’ pernah ada yang tanya begitu, kalau saya sih menengok waktu melalui jam tangan itu terasa lebih elegan *hahaha 😀 apalagi jika jam tangan yang dipakai itu sesuai dengan karakter saya yang nggak bisa diam dan suka jalan-jalan. Saya biasa menggunakan tipe jam expedition wanita selain ada sentuhan wanitanya juga ada kesan sporty dan free spirit. Jam expedition wanita juga mudah didapatkan salah satunya di MatahariMalll.com. Jangan terlalu underestimate bahwa jam tangan untuk wanita ya gitu-gitu aja, pinky-pinky. Oh, it’s no big deal, jam expedition wanita banyak modelnya, bisa dipilih sesuai dengan gaya, karakter, daaaaaan budget. *hihihi

Dengan adanya jam tangan yang terus menempel, bagi saya akan sangat mudah mengatur waktu dan merencanakan kegiatan beserta target yang harus dicapai dalam satu hari. Ketika di bulan Ramadlan ini banyak aktifitas di luar, bagi saya jam tangan sangat membantu saat harus hitung-hitungan kapan harus move on lagi dari satu tempat ke tempat lain karena saya hampir selalu lupa waktu jika sudah bertemu dengan teman, yes, keasyikkan ngobrol. *hahaha 😀

Jam tangan yang senantiasa menempel bisa menjadi pengingat bagi kita bahwa waktu terus berjalan bahkan waktu itu berlari sedangkan kita tidak bisa dengan seenaknya menunda-nunda aktifitas yang harus kita lakukan. Secara tidak langsung, jam tangan yang kita kenakan akan memaksa kemudian menjadikan diri kita terbiasa sebagai pribadi yang menghargai waktu dan orang lain. Menjadikan kita pribadi yang tepat waktu tak hanya urusan dunia tetapi juga urusan ibadah terutama di bulan penuh berkah agar aktifitas yang kita lakukan bisa lebih efektif dan maksimal. Biar makin dekat dan disayang Allah. Nah, itu cerita pengalaman saya dengan sebuah jam tangan. Semoga bermanfaat ^^

67294_XWJ00000100000567_1_swiss-expedition-e-6653-m-stainless-–-ring-orange-–-chronograph
Sumber gambar di sini

 

Menemukan Benang Merah: Anak Muda, (Konser) Musik, dan Rokok

940916_1676174505971221_1145406261032620270_n
Gambar diambil dari FB Smoke Free Agent

“Mangan ra mangan sing penting kumpul.” (Makan gak makan yang penting kumpul), semboyan itu pastilah sudah tak asing lagi di benak kita. Sebuah semboyan yang menyatakan betapa asiknya berkumpul atau bercengkrama meskipun tak harus diakhiri dengan makan-makan. Biasanya semboyan itu akan lebih sering menempel pada gaya kumpul-kumpul ala anak muda.

Bicara tentang anak muda, sejenak saja kita akan teringat tentang beberapa iklan rokok yang bertebaran di layar televisi, maka kita akan menemukan hal yang mendominasi dari hampir semua iklan rokok itu adalah tentang semangat kaum muda. Iklan rokok yang biasa muncul di layar televisi biasanya akan mengangkat isu kekinian yang tak jauh dari hingar bingar kaum muda, seperti semangat traveling, gambaran sebagai lelaki sejati, tantangan, dan lain-lain. Sebagaimana slogan yang diangkat oleh masing-masing merk rokok dalam iklannya, contohnya “Ekspresikan Aksimu”, “My Life My Adventure”, “Selera Pemberani”, “Pria Punya Selera”, “Go Ahead”, “Emang Bikin Bangga”, “Enjoy Aja”, “Buktinya Merahmu”, “Ga Ada Loe Ga Rame”, “Talk Less Do More”, “Asiknya Rame-Rame”, dan “Other Can Only Follow”. Nah, jargon yang diusung sangat dekat dengan semangat anak muda. Selanjutnya, selain media periklanan melalui televisi, mereka pun melebar sayap menebar iklan rokok melalui konser musik yang notabene dekat dengan anak muda.

Eksistensi Anak Muda dan Konser Musik

Harus diakui bahwa anak muda di Indonesia memang tidaklah sedikit jumlahnya. Mereka berasal dari beragam golongan, budaya, dan kalangan yang membaur hidup di masyarakat. Peluang itulah yang ditangkap oleh produsen rokok untuk menjadi lebih dekat dengan anak muda dengan melakukan banyak pendekatan melalui berbagai media salah satunya adalah konser musik.

Indonesia memiliki kebebasan dalam hal berekspresi salah satunya melalui musik. Melalui musik segala macam rasa bisa diungkapkan dengan lebih indah dan mengena. Terlebih, perkembangan musik di Indonesia yang syair-syairnya sangat dekat dengan kehidupan anak muda, sebagai contoh tentang cinta, patah hati, persahabatan, berbagi semangat hingga cinta yang tak direstui. Karena tema-tema musik yang dekat dengan anak muda itulah akhirnya musik menjadi trend anak muda atau salah satu gaya hidup dengan ragam genre musik yang mereka gemari. Selain itu musik juga digunakan anak muda sebagai cara untuk mengidentifikasi dirinya sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial dan musik juga digunakan sebagai sarana menjalin interaksi dengan sesama maupun dengan orangtua.

Selain tema musik dan jenisnya yang dekat dengan dunia anak muda, para penyanyinya pun juga dijadikan idola. Penyanyi dan musik sebuah perpaduan yang semakin indah bagi para penikmatnya ketika mereka bisa semakin dekat secara langsung dengan penyanyi idolanya. Maka konser musik menjamur di mana-mana untuk menjaga interaksi antara sang idola dan para fans-nya agar semakin dekat dan lebih dekat lagi.

Sebuah pagelaran konser musik sudah pasti membutuhkan banyak dukungan berupa materi ataupun non-materi. Dukungan materi berupa dana biasanya akan diperoleh melalui penjualan tiket jika konser berbayar. Jika konser tak berbayar maka kebutuhan pendanaan ini harus diperoleh dari para sponsor. Kebutuhan akan sponsor ini dimanfaatkan oleh para pengusaha rokok. Tidak hanya menjadi sponsor yang ikut mendanai, tetapi juga turut serta memfasilitasi acara konser musik yang terselenggara. Fasilitas-fasilitas itu berupa kuis live tweet dengan menggunakan tagar khusus, lomba foto booth, aneka merchandise, hingga menghadirkan Sales Promotion Girl (SPG) yang aduhai cantik dan menarik dipandang mata dengan menawarkan rokok yang dibawa. Jika sudah selengkap itu, bagaimana mungkin perhatian para anakmu akan teralihkan?

Tidak berhenti pada saat acara konser berlangsung, saat konser musik selesai gelombang euforia para anak muda pada konser musik ini akan masih terasa. Hal ini dapat dilihat dengan sebuah unggahan foto pasca acara yang biasanya dengan hestek “latepost”. Seperti halnya beberapa waktu lalu hestek “UrbanGiGs” menjadi trending topic di dunia media digital di berbagai akun media sosial seperti Instagram.

Lalu, Apa Benang Merahnya?

Dari uraian di atas, sebenarnya sudah sangat jelas apa benang merah yang menghubungkan antara anak muda, konser musik, dan rokok. Benang merah tersebut adalah sebuah ikatan kedekatan emosional dan ikatan psikologis. Ikatan kedekatan emosional yang didasari pada rasa suka terhadap musik dan penyanyinya serta faktor ikatan psikologis anak muda yang masih naik turun dalam menemukan jati diri, siapa dirinya hingga menemukan kenyamanan terhadap dirinya sendirinya. Peluang itulah yang digunakan para pengusaha rokok memanfaatkan konser musik sebagai ‘kendaraan’ yang tidak hanya mendekatkan anak muda pada idolanya tetapi juga menanamkan kesan tentang musik yang disponsorinya melalui fasilitas-fasilitas yang tersedia. Selain itu, melalui konser musik para pengusaha bisa lebih mudah dalam mengenalkan jargon-jargonnya melalui hestek yang akhirnya terasa wajar dan biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya “Go Ahead”, “Talk Less Do More”, “UrbanGiGs”, dan kawan-kawannya. Jika jargon sudah membumi, maka akan lebih mudah untuk mengenal produk yang akhirnya akan menjadi stigma bahwa merokok itu adalah hal yang keren seperti jargon-jargon yang sudah melekat di memori otak para anak muda.

Cara kerja otak anak muda itu bak spoon yang memiliki daya serap tinggi pada banyak hal, maka seharusnya kita sebagai orangtua bisa lebih jeli dalam melihat dan mendampingi mereka. Begitu juga, para panitia yang menyelenggarakan konser musik yang sangat sudah bekerja keras dan sangat membutuhkan banyak dukungan materi dan sponsor, tentunya tidak hanya melihat dari sisi have fun saja, tetapi juga mampu memilih dan memilah pihak-pihak yang akan memberikan sponsor demi mendukung semangat anak muda yang tak aktif tanpa zat adiktif.

Yuk, saatnya jadi generasi muda yang tangguh dan berani bilang #CUKUP ! karena musikku bukan kendaraan promosi.