Menikmati Wajah Baru Air Terjun Srambang Ngawi
Tiga tahun lalu saat pertama mengunjungi air terjun Srambang dengan berkunjung di tengah tahun 2018 sungguh jauh berbeda. Dulu saat pertama kali ke Srambang bersama Pak Nug, jalan menuju air terjun masih terjal, masih alami, dan not friendly anymore jika dibandingkan dengan sekarang. Dulu akses menuju air terjun masih ‘menantang’, lompat dari batu ini menuju batu itu, mlipir sini mlipir sana biar nggak basah karena ada anak-anak sungai yang airnya luar biasa jernih, sejernih memandang mata kekasih…wkwkwk.
Ternyata, ketika saya berkunjung lagi ke air terjun Srambang, kondisinya sudah sangat berbeda. Dari pintu masuk hingga air terjunnya semua tertata rapi dan sangat bersih. Fasilitas tersedia mulai dari toilet, tempat sampah, saung-saung kecil untuk istirahat, spot foto instagramable, ada kolam renang yang airnya langsung dari sumbernya, kedai-kedai makanan yang jual gorengan murah meriah, masih hangat dan ukurannya nggak tanggung-tanggung juga serta musolla yang bagi saya super nyaman. Ada juga charger stations alias colokan, jadi jangan khawatir. Akses jalannya juga sangat ramah untuk semua usia bahkan berat badan :D. Dari parkiran mobil hingga depan pintu masuk dan loket ada jasa ojek pengantaran, sekali naik ongkosnya hanya 5000 rupiah dan ini benar-benar pemberdayaan masyarakat sekitar air terjun Srambang.
Air terjun Srambang merupakan salah satu objek wisata di Kabupaten Ngawi yang berupa air terjun. Berlokasi di kaki gunung Lawu, Kecamatan Jogorogo, sekitar 5 km ke selatan dari pasar Jogorogo. Ketinggian air terjun ini hampir mencapai 25 m. Dulu pertama kali ke sana diajak suami, tepatnya saya beribik agar diajak ke sana karena Ibu (mertua) sering menceritakan tentang air terjun Srambang dan lokasi air terjun Srambang sangat dekat dengan penempatan Ibu (mertua) diawal-awal masa kerjanya sekaligus di sanalah Pak Nug, suami saya bertumbuh. Dari cerita-cerita Ibu itu saya semakin termotivasi dalam merayu Pak Nug agar mengajak saya ke sana.
Juli kemarin akhirnya saya ke sana lagi, bersama keluarga, bersama Bilgi, putra saya. Niatan awal memang ngajak Bilgi dalam rangka outing class, berkenalan dengan alam. Sampai di sana pun ia menikmatinya dengan udara yang sejuk cenderung dingin, antusias dengan air yang mengalir, bebatuan, pohon-pohon, payung warna-warni yang digantung di sepanjang jalan menuju air terjun dan tentu saja, bisa bertemu dengan banyak wajah baru.
Oh iya, tiket masuk lokasi air terjun Srambang ini sangat terjangkau yaitu Rp 15.000,00 dan jika menggunakan jasa ojek dari parkiran menuju pintu masuk Rp 5.000,00. Jadi total yang dikeuarkan Rp 20.000,00 per orang. Harga es teh manis juga masih normal Rp 3.000,00/cup, gorengan anget-anget fresh from wajan hanya Rp 500,00 itu pun dengan irisan yang besar. Masih ada menu-menu lain yang dari sisi harga juga masih sangat wajar. Masuk area air terjun Srambang juga diperbolehkan bawa bekal dan keramahan pun masih terasa sangat kental.
Setelah menikmati air terjun Srambang dengan wajah barunya, besar harapan saya maupun masyarakat pada umumnya semoga para penanggung jawab dan para pengunjung bisa saling mendukung dalam menjaga kebersihan dan kelestarian alam serta menjaga fasilitas yang ada. Nyaman kan kalau berwisata di tempat yang bersih? Gimana? Jadi kapan kalian ke Ngawi?
Baca juga: Menikmati Waktu Bersama Anak di Sumber Koso dan Menepi Sejenak di Kayangan Cafe.
Waduh, saya sering ke ngawi tapi kok nggak pernah tahu ini ya. Besok kalau ke ngawi wajib nih ke sini.
Saya sering ke ngawi, ke tempat mas. Tapi nggak pernah ke sini je. Kalau ke ngawi wajib nih berkunjung ke air terjun ini.
kalau pas di Ngawi main ke air terjun ini Mbak…hehe
semoga pas Mbak di Ngawi, saya juga pas pulang Ngawi. Kalau mau ke air terjun ini dari arah Ngawi Kota, lewat depan rumah Mbak, siapa tahu bisa mampir dan kita meet up.. 🙂