Deprecated: Function WP_Dependencies->add_data() was called with an argument that is deprecated since version 6.9.0! IE conditional comments are ignored by all supported browsers. in /home/cindiriy/domains/cindiriyanika.com/public_html/wp-includes/functions.php on line 6131

Deprecated: Function WP_Dependencies->add_data() was called with an argument that is deprecated since version 6.9.0! IE conditional comments are ignored by all supported browsers. in /home/cindiriy/domains/cindiriyanika.com/public_html/wp-includes/functions.php on line 6131

Rekomendasi Tiga Kedai Es Krim di Kota Ngawi

Kedai Es Krim Ngawi

Kedai Es Krim Ngawi

Bagaimana cuaca di daerah Teman-Teman tinggal saat ini? Cuaca sedang panas-panasnya ya tapi hati harus selalu tetap dingin 😀 Saat sedang menghadapi hari-hari yang panas, menikmati minuman dingin adalah hal yang membahagiakan. Kebayang minum es yang dingin berpadu dengan rasa manis dan asam. Hmmmm, pasti enak. Selain minuman seperti es jeruk, es sirup, es teh atau es-es yang lain, menikmati es krim saat cuaca terik juga ide yang bagus dan sayang untuk dilewatkan. Bicara soal es krim, membuat saya teringat pada tulisan teman travel blogger yang mengulas tentang kedai es krim di Cirebon.

Nah, kali ini saya ingin berbagi tiga rekomendasi tempat untuk menikmati es krim di tengah cuaca terik di Kota Ngawi.

Neko Ice Cream

Neko Icream Ngawi

Neko Ice Cream terletak di Kawasan Ngawioboro, sebuah trotoar estetik untuk menikmati Kota Ngawi. Neko Ice Cream berada di samping Warung Geprek nDeso Cah Ngawi 1 di Jalan Yos Sudarso No. 3, tepat di seberang Kantor Kejaksaan Kota Ngawi. Di sini tersedia berbagai pilihan es krim dan topping-nya. Di sini, saya suka dengan varian topping mangga dan Bilgi lebih suka dengan varian coklat. Untuk harga masih terjangkau kok ^^

Neko Icream Ngawi

Neko Ice Cream mulai buka pada pukul 10.00 hingga 21.30 WIB setiap hari. Jika menikmati es krim di sini, tersedia ruang indoor ber-AC atau bisa juga take away. Untuk area parkir, menurut saya memang terbatas ya, jika membawa mobil harus memarkirkan mobil di pinggir jalan sedang motor sudah tersedia area parkir khusus meski tak luas. Jangan khawatir karena ada petugas parkir yang akan membantu dan menjaga kendaraan tetap aman.

Neko Ice Cream Ngawi

Gelato Ono Ae Café

Gelato Ono Ae Cafe

Saya baru tahu ada gelato di Ono Ae Café saat kemarin berkunjung ke sana untuk menikmati Bibimbap dan Coffee Latte. Ada beberapa varian gelato yang bisa dipilih. Oh ya, saat berkunjung ke sini, pastikan jangan membawa makanan dari luar ya ^^ Untuk jam buka, Ono Ae Café mulai melayani para pelanggan pukul 10.00 hingga 22.00 WIB setiap hari. Untuk gelato ini berada di area indoor ber-AC. Selengkapnya tentang Ono Ae Café, saya pernah menuliskannya juga secara rinci jika Teman-Teman penasaran dan ingin ke Ono Ae Café Ngawi.

Baca di sini: Menikmati Menu Khas Korea di Ono Ae Cafe.

Gelato Ono Ae Cafe

Gelato Ono Ae Cafe

Mixue Ngawi

Siapa yang tak kenal dengan Mixue? Saya termasuk yang telat kenal dengan Mixue, saya mengakuinya. Saat pertama kali ke gerai Mixue Ngawi, saya senang karena ternyata Mixue memiliki menu ice cream dengan beberapa pilihan dan topping-nya pun beragam. Soal harga juga lumayan terjangkaulah ya..^^

Gerai Mixue Ngawi ada dua, pertama di Jalan Ahmad Yani, tepatnya samping Luwes Ngawi dan kedua ada di Wijaya Kusuma arah Pasar Besar Ngawi, tepatnya samping apotik Irian. Gerai Mixue Ngawi buka pada pukul 10.00 hingga 21.00 WIB setiap hari.

Gimana Teman-Teman? Sudah menikmati es krim di tengah cuaca terik hari ini? ^^

Rekomendasi Kedai Menu Korea di ONO AE Ngawi

Ono Ae Cafe Ngawi

Ono Ae Cafe Ngawi

Korean Wave atau gelombang Korea tak sekadar dalam lingkaran lagu-lagu K-POP atau K-Drama tetapi juga dunia kulinernya. Nama-nama makanan khas Korea bisa jadi sangat lekat dalam hidup kita. Di antaranya Bibimbap, Gimbap , Teobokki, Ramyeon dan Rapokki. Kita juga tak perlu jauh-jauh juga ke Korea untuk menikmatinya. Makanan-makanan itu sudah bisa dijumpai di Indonesia, mulai dari kedai pinggir jalan hingga tempat bintang lima. Ngawi, di mana ini kota kecil pun juga bisa menikmati menu Korea meski ala kadarnya. 😀

Ono Ae Cafe Ngawi

Lokasi dan Jam Operasional Ono Ae Café

Ono Ae café namanya. Letaknya ada di tengah kota, sangat dekat dengan Alun-Alun Kota Ngawi. Tepatnya berada di utara Polres Ngawi berseberangan dengan Toko Meubel Sidodadi 2. Karena letaknya sangat strategis dan memang berada di tengah Kota Ngawi maka kafe ini, menurut saya mudah sekali dijangkau dan ditemukan.

Ono Ae Cafe Ngawi

Ono Ae CafĂ© mulai melayani para pelanggannya pada pukul 10.00 hingga 22.00 WIB. Kabar baiknya lagi adalah Ono Ae CafĂ© ini buka setiap hari. Jam buka juga termasuk friendly ya, nggak terlalu siang, untuk emak-emak seperti saya bisa langsung bablas setelah jemput anak sekolah. 😀

Menu di Ono Ae Café

Ono Ae Cafe Ngawi

Saya akui menu di Ono Ae Café ini termasuk banyak pilihan. Untuk pilihan menu makanan ada main course dan camilan. Pilihan makanannya ada aneka rice bowl, menu nusantara seperti nasi goreng dan menu makanan Korea. Di kunjungan pertama kali ini saya memesan Bibimbap atau biasa disebut dengan nasi campur Korea. Menurut saya tetap enak kok, saus gochujangnya juga cukup enak tapi porsi nasinya termasuk banyak untuk saya yang nggak bisa makan karbohidrat dalam jumlah banyak. Selain Bibimbap, Chicken Teriyaki di Ono Ae Café juga enak dan kid friendly.

Ono Ae Cafe Ngawi

Menu minumannya juga beragam dan banyak pilihan. Aneka kopi dan non kopi tersedia dan bisa dihidangkan dalam keadaan panas atau dingin sesuai selera pelanggan. Saya memesan Coffee Latte sugar free dan saya suka. Minuman dengan dasar teh pun juga banyak pilihan. Ada teh leci, lemon hingga original, lengkap. Ada juga menu gelato dengan beberapa pilihan juga.

Ono Ae Cafe Ngawi

Fasilitas di Ono Ae Café

Ono Ae Cafe Ngawi

Ono Ae Café menurut saya kedai kopi yang nyaman apalagi untuk work from café. Tersedia area indoor tanpa AC, indoor ber-AC dan outdoor. Sepertinya jika ke Ono Ae saat sore atau malam akan lebih aduhai sih yaa daripada siang. Area outdoor termasuk sejuk karena ada pepohonan. Oh iya, di sini ada live music juga saat malam. Tersedia toilet dan tempat untuk salat.

Ono Ae Cafe Ngawi

Untuk area parkir, menurut saya memang terbatas yaaa apalagi jika naik mobil. Parkir mobil di pinggair jalan tepat depan kafe dengan space terbatas. Sedangkan untuk parkir motor, masih lumayanlah ya kecuali di jam-jam ramai pengunjung. Semua menu di Ono Ae Café juga bisa dipesan secara online melalui aplikasi.

Jika Teman-Teman menyukai kuliner citarasa Asia, bisa lho menikmati menu-menu khas Korea atau bisa juga menu-menu khas Jepang. ^^

 

Baca juga: Ke Ngawi? Jangan lupa ke Ngawioboro yaa…!

Pengalaman Ngopi Dengan Nuansa Groovy di Groovy Café

Groovy Cafe

Groovy Cafe

Di dekat kampus suami,  Ajou University, ada sebuah kawasan yang namanya Gwanggyo Café Street. Sesuai dengan namanya, di tempat ini banyak sekali berderet-deret macam-macam kafe yang bisa kita temui. Suatu saat saya iseng memilih satu kafe secara random dan ingin membuktikan sendiri, apakah kafe ini nanti mampu merepresentasikan nama Gwanggyo Café Street.

Sekilas Tentang Groovy Café

Kafe yang saya pilih namanya adalah Groovy Café atau Geurubi kalau ditulis menggunakan Hangeul. Lokasinya berada di pinggir sungai dan agak tricky untuk menemukan pintu masuknya karena harus memutar sedikit dari jalan utama. Gwanggyo Café Street sendiri berlokasi di antara Ajou University dan Kyonggi University, Suwon City. Cukup ketik saja di google maps atau better di Naver map: Gwanggyo Café Street, maka akan muncul lokasi yang dimaksud. Untuk menuju lokasi juga cukup mudah, bisa menggunakan bus umum atau subway, sangat mudah dijangkau.

 

Kesan pertama ketika pertama kali masuk, saya langsung nyaman dengan konsep kafenya. Lampu-lampu yang dipasang tidak terlalu terang, malah lebih cenderung temaram. Di sekeliling dinding dipasang rak-rak buku yang menampung berbagai buku. Lampunya didesain nuansa old style yang bikin suasana lebih cozy. Sesuai dengan namanya, groovy kadang-kadang bisa diartikan sebagai sesuatu yang membuat nostalgia. Contoh misalnya: musiknya groovy banget, jadi inget musik-musik tahun 60-an. Jadi mengasosiasikan kalau style musiknya cukup retro dan terkesan old style. Material yang digunakan untuk kursi dan meja terbuat dari kayu yang memiliki nuansa tua. Entah kayunya memang sudah tua atau dikonsep sedemikian rupa, namun yang jelas furniture-nya ngeblend banget dengan konsep kafenya, ditambah karpet tua yang menambah vibe old stylenya.

 

Menu dan Harga di Café Groovy

Menu yang ditawarkan cukup variatif. Ada macam-macam kopi atau varian teh, juga menyediakan berbagai macam kue. Cukup untuk menemani sejam-dua jam baca buku atau bincang-bincang ringan. Sayangnya menunya menggunakan huruf Hangeul, jadi kalau tidak bisa baca siapkan saja aplikasi penerjemah, hehe. Harganya cukup standar dengan harga kafe-kafe di Korea. Kopi dan teh ditawarkan di kisaran harga 5-7 ribu won (sekitar 50-70 ribu rupiah). Sedangkan kue-kuenya di harga 7 ribu won. Paling mahal adalah bir, seharga 8 ribu won.

 

So, dengan konsep kafenya yang groovy banget, tempat ini cocok untuk baca buku, kerja sambil buka laptop atau ngobrol-ngobrol santai dengan teman. Dengan memilih kafe secara random saja, kesan yang saya dapat tidak mengecewakan. Nampaknya saya perlu mencoba kafe-kafe lain di kawasan Gwanggyo Café Street ini. Korea memang banyak sekali pilihan kafe dengan beragam tema, jadi tidak ada salahnya next time kita mencoba kafe lain di kawasan ini.

 

Baca juga: Menikmati Langit di Haneul Park, Taman di Atas Awan.

Menikmati Keindahan Langit di Haneul Park, Taman di Atas Awan

Haneul Park

Haneul Park

Haneul Park, atau kalau diartikan secara harfiah adalah “Taman Langit,” adalah salah satu taman yang terletak di dekat komplek Piala Dunia di Seoul, Korea Selatan. Mungkin sukar dipercaya, namun taman yang indah ini dulunya merupakan tempat pembuangan sampah, tetapi kini telah bertransformasi menjadi tempat yang memukau untuk dinikmati oleh para pengunjung.

 

Keindahan dan Sejarah Haneul Park

 

Haneul Park terletak di bagian tertinggi dari Taman Piala Dunia di Distrik Mapo, Seoul. Taman ini dibuka untuk umum pada tahun 2002, tepat waktu untuk Piala Dunia FIFA yang diadakan di Korea Selatan dan Jepang. Salah satu ciri khas yang membedakan Haneul Park adalah lanskapnya yang menakjubkan, dengan bukit-bukit yang menggelombang, padang rumput luas, jalur-jalur untuk pejalan kaki, dan berbagai jenis tanaman.

 

Taman ini memiliki sejarah yang menarik, di mana dulunya adalah tempat pembuangan sampah. Namun, berkat upaya yang luar biasa, tempat ini telah berubah menjadi tempat yang ramah lingkungan dan indah. Saat ini, Haneul Park menjadi simbol transformasi yang menginspirasi, menunjukkan bahwa tempat yang dulunya kotor dan tercemar dapat diubah menjadi ruang yang hijau dan indah.

 

Kalau misalnya digali, di bawah taman ini pada kedalaman kira-kira 2 meter masih akan ditemukan sampah-sampah sisa masa lalu. Pertanyaan berikutnya, bukankah sampah yang membusuk lama-lama akan menghasilkan gas ya, apa tidak berbahaya? Inilah smart-nya penanganan sampah di Korea. Gas yang dihasilkan dari proses pembusukan sampah tersebut malah dijadikan sumber energi listrik untuk menerangi sebagian wilayah Seoul. Sekali tepuk dua lalat mati: gunung sampah menjadi taman dan menghasilkan energi listrik untuk kota.

 

Akses Menuju ke Taman di Atas Awan

 

Bagi para pengunjung yang ingin menikmati keindahan Haneul Park, akses ke tempat ini relatif mudah karena masih di dalam Kota Seoul. Anda dapat menggunakan transportasi umum seperti kereta bawah tanah dan bus untuk mencapainya. Berhenti di stasiun atau Halte World Cup Stadium. Setelah tiba di sana, pengunjung dapat mengikuti petunjuk menuju Haneul Park.

 

Perjalanan menuju taman ini juga bisa menjadi bagian dari petualangan yang menyenangkan. Teman-Teman akan melewati jalan-jalan yang mengarah ke puncak, memberikan pengalaman yang memikat dengan pemandangan yang mengagumkan. Perjalanan ini dapat membangkitkan semangat petualang dalam diri dan membuat saya semakin bersemangat untuk tiba di destinasi akhir, di atas awan. Mungkin terlalu berlebihan, namun tempat ini memang menjadi salah satu rekomendasi jika ingin menikmati kota Seoul dari ketinggian.

 

Jam Operasional dan Tiket Masuk

Haneul Park buka pada jam-jam tertentu sesuai dengan musimnya. Biasanya, taman ini buka dari pagi hingga sore hari. Namun, penting untuk memeriksa jam buka terbaru sebelum mengunjungi taman.

 

Sebagai taman umum, Haneul Park tidak mengenakan biaya tiket masuk. Ini membuatnya menjadi tempat rekreasi yang terjangkau dan menyenangkan untuk dikunjungi bersama keluarga, teman, atau sendirian. Pengunjung dapat dengan bebas menjelajahi taman ini, berjalan-jalan di jalur yang disediakan dan menikmati pemandangan yang disajikan oleh alam.

 

Aktivitas yang Bisa Dilakukan di Haneul Park

 

Haneul Park bukan hanya tempat yang indah untuk berjalan-jalan, tetapi juga tempat yang ideal untuk berfoto. Pemandangan langit yang luas dan padang rumput yang menghijau memberikan latar belakang yang sempurna untuk mengambil gambar yang cantik. Terutama saat musim gugur tiba, taman ini berubah menjadi lautan emas dengan rerumputan Eulalia yang berubah warna. Tempat ini juga sering digunakan oleh pasangan yang ingin mengambil foto Prewed.

 

Sekadar duduk santai menikmati pemandangan adalah hal yang umumnya dilakukan disini. Teman-Teman dapat membawa bekal piknik, membaca buku atau hanya merenung sambil menikmati udara segar dan pemandangan menakjubkan di sekitar. Dari atas bukit, pengunjung dapat melihat pemandangan kota Seoul yang menjulang, serta Sungai Han yang mengalir tenang di kejauhan.

 

Haneul Park adalah bukti nyata bahwa transformasi luar biasa dapat terjadi jika kita merawat lingkungan dan masyarakat kita. Dari tempat pembuangan sampah yang tak terpakai, taman ini telah berubah menjadi oase hijau yang menjadi tempat rekreasi, inspirasi, dan refleksi bagi penduduk kota dan pengunjung. Haneul Park adalah contoh hidup tentang bagaimana upaya kolektif dapat menciptakan perubahan yang positif.

 

Jika Teman-Teman berencana mengunjungi Seoul dan sudah bosan dengan tempat-tempat mainstream di Kota Seoul, tempat ini bisa menjadi pilihan yang sayang dilewatkan. Apalagi sebentar lagi musim gugur. Tempat ini akan semakin maksimal indahnya.

 

Baca juga: Kesejukan Alam di Yeongheung Arboretum Suwon.

Yeongheung Arboretum: Memasuki Kesejukan Alam di Tengah Kota Suwon

Arboretum Suwon

Arboretum Suwon

Jika Teman-Teman mencari tempat yang menyatukan keindahan alam dan pengetahuan botani di tengah kota Suwon, maka Yeongheung Arboretum adalah tempat yang sempurna untuk dikunjungi. Arboretum ini tidak hanya menawarkan pemandangan yang menakjubkan, tetapi juga menjadi pusat pembelajaran yang menarik bagi semua kalangan. Kota Suwon sendiri, tidak begitu jauh dari Seoul, dan merupakan ibu kota provinsi Gyeonggi.

Arboretum Suwon

Yeongheung Arboretum adalah surga hijau yang terletak di jantung kota Suwon. Dengan luas lebih dari 10 hektar, Arboretum ini menjadi rumah bagi berbagai jenis tumbuhan yang ditanam dan dijaga dengan sangat baik. Pemandangan hijau yang menakjubkan menciptakan suasana yang menenangkan dan cocok untuk rekreasi serta refleksi. Di tengah-tengah Arboretum ini terdapat bangunan kaca yang difungsikan sebagai rumah kaca/greenhouse untuk menjaga tanaman-tanaman tropis bisa tetap hidup di musim dingin. Uniknya, bangunan ini nampak miring dan asimetris seperti bangunan yang mau runtuh. Namun, justru disitulah letak keunikannya.

Arboretum Suwon

arboretum Suwon

Hal yang Bisa Dinikmati di Yeongheung Arboretum

Arboretum Suwon

Arboretum Suwon

Sesampainya di area Yeongheung Arboretum, kita perlu menuju bangunan utama yang juga berfungsi sebagai pintu gerbang masuk. Di bangunan ini terdapat fasilitas pusat informasi turis, kafe, dan tempat baca untuk pengunjung yang memilih aktivitas indoor. Untuk menuju lokasi taman, dari gedung ini kita perlu turun satu lantai.

Arboretum Suwon

Arboretum Suwon

Segera setelah keluar gedung, pengunjung akan segera disambut oleh keindahan dan penataan yang begitu rapi serta lapangan rumput hijau yang luas. Taman ini menyediakan jalan-jalan setapak di antara pepohonan yang memungkinkan pengunjung menjelajahi berbagai jenis tumbuhan dari pohon-pohon besar hingga tumbuhan merambat yang anggun. Ada juga kolam, mata air, serta sungai buatan yang menambah keindahan alami tempat ini. Di dalam greenhouse/rumah kaca yang disebut di atas ada bermacam-macam tumbuhan tropis dan sub tropis, bahkan pohon pisang pun ada dan menjadi daya tarik di dalam rumah kaca. Tanaman padi yang kalau di Indonesia jadi hal biasa, di dalam Arboretum ini menjadi salah satu daya tarik karena orang kota di sini jarang melihat tanaman padi.

Arboretum Suwon

Arboretum Suwon

 

Bagi para pecinta alam, Yeongheung Arboretum merupakan tempat yang sempurna untuk menjelajahi keanekaragaman flora dan fauna. Pengunjung dapat melihat bermacam-macam spesies tumbuhan dari berbagai belahan dunia, yang dijaga dengan hati-hati oleh para ahli botani. Selain itu, berbagai burung dan serangga juga menjadi bagian integral dari ekosistem ini, memberikan pengalaman pengamatan satwa yang mengasyikkan.

Arboretum Suwon

Arboretum Suwon

Arboretum Suwon

Cara ke Yeongheung Arboretum dan Jam Operasionalnya

Jika Teman-Teman ingin berkunjung ke Yeongheung Arboretum, kalian dapat menggunakan berbagai opsi transportasi. Jika menggunakan kendaraan pribadi, cukup masukkan alamat “Yeongheung Arboretum” ke GPS atau Naver Map. Tersedia area parkir yang cukup luas dan dekat dengan gerbang masuk Arboretum. Namun karena lokasi Arboretum berada di tengah Kota Suwon memang paling nyaman naik transportasi umum, bus atau subway. Turun stasiun atau halte terdekat dilanjutkan dengan sedikit jalan kaki.

Arboretum Suwon

Untuk masuk ke dalam kawasan Yeongheung Arboretum, Anda hanya perlu membayar tiket masuk yang terjangkau. Untuk pengunjung dewasa, paling mahal hanya 4.000 won (setara 40.000 rupiah) untuk turis asing dan dari luar kota. Kalau punya ARC Kota Suwon, cukup membayar 2.000 won (setara 20.000 rupiah) karena dianggap penduduk Kota Suwon. Kalau untuk anak-anak, tentu lebih murah lagi. Arboretum ini biasanya buka sepanjang tahun dan jam bukanya dapat berbeda-beda sesuai dengan musim. Sebaiknya periksa situs web resmi arboretum sebelum merencanakan kunjungan untuk memastikan informasi terbaru mengenai harga tiket dan jam buka. Sementara ini, Arboretum dibuka mulai pukul 09:30 sampai dengan 17:30 dan setiap hari Senin tutup untuk perbaikan dan bersih-bersih area taman.

Arboretum Suwon

Fasilitas yang Tersedia di Yeongheung Arboretum

Arboretum Suwon

Yeongheung Arboretum dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk kenyamanan pengunjung. Ada tempat istirahat, taman bermain untuk anak-anak, dan area piknik di sekitar taman, juga greenhouse. Jika Anda ingin memperdalam pengetahuan tentang botani, Arboretum ini juga memiliki pusat edukasi dengan berbagai pameran dan kegiatan interaktif yang menarik. Teman-Teman dapat mengikuti tur yang dipandu oleh ahli botani untuk mendapatkan wawasan lebih dalam tentang tumbuhan yang ada di Arboretum. Silakan datang ke pusat informasi turis dan bisa mendaftar untuk kegiatan edukasi bagi orang dewasa maupun anak-anak.

Arboretum Suwon

Jadi,  Yeongheung Arboretum adalah destinasi yang sempurna bagi mereka yang mencari keindahan alam, pengetahuan botani dan kegiatan rekreasi di tengah kota Suwon. Dengan pemandangan yang menakjubkan, beragam tumbuhan langka, fasilitas yang memadai, serta program edukasi yang bermanfaat, tempat ini akan memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi semua pengunjung termasuk saya. ^^

Arboretum Suwon

Arboretum Suwon

Baca juga: Yuk, ke Nami Island Saat Musim Gugur.

Pengalaman Pertama Menikmati Musim Gugur di Nami Island

Nami Island

Nami Island

Kali ini perjalanan traveling kami adalah ke Nami Island yang berlokasi di pinggiran Kota Seoul, agak jauh sih. Nami Island adalah sebuah pulau di tengah sungai Han (Han River). Nami Island adalah destinasi populer bagi turis yang berkunjung ke Korea, khususnya di Kota Seoul. Pulau ini memiliki pemandangan yang cantik sepanjang tahun dan menampilkan pemandangan yang berbeda setiap musimnya, tapi yang paling terkenal dan ramai adalah saat musim gugur sekitar September-Oktober. Selama musim gugur, pulau ini dipenuhi dengan maple tree yang berwarna merah dan pohon ginko biloba yang berwarna kuning, sesuatu yang tidak dapat ditemukan di negara tropis seperti Indonesia. Selain itu, bagi penggemar drama jaman dahulu, pasti tidak asing dengan Drama Korea yang berjudul Winter Sonata. Yap, karena lokasi syutingnya adalah di pulau ini.

Nami Island

Cara Menuju ke Nami Island dan Biayanya

Nami Island

Cara menuju Nami Island ada beberapa transportasi yang bisa digunakan, tapi yang paling nyaman menurut saya adalah menggunakan kereta bawah tanah (subway) dan turun di Stasiun Gapyeong. Lebih nyaman karena tidak perlu pesan tiket dan bayar pakai T-Money saja. Perjalanan sekitar 1,5 jam dari Kota Seoul. Kalau ingin lebih cepat bisa pakai Kereta ITX dari Stasiun Yongsan dan turun di Stasiun Gapyeong, kira-kira Cuma memakan waktu 55 menit. Tapi harus pesan tiket dulu sebelumnya, biasanya bisa dipesan online.

Nami Island

Dari Stasiun Gapyeong perjalanan dilanjutkan menggunakan bus sampai ke lokasi penyeberangan ke Nami Island. Menyeberang ke Nami Island pun ada dua cara, bisa pakai Kapal Feri atau kalau mau sekalian uji nyali bisa pakai wahana zip wire (semacam flying fox). Tapi memang untuk naik zip wire agak mahal sih, sekitar ₩38.000 sudah termasuk tiket masuk dan biaya naik Kapal Feri ketika pulang dari Nami Island. Kalau mau lebih murah ya naik Kapal Feri saja, dengan biaya ₩13.000 untuk perjalanan pulang pergi, jadi pastikan tiket tidak hilang ya supaya bisa pulang dari Nami Island.

Nami Island

Uniknya, sebelum naik Kapal Feri, kita harus membeli entry visa untuk masuk ke Nami Island. Lho, kok bisa? Bukannya ketika mau ke Korea kita sudah ngurus visa terlebih dahulu? Karena sejak tahun 2006 Nami Island mendeklarasikan Cultural Independence dari Korea Selatan dan bisa disebut sebagai Naminara Republic, bahkan mereka punya bendera sendiri lho. Mungkin semacam micronation seperti Vatikan City yang punya keistimewaan tersendiri.

Hal yang Bisa Dilakukan di Nami Island dan Fasilitasnya

Nami Island

Trus, kita bisa ngapain aja di Nami Island? Masa iya jauh-jauh cuma lihat pohon doang? Iya sih, pohon-pohonnya cantik banget pas musim gugur, tapi itu doang? Nggaklah, sebagai “negara independent” spesialis tourist attraction pasti ada lebiihi yang bisa ditawarkan dari “sekadar” pohon. Ini beberapa hal yang bisa dilakukan di Nami Island.

  1. Pohon Ginko Biloba dan Maple

Saat musim gugur, kedua pohon ini adalah primadonanya. Daun di pohon Ginko menjadi berwarna kuning cerah dan daun pohon Maple berubah warna menjadi merah terang. Ketika saya tunjukkan foto pohon itu pada ibu saya, beliau bahkan mengira itu adalah pohon plastik saking bagusnya. Berfoto dengan latar belakang pohon iconic saat musim gugur adalah sesuatu yang tidak boleh terlewat. Di negara empat musim, rata-rata kebanyakan pohon akan berubah warna menjadi kecoklatan saat musim gugur menjelang musim dingin, tapi dua pohon ini adalah yang terbaik.

  1. Naik Sepeda

Nami Island cukup luas untuk dijelajahi dengan berjalan kaki. Alternatif lain bisa menggunakan sepeda yang disewakan. Ada tiga tipe sepeda yang bisa disewa: sepeda gowes biasa, sepeda listrik, atau sky-bike.

Sepeda gowes biasa bisa disewa seharga ₩5.000 untuk 30 menit atau ₩8.000 untuk sejam. Kalau mau lebih seru naik sepeda tandem untuk dua orang seharga ₩10.000 untuk 30 menit dan ₩16.000 untuk durasi sejam pemakaian.

Kalau sepeda listrik mirip kayak sepeda roda tiga tapi pakai listrik, jadi gak capek-capek gowes. Harga sewanya ₩12.000 (30 menit) dan ₩4.000 tiap 10 menit berikutnya.

Sky-bike ini yang paling seru. Kita bisa mengayuh “sepeda” tapi di atas semacam rel beberapa meter dari permukaan tanah. Karena ada track-nya, kita gak bisa bebas kemana-mana. Tapi cukup murah, sekali muter biayanya ₩3.000 untuk dewasa dan ₩2.000 untuk anak-anak.

  1. Melihat Binatang

Binatangnya nggak banyak sih, tapi seru juga bagi orang kota yang jarang lihat binatang hutan. Disini kita bisa melihat Ostrich (sejenis burung onta), kelinci, dan burung merak. Kadang-kadang kalau beruntung bisa lihat juga squirrel di pepohonan.

  1. Exhibition Hall dan Art Activities

Exhibition hall ini kayak museum tapi lebih fancy dan nggak membosankan. Ada beberapa macam exhibition hall yang bisa dinikmati, Moomin Exhibition Hall, Hongjun Ryu World Music, Yuqingcheng Clay Exhibition, lalu ada toko seni dan souvenir.

Nami Island

Selain itu, art activities yang bisa dilakukan adalah Ceramic Mug Painting (ngecat sendiri cangkir keramikmu), Stamp Making (bikin stempel khas Korea), Picture Frame (bikin bingkai foto sesuai selera), karikatur wajah, dan Glass Craft (bikin kerajinan dari kaca).

  1. Tempat Kuliner dan Musola

Nami Island

Nami Island

Tentu kalau capek muter-muter butuh tempat istirahat kan. Di Nami Island terdapat beberapa café dan restaurant, dan sangat muslim friendly. Ada beberapa restoran dan kafe halal, bahkan ada mushola yang sangat nyaman dan proper untuk sholat. Tempat sholat dipisah antara jamaah laki-laki dan perempuan. Sesuatu yang sangat jarang sekali bisa kalian temukan di lokasi wisata di Korea.

Nami Island

Nami Island

Baca juga: Pengalaman Pertama Berkunjung ke Seoul Wave Art Center.Â