Rekomendasi Korean Street Food di Bogor
Buat kalian yang suka atau pengen nyobain makanan Korea, kadang-kadang males karena masalah harga. Wajar aja sih, beberapa restoran korea yang otentik atau Korean barbecue memang lumayan menguras kantong harganya. Nah, sebagai alternatif, ada nih makanan-makanan khas Korea yang murah meriah dengan konsep street food. Menu-menu makanan ini kalau di Korea sana memang banyak di jual di gerobak-gerobak atau kedai-kedai kecil pinggir jalan. Kalau di Indonesia mungkin selevel warteg kali ya.
Di Bogor, ada beberapa tempat yang menjual makanan dengan konsep street food Korea. Di sekitar saya tinggal saja (Jalan Pajajaran), saya sudah menemukan dua warung makan dengan konsep Korean Street Food. Pertama ada Kim Bo-Im dan yang kedua ada Nolda.
Kim Bo-Im
Kim Bo-Im Korean Street Food beralamat di Jalan Pajajaran No. 78A, Baranangsiang, Bogor. Lokasinya di samping Pom Bensin dan di depan Karaoke Masterpiece. Menu yang ditawarkan adalah jajanan-jajanan khas korea seperti ramyeon, teobokki, rabokki, odeng, kimbap, jajangmyeon, dll. Dan untuk minumannya ada bingsu, es krim serut dengan macam-macam topping khas korea.
Saya mencoba menu ramyeon dan buldak chicken wings. Ramyeon lumayan enak dengan kuah creamy, karena saya minta ramyeon dengan vraian kuah keju. Chicken wings-nya juga enak, masih panas, dengan saus khas korea yang lumayan pedas.
Karena konsepnya street food, harganya pun ramah di kantong. Ramyeon di harga 29.000 rupiah. Harga Buldak Chicken wings juga sama, 29.000. Kalau di konversi ke Won, kira-kira di harga 3.000 won. Kalau di Korea ini murah banget, mana ada ramyeon seharga 3.000 won di Korea. Paling murah itu sekitar 7.000 won, itu pun di kantin mahasiswa.
Dari pinggir jalan, seharusnya cukup mudah menemukan Kim Bo-Im, karena ada huruf-huruf Hangeul sebagai ornamen yang menunjukkan bahwa ini warung makan Korea.
Nolda
Korean street food yang kedua adalah Nolda. Lokasinya gak jauh dari Kim Bo-Im. Masih di Jalan Pajajaran No. 67, Baranangsiang, Bogor. Lokasinya ada di pojok pertigaan jalan ke perumahan Villa Duta. Menu yang ditawarkan tentu saja masih berbau-bau Korea, seperti teobokki, mandu, sundubu jigae, odeng, ramyeon, hotteok, dll. Nah, kalau disini minuman yang khas ada Solju (bukan Soju ya). Botolnya mirip dengan Soju, tapi diklaim non alkohol.
Di Nolda, saya mencoba Kimchi Mandu dan Kimchi sundubu jigae (sup khas korea). Rasa sundubu jigae cukup mendekati dengan yang biasa saya makan di Korea. Kekurangannya cuma kalau di Nolda tidak ada Banchan, semacam lauk pendamping menu utama, yang kalau di Korea bisa macem-macem dan biasanya free refill. Rasa kimchinya juga cukup mirip dengan aslinya.
Harganya cukup terjangkau. Sundubu jigae di harga 26.000 rupiah dan Kimchi mandu di harga 30.000 rupiah. Kalau mau nyoba Solju, harganya 45.000 rupiah.
Kalau di Nolda, suasana, pilihan meja dan kursinya, bahkan seragam waitress-nya benar-benar dibuat semirip mungkin dengan di Korea. Jadi, meskipun huruf hangeul-nya dihilangkan, kita masih bisa merasakan nuansa Korea di sini. Waitress-nya juga sesekali menyelipkan kata-kata korea, kayak anyeong haseyo, kamsahamnida, dll. Next time kalau kesini lagi kita coba pesen pakai bahasa Korea, hehe.