Berwisata sambil Belajar Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia di Monas
Memanfaatkan longweekend di Bulan September lalu, kami memutuskan pergi ke Bogor di hari pertama dan menghabiskan waktu di Jakarta hari kedua. Pernah 4 tahun tinggal di Jakarta, baru kemarin akhirnya saya mengunjungi Monas karena anak menginginkannya. The power of kid 😀
Awal Perjalanan: Halaman Monas dan Patung Pahlawan
Monumen Nasional atau akrab dikenal dengan nama Monas adalah ikon Jakarta sekaligus simbol perjuangan Bangsa Indonesia. Berdiri gagah di Lapangan Medan Merdeka, Monas merupakan tugu setinggi 132 meter yang puncaknya berbentuk lidah api berlapis emas. Perjalanan di Monas membawa pengunjung seperti kami tidak hanya menikmati keindahan pemandangan sekitar tetapi juga mengenal serta mengingat sejarah kemerdekaan Indonesia.
Di area sekitar Monas, pengunjung bisa berjalan-jalan di taman yang luas, dihiasi pohon-pohon tinggi, air mancur, kolam ikan dan patung-patung pahlawan nasional. Monumen yang dirancang oleh Friedrich Silaban dan R.M. Soedarsono dengan ide untuk menciptakan sebuah monument yang bisa membangkitkan semangat perjuangan.
Perjalanan kami mulai dengan menyusuri anak tangga bagian bawah tanah, di sana aka nada loket pembelian tiket dan sebuah terowongan panjang menuju Monas. Awalnya saya pikir akan bisa masuk lewat atas, ternyata lewat terowongan dan ini jauh mengasyikkan. Oh iya, di terowongan ini dilengkapi pendingin jadi perjalanan kita akan tetap nyaman.
Bagian Dasar Monumen: Museum Sejarah Nasional
Bagian dasar dari Monas adalah sebuah museum yang disebut Museum Sejarah Nasional yang luas. Pengunjung bisa melihat diorama yang mengajak kita untuk flashback ke pelajaran jaman sekolah di antaranya peristiwa-peristiwa penting sejarah Indonesia dari masa prasejarah, era kerajaan, penjajahan hingga masa kemerdekaan.
Di museum ini ada enam sisi teater diorama dengan nama dan keterangan dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Ada sekitar 50an diorama yang tersusun rapi yang akan membawa kita menyusuri berbagai fase penting, mulai dari kehidupan masyarakat prasejarah, berdirinya kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha-Islam hingga kedatangan penjajah serta perjuangan para pahlawan nasional.
Beberapa diorama yang menonjol mencakup pertempuran melawan colonial seperti Perang Diponegoro serta peristiwa proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945. Diorama-diorama ini dilengkapi dengan keterangan dan efek suara yang membuat pengunjung seolah merasakan langsung peristiwa tersebut. Hal ini juga menarik untuk Bilgi dan tiap diorama dia baca keterangannya tanpa ada yang terlewat.
Ruang Kemerdekaan: Pusaka Kemerdekaan Indonesia
Lantai di atas Museum Sejarah, terdapat Ruang Kemerdekaan sebuah ruang berbentuk amphiteater dengan suasana hening. Di ruang ini tersimpan benda-benda simbolis seperti naskah asli Proklamasi Kemerdekaan yang disimpan di dalam kotak kaca, lambing negara Garuda Pancasila, peta wilayah Indonesia dan bendera merah putih. Ruang ini didesain sebagai tempat sakral yang akan mengingatkan pengunjung pada makna kemerdekaan dan perjuangan bangsa.
Puncak Monas: (Membayangkan) Pemandangan Kota Jakarta
Dari Ruang Kemerdekaan, pengunjung bisa naik lift menuju puncak Monas, bagian yang paling dinantikan. Kebayang kan ya? Di puncak Monas dengan panorama 360 derajat kita bisa menikmati pemandangan Kota Jakarta. Sayangnya, saat ke sana kami sudah tidak mendapatkan tiket menuju puncak Monas.
Tiket Monas
Harga tiket di Monas masih sangat terjangkau. Libur longweekend kemarin, saya membayar Rp 50.000,00 dengan rincian 2 dewasa, 1 anak serta sisa saldo Rp 20.000,00 di kartu BPD Jakarta yang bisa kita pakai untuk naik commuter line dan bisa diisi lagi. Worth it.
Penutup Perjalanan: Makna di Balik Monas
Bagi pengunjung, Monas bukan hanya sebuah bangunan monumental tetapi juga symbol nasionalisme dan patriotism yang abadi. Setiap sudutnya, Monas membawa kita merenungi betapa beratnya perjuangan yang dilalui oleh para pahlawan untuk meraih kemerdekaan yang bisa kita rasakan saat ini. Perjalanan di Monas memberikan perspektif yang mendalam tentang jati diri bangsa Indonesia dan membangkitkan rasa bangga dan cinta pada tanah air.
Baca juga: Sunset di Kebun, Pengalaman Intim Menikmati Musik dalam Keindahan Alam.