Ruang Tumbuh & Bersenang-Senang

Pengalaman Lolos Seleksi TLC Fall Semester 2020 Yunus Emre Institute Washington DC

19

 

Noam Chomsky said, “A language is not just words. It’s a culture, a tradition, a unification of a community, a whole history that creates what a community is. It’s all embodied in a language.” Pernyataan Chomsky tersebut saya pakai untuk mengawali personal statement yang menjadi salah satu syarat administrasi mengikuti seleksi TLC Fall 2020 di Yunus Emre Institute. Pernyataan Chomsky tersebut, bagi saya adalah sebuah semangat besar bahwasanya bahasa adalah sebuah pintu gerbang menuju sebuah pengetahuan yang luas. Seperti halnya ketika saya menyelesaikan tesis dengan rujukan primernya menggunakan Bahasa Arab dan belum ada terjemahannya dalam Bahasa Inggris. Momen seperti itu terasa sangat mewah sekali, iya nggak sich?

Begitu juga keinginan saya untuk bisa memahami Bahasa Turki, baik secara verbal atau non-verbal. Lagi-lagi alasannya, salah satunya adalah Turki memiliki peradaban yang megah, terutama bagi saya tentang peradaban Islamnya serta kepemimpinan (Islam) yang bisa diajarkan kepada anak-anak. Tentu saja, sumber yang ada tidak semua sudah diterjemahkan dalam Bahasa Inggris tetapi tetap ada sumber pengetahuan yang ditulis dalam Bahasa Turki. Serta alasan berupa keinginan-keinginan (yang tinggi…hahaha) tentang Turki.

TLC Fall 2020, apa itu?

 

 

Di blogpost kali ini, saya ingin berbagi tentang TLC Fall 2020 ini dengan harapan, jika teman-teman ada yang membutuhkan info atau tertarik belajar Bahasa Turki, bisa banget dicoba.

TLC Fall 2020 adalah kepanjangan dari Turkish Language Course atau kursus Bahasa Turki di semester musim gugur tahun ini, 2020. Kursus ini diadakan secara online. Yap, bisa diikuti di mana saja, kapan saja. Meskipun online, saya pikir tidak bisa diremehkan juga ya karena kursus ini menggunakan bahasa pengantar berupa Bahasa Inggris, ada ujiannya juga, dan ada sertifikat setiap levelnya mulai dari level A1 hingga C1. Justru yang seperti ini menguji komitmen, kesetiaan, dan seberapa besar diri ini bisa tahan banting. 😀

Turkish Language Course is free, no charge alias gratis. Gratis biaya kursusnya dan gratis buku-buku untuk belajar Bahasa Turki. Tinggal nyiapin kuota atau memastikan wifi stabil dan semangat yang membara karena saya ikut kelas TLC Yunus Emre Institute cabang Washington DC. 😀

 

 

Apalagi perbedaan waktu antara Indonesia (WIB) dan Washington DC, USA, yang selisihnya ada kurang lebih 11 jam. Jadi, jadwal kelas perdana level pemula akan dimulai di Hari Senin, 14 September pukul 18.00 waktu Washington (EST) maka saya akan online (live) kelas Hari Selasa pukul 05.00 WIB. Begitu juga pertemuan hari Rabu, pukul 18.00 EST maka di Indonesia WIB pukul 05.00. Nggak masalah, itu waktu di mana otak sedang fresh di level tinggi. Iya kan? Tolong iyain aja…haha

Yunus Emre Institute, siapa gerangan?

Turkish Language Course (TLC) ini diakan oleh Yunus Emre Institute, biasa dikenal dengan singkatan YEE, yang dalam Bahasa Turki disebut dengan Yunus Emre Enstitüsü adalah organisasi nirlaba yang berada di berbagai negara, didirikan oleh Pemerintah Turki pada tahun 2007. Nama YEE diadobsi dari nama penyair terkenal abad ke-14 yaitu Yunus Emre. YEE sendiri memiliki misi untuk mempromosikan bahasa dan buadaya Turki di seluruh dunia. YEE ini dianggap sebagai institusi berdasarkan soft-power Turki dan dibuat berdasarkan keputusan presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. YEE ini memiliki banyak cabang di seluruh dunia diantaranya di Tokyo, London, Astana, Paris, Lahore, Doha, Beirut dan masih banyak lagi. Kalau yang paling dekat dengan Indonesia itu YEE Cabang Kuala Lumpur dan Melbourne. Sebenarnya akan klob waktunya kalau bisa berjodoh dengan kelas Bahasa Turki di YEE di dua cabang tersebut.

Sebagai institusi yang bergerak di bidang bahasa dan budaya Turki, YEE memiliki beberapa program yang ditawarkan kepada khalayak umum, mulai dari Turkish Language Course (TLC) yang dilakukan secara online maupun kegiatan secara offline seperti Summer Course. Selengkapnya bisa kepo-kepo langsung ke web Yunus Emre Institute ya teman-teman ^^

Seleksi Turkish Language Course, bagaimana prosesnya?

Untuk proses seleksi sendiri, ternyata di tiap cabang itu beda-beda. Ada seorang sahabat yang mengikuti Turkish Language Course di cabang YEE Melbourne, pada saat pendaftaran dan seleksi cukup simpel melalui google form. Namun, ketika saya mendaftar di YEE cabang Washington DC, saya diminta melengkapi berkas yang berisikan tentang informasi pribadi, informasi level keahlian Bahasa Inggris dan jika ada bahasa lain bisa disertakan ditambah dengan menulis sebuah personal statement. Menurut saya, bagian personal statement ini memiliki peranan penting saat seleksi, yaaaa meskipun ini kursusnya ‘hanya’ secara daring yaa…

Saat saya mendaftar dan deadline submit berkas sekitar satu minggu, di Hari Senin, 7 September. Saya butuh waktu sekitar 5 hari untuk menulis personal statement sekitar 250 kata. Lama ya? 😀 Tahapan yang membuat lama itu bagi saya seperti benar-benar cek ke diri sendiri, iya kah seperti itu? Semacam memberi ‘feel’ atau ruh gitu. Belum termasuk koreksi koherensi antar kalimat dan grammar-nya. Ya memang, apa-apa nggak bisa disiapkan secara mendadak kecuali tahu bulat yaa 😀

Nah, teman-teman yang tertarik ingin mengikuti seleksi Turkish Language Course di cabang lain di mana proses seleksinya memakai personal statement juga, boleh nanti kita diskusi via email atau saya dengan senang hati akan berbagi personal statement saya sebagai contoh. I will send my personal statement by email personally.

Ini cerita saya selama di rumah aja di masa pandemi ini. Semoga pandemi ini segera berlalu. Stay positive, stay healthy, and stay productive! ^^

19 Comments
  1. Naning says

    Oh via zoom sih ya, jadi harus sesuai dengan jamnya di sana. Nanti peserta lain cantik-cantik, segar-segar, dirimu muka bantal dong, ka? Hehehehe

    1. cindiriy says

      huahahahahaha…
      muka bantal tapi otak fresh 😀

  2. vika says

    Yes, bahasa adalah pintu semua pengetahuan dan networking ya mba.Btw sudah berapa bahasa sih yang dipakai mba selain bahasa inggris y?

    1. cindiriy says

      tiga aja Mba, yang masih lancar…hehehe

      1. Pulipuli says

        Nggk 4 nday?? Arab, Inggris, Indonesia, Jawa.. 🤣🤣🤣

        1. cindiriy says

          wkwkwkwkwk….
          cuma bahasa hati susah dipelajari, Sist 😀

  3. Dani Ristyawati says

    Waah keren…mas pandeminya dipenuhi dengan ilmu yang bergizi…jadi pengen ikutan juga deh…aku juga suka belajar bahasa soalnya 🙂

    1. cindiriy says

      Iya Mba, biar ada variasi kegiatan selama di rumah aja, anggap aja hiburan gitu ya..hehe

  4. nurulrahma says

    Wiih kerennya dirimu Mbaaa
    Masih semangat belajar bahasa asing! Mantaabb
    Aku pakai DUoLingo aja banyakan malesnya qiqiqi

    1. cindiriy says

      Musuh terbesar kalau online biasanya si M itu Mba..hehe
      Tapi kalau di YEE ini karena disiplin jadinya kepepet dan akhirnya bikin rajin…hihihi

  5. Jiah Al Jafara says

    Baru tahu ada kursus bahasa Turki. Aku mau belajar bahasa asing tuh karena nonton drama. Nonton drama Turki juga udah lama banget dan sekarang belum tertarik lagi. Cuma budayanya memang okeee

    1. cindiriy says

      sama Mba, aku dulu belajar Bahasa Korea karena suka nonton drakor sejak 2006..hehe

  6. Maria G Soemitro says

    Wah keren
    Jadi ingat anak kedua saya yang juga berjuang untuk dapat beasiswa
    Rasanya bahagia banget sewaktu sukses Tay?

    1. cindiriy says

      Iya Mba..hehe
      Selamat untuk sang putri juga ya Mba ^^
      Semoga selalu sukses dan menjadi kebanggaan..

  7. lendyagasshi says

    Selain bahasa Turki, adakah belajar bahasa lain?
    Aku juga suka banget belajar bahasa, karena dengan belajar bahasa juga mempelajari kebudayaan bangsa lain.

    1. cindiriy says

      Waaahhh, tooosss Mba ^^
      Kalau di YEE setau saya hanya bahasa Turki aja Mba..

  8. Ima says

    Aduuuuh, telat baca tulisan ini.

    1. cindiriy says

      ini yang sedang buka YEE London, Kak..

  9. […] pukul 23.45. Kapan lagi kan ya kuliah sampai bisa ganti hari? Iya kan? 😀 Berbeda lagi saat saya belajar Bahasa Turki di Yunus Emre Institute Washington DC yang perbedaan waktunya 12 jam. Jadwal belajar pukul 18.00 waktu WDC, di tempat saya tinggal pukul […]

Your email address will not be published.