Mengingat Aksara Jawa Dengan Cara Menyenangkan ala Soerakarta Walking Tour
Aksara dalam Bahasa Jawa berarti huruf. Aksara Jawa merupakan aksara yang digunakan pada jaman dahulu sebagai sarana penulisan dalam buku-buku berbahasa Sanskerta. Aksara Jawa juga disebut Hanacaraka, yang merupakan baris pertama sekaligus lima huruf pertama. Aksara Jawa merupakan aksara tradisional Indonesia yang berkembang di Pulau Jawa khususnya Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Dulu, saat saya masih duduk di bangku sekolah dasar, aksara Jaw aini masuk dalam mata pelajaran muatan lokal atau Bahasa Jawa. Terdiri dari 20 huruf dasar yang awalnya terdapat 33 huruf. Aksara Jawa merupakan bagian dari budaya yang seharusnya tetap dijaga tapi seiring dengan perkembangan jaman, lama kelamaan seperti kita lupa akan keberadaan aksara Jawa. Terutama saya sih ya bahkan saya pun telah lupa cara menulis dengan aksara Jawa.
Salah satu cara menjaga dan melestarikan aksara Jaw aini selain dikenalkan di sekolah melalui muatan lokal. Selain itu, menjaga dan mengingat kembali aksara Jawa juga bisa melalui workshop yang menyenangkan. Salah satu workshop untuk nostalgia mengingat aksara Jawa seperti pekan lalu (27/5) diadakan oleh Soerakarta Walking Tour dengan media pot mini.
Saya dan teman-teman diberikan masing-masing satu pot mini beserta cat dan kuas untuk mewarnai pot mini. Sebelum mewarnai, Mbak Putri menjelaskan macam-macam aksara Jawa lengkap dengan sandangan beserta huruf-huruf tambahan seperti ‘f’ dan ‘z’. Setelah itu, kami diminta mewarnai pot mini dan menuliskan nama kami masing-masing menggunakan aksara Jawa.
Iya, rasanya seperti kembali ke masa kanak-kanak, kembali ke masa sekolah dulu. Betapa menyenangkan mengingatkan kembali aksara Jawa dan menuliskan nama kami di atas pot mini dengan warna yang kami pilih. Kami bebas mewarnai pot mini sesuai keinginan dan kreatifitas kami. Termasuk juga saat kami menuliskan nama kami di pot mini dengan aksara Jawa menggunakan warna cat pilihan kami.
Jaman boleh berubah dan berkembang dengan pesat tapi budaya yang sudah ada tetap harus kita jaga dengan berbagai cara termasuk melalui workshop dengan media pot mini dan berbagai cat warna-warni.
Adakah yang tertarik mengingat aksara Jawa melalui workshop seperti ini? 🙂
Baca juga: Ngopi Dengan Suasana Klasik Khas Jawa di Kulonuwun Kopi.
Senangnya ada workshop menulis akasar Jawa seperti ini. Cara belajarnya bikin happy, salut buat Soerakarta Walking Tour. Btw, aku sudah banyak lupa Mbak kalau aksara Jawa. Suamiku yang sampai sekarang masih mempelajarinya, beli buku, beli kamus dan bikin web tentang aksara Jawa
Masha Allah, senangnya jika kita bisa belajar apa saja dari sekitar kita. Termasuk belajar sastra jawa dll pasti seru, karena bisa ikut mempertahankan budaya bangsa dan kearifan lokal yang ada. Saya dari suku jawa, pernah diajarkan Honocorokodoto…. sama ayah dan ibu saya, cuma cukup rumit aksara jawa ini, mirip huruf palawa.
mau dong ikutan workshop menulis aksara jawa, pengen banget belajar, agak sulit sih … mempelajari aksara jawa tapi bikin happy, sukses selalu
Saya pengen Mbak belajar Hanacaraka. Saya SD nya di Jakarta jadi tak pernah belajar bahasa daerah. Apalagi dijaman itu bahasa daerah tidak masuk dalam muatan lokal pembelajaran. Padahal saya suka sekali belajar bahasa, terutama yang memiliki huruf-huruf unik diluar alfabet biasa, seperti Hangeul (Korea), Hiragana – Katakana – Kanji (Jepang). Seru banget sepertinya kalau punya kesempatan untuk menguasai ke-unik-an huruf-huruf istimewa itu.
Aku SD dan SMP dapat pelajaran Bahasa Jawa jadi belajar tulisan ini, tapi sekarang lupa huhu. MUngkin sekarang banyak yang gak mempelajari krn bingung nanti buat apa. Malah kyk yang minat tu org asing krntertarik dengan budaya kita ya?
Seru banget workshopnya mbak. Kyknya anak2 juga bakalan suka dan bisa jd sarana belajar aksara Jawa juga ya. Soalnya anak2ku jg gak dapat pelajaran ini huhuhu.
Wah iya
Kalau dengan workshop menarik seperti ini, belajar aksara jawa jadi lebih menyenangkan ya mbak
Senangnyaaa….
Mbak Cindi tinggal di Solo? Senang banget ada walking tour plus belajar aksara Jawa seperti ini
Di Bandung dulu ada kegiatan menulis aksara Sunda
Pesertanya para pegiat grup metal (termasuk artisnya) wah asyik banget
Sayang, nampaknya aktivitas itu sekarang berhenti
Ya Allah..
Aku inget-inget lagi ya.. Dulu gak mahir, sekarang gak pernah dipake malah lupa total.
hiiks~
Memang aksara Jawa ini jadi identitas orang Jawa yang gak boleh dilupakan dan jangan sampai hilang karena tidak ada yang meneruskan untuk mempelajarinya.
Saya suka takjub dengan orang-orang yang masih mempraktikkan penulisan Aksara Jawa untuk sehari-hari, karena saking jarangnya generasi sekarang yang bisa Aksara Jawa dan bahkan bisa memakai bahasa jawa. Keren ya Mbak ternyata ada workshop nya juga.