Mam’s Well Café, Ngopi Nuansa Hutan di Tengah Kota Jogja
Pulang ke kotamu. Ada setangkup haru dalam rindu….
Rasanya memang benar potongan lirik lagu KLA PROJECT ini, sekali ke Jogja maka akan rindu untuk ke Jogja lagi. Lebih-lebih, macam saya yang sempat kuliah di Jogja dan tinggal selama 7 tahun lamanya. Tiap ada alasan ke Jogja, rasanya seperti pulang. Teman-teman apakah merasakan hal seperti itu ketika di Jogja?
Jogja, saat saya kuliah dulu di tahun 2008 tentu sudah sangat berbeda dari tahun ke tahun. Pertumbuhan kian cepat meski ada juga tempat-tempat yang masih ada dan bertahan. Ada yang tumbuh, ada yang hilang, dan ada yang bertahan. Alamiah ya..
Begitu juga, tempat-tempat ngopi yang makin menggemaskan dan uwu sekali. Banyak bermunculan kafe atau tempat ngopi dengan ciri khas yang makin unik. Tentu saja sebagai identitas agar berkesan di benak pengunjung. Fasilitasnya pun juga beragam dan tak ketinggalan adalah menu-menunya serta harga yang bersaing.
Nah, Senin kemarin saya menemukan salah satu tempat ngopi yang menurut saya asik dengan nuansa hutan nan asri di tengah Kota Jogja. Iya, di tengah kota dengan nuansa mini forest, teman-teman. Mam’s Well Café namanya. Lokasinya nggak nyangka aja akan ada kafe di situ bahkan driver ojol yang antar jemput saya juga mengatakan hal serupa, “Nggak nyangka di situ ada kafe, Mba.” Lalu, bapak driver yang jemput saya juga bilang, “Saya kira ini Mba titiknya salah, soalnya hutan-hutan gini sih Mba.” 😀 Untuk open hour Mam’s Well Café, teman-teman bisa berkunjung mulai pukul 08.00 hingga 23.00 WIB.
Saya ke Mam’s Well Café di jam istirahat siang sekitar pukul 13.00, saya tiba di sana memang ramai dan meja-meja di bangunan utama dan teras depan dalam keadaan penuh. Mayoritas pengunjung saat itu memang para mahasiswa. Saya memesan coffee latte dan menikmatinya di area no-smoking yang berada di belakang. Tata ruang Mam’s Well Café ini semi-outdoor di tengah nuansa hutan, ya semacam mini forest. Ada suara kicauan burung, desir angin yang mengenai pohon-pohon.
Berbeda jika menikmati Mam’s Well Café ini di area no-smoking, di area belakang. Fix, bahagia banget saya waktu itu memilih area belakang. Di area ini pandangan saya disuguhi pemandangan kolam besar dengan ikan koi, pohon-pohon besar yang hijau, dan suara sungai yang alirannya cukup deras. Jadi sangat cocok untuk untuk melepas penat, belajar, mengerjakan tugas atau bengong seperti yang saya lakukan kemarin. Iya, bengong sambil menikmati kopi sesekali sambil nulis, sayang aja nggak bawa laptop. 😀 Fasilitasnya pun juga oke, ada musala, toilet, area parkir yang luas, dan tentu saja wifi.
Coffee latte yang saya pesan pun juga mengesankan. Perpaduan espresso dan susu menurut saya pas. Selain coffee latte ada juga cappuccino, americano, dan non-coffee seperti lychee tea, lemon tea, matcha, dan lainnya. Selain itu, juga tersedia aneka camilan dan main course. Tempat ngopi yang berlokasi di Seturan ini juga menyediakan menu es krim dengan berbagai varian rasa. Sayangnya, saya belum coba menu lain selain coffee latte karena sebelum ke Mam’s Well Café saya sudah makan bersama para dosen dan setelah dari Mam’s Well Café saya lanjut ke Kopi Klothok. Menyenangkan untuk kembali lagi ke Mam’s Well Café.
Baga juga: Berkunjung ke Buku Akik di Jogja. ^^
[…] Museum dan Pabrik Cokelat Monggo, teman-teman juga bisa lanjut berkunjung ke Buku Akik dan Mam’s Well Cafe, lho […]
wah ini mah penjelajah cafe to cafe ya mba, semua yang disambangi nature view. Berlama-lama ngopi nih kayaknya
[…] Museum dan Pabrik Cokelat Monggo, teman-teman juga bisa lanjut berkunjung ke Buku Akik dan Mam’s Well Cafe, lho […]