Mengenal Beragam Jenis Fosil Manusia Purba di Museum Trinil Ngawi
Museum Trinil adalah sebuah museum khusus yang mengoleksi dan menyimpan beragam jenis fosil manusia purba dan hewan purba. Perintis berdirinya Museum Trinil ini adalah Wirodiharjo pada tahun 1980. Kemudian museum ini diresmikan olehh gubernur Jawa Timur Bapak Soelarso pada 20 November 1991.
Lokasi dan Jam Operasional Museum Trinil
Selasa (16/5) lalu, saya mengajak Bilgi mengunjungi Museum Trinil yang terletak di Pilang, Kawu, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi. Jarak dari rumah ke Museum Trinil ini kurang lebih 8,2KM. Saya tinggal di Kecamatan Paron dan Museum Trinil ini terletak di wilayah Kecamatan Kedunggalar. Tetangga kecamatan gitu tepatnya.
Museum Trinil buka dari pukul 08.00 hingga pukul 16.00 WIB dan tutup setiap Hari Senin. Sepertinya memang hari liburnya museum itu Hari Senin ya. Di Hari Minggu, museum ini tetap buka. Durasi jam operasionalnya pun lumayan ya sekitar 8 jam, udah bisa puas kalau berkunjung ke museum.
Museum Trinil Ngawi
Saat saya berkunjung ke Museum Trinil kemarin, bersamaan dengan kunjungan rombongan dari sebuah perusahaan yang saya lupa Namanya 😀 Jadi ada pemandu dari pihak museum yang menjelaskan banyak hal tentang koleksi di Museum Trinil, nyempillah saya dalam rombongan tersebut. 😀
Koleksi yang ada di Museum Trinil berasal dari situs Trinil. Situs Trinil pada saat itu diteliti oleh seorang dokter militer Belanda yang Bernama Eugene Dubois. Dia melakukan penelitian antara tahun 1891 hingga 1893. Dari proses penelitiannya itu ditemukan fosil manusia purba Pithecanthropus Erectus. Kemudian, Museum Trinil menyimpan fosil-fosil yang ditemukan secara bertahap.
Adapun beberapa koleksi di Museum Trinil adalah tulang panggul gajah jenis Stegodon Trigonochepslus, fosil tulang pengumpil gajah, gading gajah, dan beberapa hewan seperti harimau dan rusa purba.
Museum Trinil ini terletak tepat di samping dua pertemuan sungai besar yaitu Bengawan Solo dan Sungai Madiun. Karena letaknya dengan sungai yang dianggap sebagai salah satu sumber kehidupan maka memang kemungkinan besar dulu terdapat kehidupan di sekitar daerah ini.
Bagi saya menyenangkan sih berkunjung ke sini karena depan museum ada area pendopo yang bisa digunakan istirahat sejenak atau belajar bareng anak di sesi belajar outdoor. Ada taman bagian depan museum yang terdapat patung gajah dan ada taman samping museum yang dekat dengan pagar pembatas dengan area sungai. Dari sisi ini bisa melihat langsung pertemuan Bengawan Solo dengan Sungai Madiun.
Fasilitas yang ada di Museum Trinil Ngawi
Area parkir yang luas dan tarif yang murah
Jangan khawatir soal parkir ketika berkunjung ke Museum Trinil, area parkirnya luas bahkan bus pariwisata yang besar pun bisa masuk dan parkir denga naman dan nyaman. Untuk tarifnya pun juga murah. Untuk sepeda motor hanya Rp 1.000,00 dan mobil Rp 2.000,00. Kalau bus pariwisata yang besar saya lupa nanya hahaha 😀
Tiket masuk murah meriah
Yap, ada biaya yang dikenakan bagi para pengunjung dan biaya tiket ini menurut saya sangatlah murah yaitu Rp 3.000,00 untuk dewasa dan Rp 1.000,00 untuk anak-anak dan pelajar. Gimana?
Ada playground dan taman
Selain museum, ada area playground di luar dua Gedung museum. Tepatnya berada di dekat bagian belakang, dekat dengan area parkir. Suasananya sejuk karena memang banyak pepohonan di sekitar playground dan tempatnya juga bersih. Selain itu, terdapat taman di bagian belakang yang juga biasanya dipakai untuk kegiatan berkemah. Selain itu juga ada dua tiga penjual yang berjualan di dekat area parkir. Pun di sekitar museum (di luar area museum) ada beberapa warga sekitar yang membuka warung makan. Jadi nggak perlu khawatir soal makan jika tak membawa bekal.
Toilet dan Musala
Di Museum Trinil juga disediakan toilet yang bersih dan musala yang cukup besar serta nyaman digunakan untuk salat jika saat berkunjung bertepatan dengan waktu salat.
Yuk, jangan lupa mampir ke Museum Trinil jika teman-teman sedang berada di Kota Ngawi ^^
Baca juga: Mengunjungi Benteng Van Den Bosch di Tengah Kota Ngawi.
[…] Baca juga destinasi wisata Ngawi di blog ini ^^: Museum Trinil Ngawi. […]
Ini sih bawa anak2 kesini ga bakalan bosen dia ya. Selain mungkin tertarik liat fosil unik-unik, ada playground juga, taman belakang luas bisa lari2an dan ada pula pemandangan sawah dan sungai…
Dan Masyaallaah HTM nya murah banget, mbak..
Ga tekor dah bawa pasukan kesana, yaa…
cukup bawa bekal doang udah mentep lah pikniknya.
Museum merupakan tempat belajar sekaligus berwisata ya kak. Rasanya sudah lama banget saya tidak pergi ke museum. Dan Museum Trinil di Ngawi recommended banget nih untuk mengenal fosil manusia purba
Nama Pithecanthropus Erectus sudah familiar banget di telinga saya sejak SD. Sering banget disebut-sebut di buku-buku sejarah. Dan itu selalu menarik untuk disimak.
BTW, ternyata museum ini sudah puluhan tahun ya usianya. Udah ada sejak 1991. MashaAllah. Dan kalau lihat dari foto-fotonya museum ini tampak bersih dan sangat terurus. Mampu mengemban tugas dan tanggungjawab sebagai sumber informasi dan pendidikan, khususnya di bidang sejarah.
Wisata edukasi yang bermanfaat ini kak, karena bisa langsung berkunjung ke sana sekaligus sambil belajar atau mengulang lagi pelajaran sejarah waktu sekolah
Ada museumnya ya. Padahal pelajaram ttg fosilnya sudah sejak SD. Berarti bisa dibilang sebagai Miseum Khusus kan? Moga kelak bisa ke sini : Museum Trinil Ngawi.
Tau ga mbak, ketika aku baca judul artikel ini seketika aku kebawa di masa-masa SMP dulu tentang pelajaran IPS karena ada Museum Trinil, dan Eugene Dubois, ya ampunnn
Ini seru juga ya, jadi bisa dapat wawasan setelah gabung rombongan pengunjung lain, hee
Oh ya fasilitasnya lengkap dan kids friendly ya mba
Murah banget tiket masuknyaaa. Sebagai penikmat museum, rasanya aku pengen langsung terbang ke Museum Trinil. Makasih udah nulis ini, Mbak. Jadi nambah lagi daftar museum yang pengen kukunjungi 🙂
Kalo gak salah di Jawa Tengah juga ada ya?
jadi ada kesinambungan fosil manusia yang ditemukan di Trinil dengan di Jawa Tengah
Sayang saya lupa namanya (sedang mengingat nih :D)
Yang teringat malah museum geologi bandung yang jadi pusat penemuan
Seru banget kak, apalagi Museum Trinil juga menampilkan koleksi artefak batu yang digunakan oleh manusia purba. Artefak ini termasuk alat-alat batu yang digunakan untuk berburu, memotong, dan mengolah makanan. Melalui artefak ini, kita dapat mempelajari kehidupan sehari-hari dan kecerdasan manusia purba.
Berkah banget nih … baca review ini, jadi aku tahu deh … ada musem yang tanda masuknya semurah museum Trinil
Trinil, denger nama ini jadi kembali noatalgia dnegan pelajaran sejarah. Guru saya, begitu bersemangat dalam menjelaskan tentang ini. Btw, museum trinil tempatnya asik juga ya, Kak.
Walah moro2 wes nyampek Ngawi aja maaak hehe.
Aku kyknya pernah denger museum ini tapi belum pernah ke sana. Iya soalnya kalau Minggu tutup khawatir sepi museum2 di indonesia hehe, bapak emaknya nganternya bisa di hari itu 😀
Seru banget bisa belajar seharaj kek gtu, ide bagus buat liburan anak sekolah yaa
Tempat hiburan keluarga yang cantik ya kalau ke Ngawi. Bisa menambah ilmu kita dan ada tempat bermain di belakangnya. Jadi keluarga gak bosan.
wah, masuknya murah banget ya. Bisa mengajak anak sekaligus belajar juga berkunjung ke Ngawi. apalagi ada arena bermain anak, menurutku ini ramah anak dan ramah dikantong emaknye
Suasananya santai gak mirip museum pada umumnya ya..
Sehingga anak-anak bisa explre sambil bermain seru karena ada playgroundnya.
Mushalla nya juga diantara pohon-pohon rindang, bikin adem.
Ih seru banget Mbak … bisa untuk wisata edukasi buat anak-anak. Emak-emak selalu mikirnya ke arah sana ya? Heheeee …
Wisata paling menyenangkan : MUSEUM!
Iya nih, buat yang sedang di satu daerah,s ebaiknya sekarang berkunjung ke museum ya Cindy, selain menyenangkan dan murah, anak-anak jadi tahu sejarah
[…] Baca juga: Lagi di Ngawi? Yuk, Main ke Museum Trinil. […]
[…] lengkap berkunjung ke Museum Trini ada di halaman ini […]