Gulo Jowo, Nostalgia Lewat Jajanan Pasar Tradisional di ‘Taman Surga’ Solo
Saat kita khususnya saya berkunjung ke sebuah kota, hal yang saya cari selain destinasi wisata tentu saja juga aneka kulinernya. Dunia kuliner saat ini pun juga sangat banyak ragamnya dan kita sebagai penikmat tentu memiliki banyak pilihan. Ada aneka pilihan kuliner kekinian dan juga beragam kuliner tempo dulu. Tentu saja dengan daya Tarik dan keunikan masing-masing.
Selayang Pandang Gulo Jowo
Begitu juga saya, setiap akan ke Solo, saya akan cari-cari tempat untuk memuaskan lidah saya. Entah itu dengan citarasa modern atau tempo dulu, biasanya saya akan mengikuti apa yang sangat saya inginkan. Seringnya sih gitu 😀
Kafe Gulo Jowo namanya. Kafe yang menawarkan konsep yang unik di mana di tengah era yang serba modern di dunia kuliner, Gulo Jowo seakan melawan arus. Kafe yang menurut saya tumbuh dengan sederhana tetapi memiliki daya tarik. Gulo Jowo berdiri dengan membawa misi melestarikan warisan kuliner nenek moyang.
Bagi saya ini juga penting untuk sarana edukasi bagi generasi penerus agar memiliki pengetahuan yang kaya tentang aneka kuliner tradisional. Tidak hanya itu, bagi saya yang tumbuh di tahun 90-an tentu menjadi tentu menjadi tempat untuk nostalgia jaman di mana tak ada hal yang pelik 😀
Menu
Hal unik yang sangat menonjol dari Gulo Jowo adalah menunya. Kafe ini menawarkan menu sekaligus mengajak nostalgia dengan aneka jajanan pasar tempo dulu khususnya kuliner tradisional khas Jawa yang sulit ditemukan saat ini. Menu-menu itu antara lain semar mendem, getuk, cenil, lenjongan, gendar juruh, grontol, carang gesing, cabuk rambak dan lainnya.
Menu minumannya antara lain wedang ronde, angsle, kunir asem, wedang tape, wedang rempah, es jeruk dan es teh pun ada. Bilgi memesan es teh saat kami berkunjung ke Gulo Jowo. Betapa kaget saya dan bahagia anak saya, es teh disajikan dalam gelas ukuran super jumbo. Cocok sekali jika ke sana untuk menikmati waktu agak lama gitu, entah untuk berbincang atau membaca buku. Es tehnya pun menurut saya ala es teh Solo ‘wasgitel’ (wangi, sepet, legi, kenthel). Approved!
Untuk makanan, saya memesan semar mendem yang telah lama saya inginkan. Semar mendem di Gulo Jowo ini berbeda dengan semar mendem yang saya temui. Biasanya semar mendem berukuran kecil, diberi hiasan irisan cabai merah dan dibungkus plastik saat dijajakan. Nah, semar mendem milik Gulo Jowo ini berukuran besar dan ada kuah yang disiramkan di bagian atas. Kuahnya putih dan kental, rasanya manis gurih. Saat dinikmati dengan potongan semar mendem rasanya enaaakkkkk.
Lokasi dan Jam Operasional
Kafe Gulo Jowo terletak di Jalan Museum No. 22, Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Kota Solo. Di kafe ini, pengunjung bisa sekaligus menikmati area Sriwedari bagian belakang. Kafe Gulo Jowo berada di antara kios-kios pigura di sepanjang Jalan Museum. Terdapat papan namanya yang memudahkan pengunjung menemukannya.
Gulo Jowo membuka pintu untuk para pelanggan mulai pukul 08.00 hingga 23.00 WIB di Hari Senin sampai dengan Sabtu. Khusus Hari Minggu, kafe ini tutup. Saat jam makan siang juga ramai pengunjung.
Lokasi Gulo Jowo ini ada di tengah Kota Solo, sangat dengan dengan Jalan Slamet Riyadi, Museum Radya Pustaka dan Taman Surga atau bias akita kenal dengan Sriwedari. Salah satu tempat yang cocok untuk nostalgia jajanan tradisional dan menikmati waktu khususnya di akhir pekan.
Selamat bernostalgia dan menikmati warisan kuliner Indonesia, Teman ^^
Baca juga: Menikmati Jalan Slamet Riyadi Solo Versi Low Budget.
Suasananya tempo doeloe eh sajiannya juga dengan nuansa yang sama ya Mbak. Klop banget. Konsepnya sangat matang. Suka deh.
Kalau lihat tempat kek gini tuh, saya selalu ingin berlama-lama ngopi sambil menikmati sajian-sajian yang sudah saya nikmati sejak kecil dulu (tahun 70an) sembari ngobrol dengan teman-teman, membaca, atau bikin artikel. Waahh keknya bakal betah dan produktif kalau berada di sini.
Iya Mba, tempat seperti ini kadang yang mahal itu vibe kenangannya ya..
nuansa Jawa banget ya kak tempatnya. Awal baca judul sy kira disana ada beragam gula Jawa,hhhe. Ternyata nama tempatnya ini ya. Memorable banget, bisa makan disana. Bisa merecall ingatan² masa kecil jajanan jadoel. Eh, untuk menunya masih terjangkau ya harga²nya . Sepadan sama tempat (kafe)nya
Terima kasih banget ya Mbak Cindi, ini bisa jadi rekomendasi kuliner deh buat saya yang rencananya tahun ini mau liburan ke Jawa Tengah.
Sama-sama Kak..^^
Selamat liburan..
Worth it ini mah, kafe Gulo Jowo, menunya sederhana dan sepertinya khas jawa banget. Untuk kunir asem saya paling suka.
Iya Kak, sajian jajanan khas Jawa. Saya juga suka kunir asem apalagi ditambah es 😀
Tak pikir ini bakulan gulo jowo ternyata nama kafe.,,.lucu ya eksterior dan interiornya nuansa hijau menyejukkan mata ..jadi pengen icip semar mendem ..
Hahahaha, iya Kak 😀
Wow. Terima kasih sajian informasi kulinernya. Emang rumus paling bener tuh kalo lagi wisata kuliner tuh ya, adalah “mana menu yang paling unik di sini”. Jangan cari yang biasa dimakan di daerah asal.
Yang saya catat ya: teh yg wasgitel, semar mendem, getuk, wedang ronde, angsle, kunir asem.
Apakah wedang rempah sama dengan wedang uwuh?
tambah lagi Kak, Carang Gesing itu juga enak 😀
menurut saya, wedang uwuh juga termasuk wedang rempah, yang membedakan isian atau macam rempahnya apa saja..
Waaa….jadi pengen ke Solo
Cafe Gulo Jowo ini nampak bikin pengen datang, dan sesudah datang bikin pengen datang lagi ya?
Saya penasaran dengan semar mendhemnya Mbak. Sangat khas!
Betul Mba, jadi tiap hari itu ada menu spesial yang berbeda. Jadi semacam ‘mistery box’ gitu. Saya pun juga masih pengen ke sana lagi, pengen nyoba menu-menu yang belum saya coba.. 😀
Apik ya mbak kafe-nya.
Tampak sederhana, minimalis tapi vibesnya bikin betah.
Pankapan ke Solo, boleh juga ini jadi rekomendasi untuk mampir
Siap Mba Fenn 🙂
Catet dulu nih, suatu saat ke Solo bisa diagendakan ke sini. Bisa sambil mengenang masa kecil nih. Baik suasananya, perabotannya maupun juga makanannya
Iya Mba Nanik 🙂
Suasana Kafe Gulo Jowo ini homy banget ya kak. Pasti betah deh nongkrong disini. Apalagi harga menunya juga terjangkau.
Betul sekali dan pengen balik lagi, Mba 😀
Suasananya nyaman banget ya dan menu-menunya juga menarik nih untuk dicicipi apalagi bagi saya yang masih asing dengan kuliner tradisional Solo jadi penasaran dengan makanan khas di sana.
Bikin penasaran ya Mba 😀
Langsung terpukau sama desain interiornya Kafe Gulo Jowo. Konsepnya sangat Jawa sekali yang sederhana dan vintage.
Serasa kembali ke zaman 80an yaa..
Apalagi menunya yang bikin hangat di badan karena dari empon-empon Jawa, kaya khasiat.