Asiknya Refreshing di Sumber Koso Ngawi

Sumber Koso

Sumber Koso

Yeayy, mari bersorak gembira! 🥳😄 Akhirnya nemu tempat main baru di Ngawi. Baru bagi saya ya bukan tempatnya hahaha. Minggu ini masih ingin cerita soal wisata Ngawi. Salah satu destinasi ‘baru’ itu adalah Sumber Koso.

Sumber Koso
Perjalanan menuju Sumber Koso.

Lokasi Sumber Koso

Sumber Koso

Main kali ini agak jauh dari rumah. Waktu yang kami butuhkan sekitar 40-50 menit ke arah kaki Gunung Lawu. Berjarak kurang lebih 30 KM dari Stasiun Ngawi.

Sumber Koso terletak di Girikerto, Kecamatan Sine. Salah satu wilayah Kabupaten Ngawi yang berada di Kaki Gunung Lawu.

Alasan Harus ke Sumber Koso

Sumber Koso

Sumber Koso

Sumber Koso merupakan sumber mata air yang akhirnya dibuat kolam dan di sekitarnya ditata taman-taman oleh warga sekitar. Kolam yang berasal dari mata air itu digunakan untuk memelihara Ikan Koi dengan jumlah yang banyak. Jadi terlihat indah semarak.

Sumber Koso

Pemandangan yang indah dan bersih ini semakin lengkap dengan udara yang sejuk. Sejuk ala pegunungan ya, kebayang kan sejuknya? 😊 Di sekelilingnya juga terdapat banyak pohon pinus.

Sumber Koso

Selain kolam Ikan Koi dan taman, ada juga playground dengan ayunan-ayunan yang membuat anak-anak makin betah. Ada fasilitas untuk outbond juga. Tak kalah mengasikkan juga, disediakan kolam untuk main air bagi anak-anak dilengkapi dengan bola warna-warni. Sebelum main air, sebaiknya memang bawa baju ganti yaaa. Termasuk spot khusus untuk berfoto juga ada.

Sumber Koso

Kegiatan menyenangkan lainnya, saya dan Bilgi bisa memberi makan ikan-ikan Koi. Untuk pakannya bisa membeli di kafe terdekat dari kolam. Beli 1 bungkus seharga Rp 3.000,00 atau beli 2 bungkus seharga Rp 5.000,00.

Sumber Koso
Pakan ikan.

Ingin camping atau berkemah di sini? Oh bisa banget, tersedia juga untuk tempat berkemah. Tentu saja tempatnya bersih, nyaman, dan aman ya…

Sumber Koso

Fasilitas dan Harga Tiket di Sumber Koso

Sumber Koso
Kafe di Sumber Koso.

Bicara fasilitas di tempat wisata tentu menjadi salah yang dicari ya.. Di Sumber Koso, pengelola telah menyediakan fasilitas yang sip, Teman-Teman. Area parkir sangat luas, saat sedang momen liburan, saya pikir bisa menampung banyak kendaraan. Ada toilet dan musola. Soal jajan, ada beberapa kantin dan satu kafe di Sumber Koso.

Sumber Koso

Harga tiket masuk ke Sumber Koso juga masih terjangkau menurut saya. Tiket masuk seharga Rp 10.000,00/orang dan anak saya tidak kena 1 tiket kemarin. Untuk kendaraan, Rp 2.000,00/motor.

Jam Operasional Sumber Koso

Sumber Koso

Sumber Koso buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Kemarin saya datang saat weekdays jadi sangat luang.

Sumber Koso
Kolam main bola.

Yaapp, inilah cerita main-main di Ngawi, tepatnya Girikerto, Sine. Ternyata asik menemukan tempat main baru dan tempatnya sesuai ekspektasi. Cantik! Yuk, ada yang mau main ke Sumber Koso? 😊

Sumber Koso

Baca juga destinasi wisata Ngawi di blog ini ^^: Museum Trinil Ngawi.

 

Menikmati Waktu Bermain Bersama Anak di Taman OLBA Ngawi

Taman OLBA Ngawi

Taman OLBA Ngawi

Bicara soal destinasi wisata, bagi saya, Ngawi merupakan daerah yang memiliki potensi tempat-tempat menarik untuk dinikmati. Mulai dari wisata alam, sejarah maupun kawasan taman yang berkonsep taman edukatif. Taman OLBA adalah salah satu destinasi wisata taman edukasi di Ngawi yang cukup lengkap dengan suasana yang nyaman.

Taman OLBA Ngawi

Tidak hanya suasananya yang adem dan bikin nyaman, beberapa sudut Taman OLBA ditata menjadi sudut-sudut cantik yang instagrammable. Cocok untuk berfoto ria sekaligus mengabadikan momen kebersamaan di Taman OLBA. Misalnya, ada gardu di pohon-pohon, taman bunga, lintasan tracking,hingga  gambar-gambar tiga dimensi yang menghiasi beberapa dinding.

Taman Olba NgawiLokasi Taman OLBA

Taman OLBA Ngawi Wisata Edukasi Taman OLBA berjarak kurang lebih 15 KM dari selatan pusat Kota Ngawi dengan waktu tempuh kurang lebih 20 menit hingga 30 menit menggunakan kendaraan pribadi. Tepatnya, Taman OLBA terletak di Desa Gerih, Kecamatan Gerih, Kabupaten Ngawi. Berdasarkan ngobrol-ngobrol dengan salah satu pegawai, Taman OLBA merupakan milik perorangan. Namun demikian, kondisi Taman OLBA ini sangatlah terawat dan bersih.

Tiket Masuk dan Wahana di Taman OLBA

Yap! Saatnya bisik-bisik harga tiket masuk ke Taman OLBA 😀 Menurut saya tiket masuk ke Taman OLBA masih sangat terjangkau dengan rincian sebagai berikut,

Wisatawan akan dikenakan biaya Rp 5.000,00 per orang. Anak-anak dan dewasa memiliki harga tiket yang sama. Selanjutnya parkir kendaraan Rp 2.000,00 untuk kendaraan roda dua dan Rp 5.000,00 untuk kendaraan seperti mobil.

Taman OLBA Ngawi

Biaya wahana di Taman OLBA berbeda-beda, misalnya kolam renang biaya terusannya sebesar Rp 10.000 per orang, ATV sebesar Rp 20.000,00, Flying Fox sebesar Rp 15.000,00, panahan sebesar Rp 5.000 dan terapi ikan sebesar Rp 5.000,00 bebas sepuasnya dan perahu kano sebesar Rp 15.000,00 tiap sekali keliling. Nah, untuk naik kano ini bisa didayung sendiri atau bisa minta pada bapak yang bertugas untuk mendayungkan kano selama berkeliling. Saya dan anak saya waktu itu naik kano bertiga dengan bapak yang bertugas di area kano.

Taman OLBA Ngawi
Waktu Operasional Taman OLBA

Taman OLBA Ngawi

Taman OLBA bisa dikunjungi tiap hari mulai dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB, jika musim liburan akan sangat ramai pengunjung dan hari biasa pun cukup ramai karena biasanya digunakan untuk kegiatan  out-class anak-anak sekolah.

Fasilitas di Taman OLBA

Taman OLBA Ngawi

Demi mendukung dan menyempurnakan kenyamanan para pengunjung, pengelola Taman OLBA menyediakan beberapa fasilitas diantaranya,

  • Area parkir yang luas
  • Toilet
  • Kafe untuk duduk-duduk santai
  • Beberapa Kantin
  • Kursi-kursi untuk bersantai
  • Playground
  • Outbound

Taman OLBA Ngawi

Menurut saya, selain adanya wahana yang banyak pilihannya dan juga fasilitas yang lengkap, di Taman OLBA juga ada mini zoo yaitu area reptil, kura-kura, burung dan monyet. Tempatnya juga termasuk luas, kolam renang pun juga terdiri atas dua area terpisah.

Taman OLBA Ngawi

Taman OLBA bisa dijadikan tujuan untuk melepas penat, bersenang-senang sekaligus belajar. Yukk, kapan ke Taman OLBA lagi?

Taman OLBA Ngawi
Salah satu kolam ikan di Taman OLBA.

Baca juga: Belajar Mengenal Ragam Fosil di Museum Trinil Ngawi.

Mengenal Beragam Jenis Fosil Manusia Purba di Museum Trinil Ngawi

Museum Trinil Ngawi

Museum Trinil Ngawi

Museum Trinil adalah sebuah museum khusus yang mengoleksi dan menyimpan beragam jenis fosil manusia purba dan hewan purba. Perintis berdirinya Museum Trinil ini adalah Wirodiharjo pada tahun 1980. Kemudian museum ini diresmikan olehh gubernur Jawa Timur Bapak Soelarso pada 20 November 1991.

Museum Trinil Ngawi

Museum Trinil Ngawi

Lokasi dan Jam Operasional Museum Trinil

Museum Trinil Ngawi
Gedung utama (gedung pertama) Museum Trinil.

Selasa (16/5) lalu, saya mengajak Bilgi mengunjungi Museum Trinil yang terletak di Pilang, Kawu, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi. Jarak dari rumah ke Museum Trinil ini kurang lebih 8,2KM. Saya tinggal di Kecamatan Paron dan Museum Trinil ini terletak di wilayah Kecamatan Kedunggalar. Tetangga kecamatan gitu tepatnya.

Museum Trinil Ngawi
Area pendopo.

Museum Trinil buka dari pukul 08.00 hingga pukul 16.00 WIB dan tutup setiap Hari Senin. Sepertinya memang hari liburnya museum itu Hari Senin ya. Di Hari Minggu, museum ini tetap buka. Durasi jam operasionalnya pun lumayan ya sekitar 8 jam, udah bisa puas kalau berkunjung ke museum.

Museum Trinil Ngawi

Museum Trinil Ngawi

Saat saya berkunjung ke Museum Trinil kemarin, bersamaan dengan kunjungan rombongan dari sebuah perusahaan yang saya lupa Namanya 😀 Jadi ada pemandu dari pihak museum yang menjelaskan banyak hal tentang koleksi di Museum Trinil, nyempillah saya dalam rombongan tersebut. 😀

Museum Trinil Ngawi

Koleksi yang ada di Museum Trinil berasal dari situs Trinil. Situs Trinil pada saat itu diteliti oleh seorang dokter militer Belanda yang Bernama Eugene Dubois. Dia melakukan penelitian antara tahun 1891 hingga 1893. Dari proses penelitiannya itu ditemukan fosil manusia purba Pithecanthropus Erectus. Kemudian, Museum Trinil menyimpan fosil-fosil yang ditemukan secara bertahap.

Museum Trinil Ngawi

Adapun beberapa koleksi di Museum Trinil adalah tulang panggul gajah jenis Stegodon Trigonochepslus, fosil tulang pengumpil gajah, gading gajah, dan beberapa hewan seperti harimau dan rusa purba.

Museum Trinil Ngawi

Museum Trinil ini terletak tepat di samping dua pertemuan sungai besar yaitu Bengawan Solo dan Sungai Madiun. Karena letaknya dengan sungai yang dianggap sebagai salah satu sumber kehidupan maka memang kemungkinan besar dulu terdapat kehidupan di sekitar daerah ini.

Museum Trinil Ngawi

Bagi saya menyenangkan sih berkunjung ke sini karena depan museum ada area pendopo yang bisa digunakan istirahat sejenak atau belajar bareng anak di sesi belajar outdoor. Ada taman bagian depan museum yang terdapat patung gajah dan ada taman samping museum yang dekat dengan pagar pembatas dengan area sungai. Dari sisi ini bisa melihat langsung pertemuan Bengawan Solo dengan Sungai Madiun.

Museum Trinil Ngawi

Fasilitas yang ada di Museum Trinil Ngawi

Museum Trinil Ngawi

Area parkir yang luas dan tarif yang murah

Museum Trinil Ngawi

Jangan khawatir soal parkir ketika berkunjung ke Museum Trinil, area parkirnya luas bahkan bus pariwisata yang besar pun bisa masuk dan parkir denga naman dan nyaman. Untuk tarifnya pun juga murah. Untuk sepeda motor hanya Rp 1.000,00 dan mobil Rp 2.000,00. Kalau bus pariwisata yang besar saya lupa nanya hahaha 😀

Museum Trinil Ngawi

Tiket masuk murah meriah

Yap, ada biaya yang dikenakan bagi para pengunjung dan biaya tiket ini menurut saya sangatlah murah yaitu Rp 3.000,00 untuk dewasa dan Rp 1.000,00 untuk anak-anak dan pelajar. Gimana?

Museum Trinil Ngawi

Ada playground dan taman

Museum Trinil Ngawi

Selain museum, ada area playground di luar dua Gedung museum. Tepatnya berada di dekat bagian belakang, dekat dengan area parkir. Suasananya sejuk karena memang banyak pepohonan di sekitar playground dan tempatnya juga bersih. Selain itu, terdapat taman di bagian belakang yang juga biasanya dipakai untuk kegiatan berkemah. Selain itu juga ada dua tiga penjual yang berjualan di dekat area parkir. Pun di sekitar museum (di luar area museum) ada beberapa warga sekitar yang membuka warung makan. Jadi nggak perlu khawatir soal makan jika tak membawa bekal.

Museum Trinil Ngawi
Area taman bagian belakang.
Museum Trinil Ngawi
Area taman belakang.

Toilet dan Musala

Di Museum Trinil juga disediakan toilet yang bersih dan musala yang cukup besar serta nyaman digunakan untuk salat jika saat berkunjung bertepatan dengan waktu salat.

Museum Trinil Ngawi

Yuk, jangan lupa mampir ke Museum Trinil jika teman-teman sedang berada di Kota Ngawi ^^

 

Baca juga: Mengunjungi Benteng Van Den Bosch di Tengah Kota Ngawi.

Benteng Van Den Bosch, Wisata Sejarah di Tengah Kota Ngawi

Benteng Van Den Bosch Ngawi

Benteng Van Den Bosch Ngawi

Benteng Van Den Bosch atau biasa dikenal dengan nama Benteng Pendem Ngawi. Letaknya berada di tengah Kota Ngawi, tepatnya di Kelurahan Pelem tak jauh dari Alun-Alun Ngawi. Lokasinya sangat mudah dijangkau dengan kendaraan pribadi atau kendaraan umum seperti becak, bentor atau ojek.

benteng Van Den Bosch Ngawi
Gerbang masuk ke Benteng Van Den Bosch, Ngawi.

Lokasi

Benteng Van Den Bosch Ngawi
Pintu masuk menuju area Benteng Van Den Bosch, Ngawi.

Benteng Van Den Bosch terletak di Jalan Untung Suropati No. II, Pelem II, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi. Gapura Benteng Van Den Bosch tepat berseberangan dengan Taman Makam Pahlawan Ngawi. Letak Benteng Pendem ini dekat dengan Pasar Besar Ngawi dan pusat Pemerintahan Kabupaten Ngawi.

Benteng Van Den Bosch Ngawi

Sejarah Benteng Van Den Bosch

Benteng Van Den Bosch Ngawi
Pintu bagian dalam dari Benteng Van Den Bosch Ngawi. Area bagian dalam yang terlihat belum dibuka untuk umum.
Benteng Van Den Bosch Ngawi
Salah satu sisi dari Benteng Van Den Bosch, Ngawi.

Benteng Van Den Bosch adalah sebuah bangunan peninggalan di jaman penjajahan Belanda. Benteng ini berada di dekat dengan sudut pertemuan Bengawan Solo dan Sungai Madiun. Saat saya mengunjungi Benteng Van Den Bosch, benteng ini dibangun lebih rendah daripada posisi tanah di sekitarnya. Jadi dari luar seperti tidak terlihat bahwa ada sebuah benteng dan memenuhi unsur sebagai benteng pertahanan. Meskipun posisinya lebih rendah tapi benteng ini terhindar dari banjir.

Benteng Van Den Bosch Ngawi

Benteng Van Den Bosch Ngawi
Deretan jendela di salah satu sisi benteng.

Menurut Bappelitbang Kabupaten Ngawi, dulu sekitar abad 19, Ngawi menjadi salah satu pusat perdagangan dan pelayaran di Jawa Timur. Kemudian dijadikan pusat pertahanan Belanda di wilayah Madiun dan sekitarnya dalam Perang Diponegoro. Tahun 1825, Ngawi direbut dan diduduki Belanda. Untuk mempertahankan kedudukan, mempertahankan fungsi strategis Ngawi dan menguasai jalur perdagangan, Pemerintah Hindia Belanda membangun benteng yang dipimpin oleh Johannes Van Den Bosch.

Benteng Van Den Bosch Ngawi

Benteng Van Den Bosch Ngawi

Benteng Van Den Bosch Ngawi
Salah satu sisi bagian belakang dari beteng.

Benteng Van Den Bosch dibangun tepat di sudut pertemuan Bengawan Solo dan Sungai Madiun yang pada saat itu menjadi jalur perdagangan strategis. Pada saat itu, jalur lalu lintas sungai dapat dilalui oleh perahu-perahu yang cukup besar. Tak hanya itu, perahu-perahu yang lalu Lalang memuat berbagai macam hasil bumi berupa rempah-rempah dan palawija dari wilayah Solo-Ngawi-Madiun menuju Gresik dan sebaliknya.

Benteng Van Den Bosch Ngawi
Menuju sisi belakang dari Benteng Van Den Bosch, Ngawi.
Benteng Van Den Bosch Ngawi
Masih di bagian sisi belakang dari Beteng Van Den Bosch, Ngawi.
Benteng Van Den Bosch Ngawi
Salah satu pintu berukuran besar di sisi belakang benteng.

Wajah Baru Benteng Van Den Bosch

Benteng Van Den Bosch Ngawi
Area belakang.

Saya menganggap, saya termasuk yang kurang beruntung, tumbuh besar di Ngawi tapi saya belum pernah berkunjung ke Benteng Pendem dalam bentuk bangunan asli atau sebelum dipugar. Kemarin saat ke Benteng Pendem, saya sudah melihatnya dalam balutan wajah baru. Sejak 2021, Benteng Van Den Bosch telah dipugar oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Benteng Van Den Bosch Ngawi
Penampakan depan pintu masuk pertama dari atas.

Benteng Van Den Bosch telah dibuka untuk umum tapi hanya bisa berkeliling di bagian luar benteng. Bagian dalam belum dibuka dan masih dalam tahap pemugaran. Menurut saya, tempatnya asik untuk berjalan-berjalan, masih banyak pohon-pohon yang membuatnya terlihat asri. Wajah baru Benteng Van Den Bosch didominasi dengan warna putih, jalur pejalan kaki terdapat jalan paving block yang nyaman bahkan rerumputan pun juga terlihat terawat serta kebersihan terjaga.

 

Fasilitas dan Tiket Masuk Benteng Van Den Bosch

Benteng Van Den Bosch Ngawi
Penampakan area parkir dan halaman depan area parkir.

Benteng Van Den Bosch menyiapkan fasilitas yang memadai bagi para pengunjung. Diantaranya area parkir yang luas, toilet yang mudah dijangkau yaitu tersedia toilet di sudut-sudut jalur keliling di area benteng, lingkungan yang bersih serta terdapat taman labirin dan air mancur.

Benteng Van Den Bosch Ngawi
Tiket masuk Benteng Van Den Bosch.

Harga tiket menuju Benteng Van Den Bosch ini juga sangat terjangkau yaitu Rp 5.000,00/orang sudah termasuk parkir. Di area parkir juga ada beberapa kedai yang menjual aneka minuman dan cemilan. Jam operasional Benteng Van Den Bosch mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB dan buka setiap hari.

 

Kegiatan yang Bisa Dilakukan di Benteng Van Den Bosch

Benteng Van Den Bosch Ngawi
Outing class anak-anak SD.
Benteng Van Den Bosch Ngawi
Dua bapak guru yang sedang beristirahat.

Tak hanya belajar sejarah, saat main ke Benteng Van Den Bosch saya melihat beberapa pasangan yang sedang melakukan sesi foto prewedding dan ada juga yang sedang melakukan sesi foto untuk katalog bisnis fashion. Ada juga yang melakukan piknik dengan menggelar karpet, menikmati bekal dan mengobrol. Di bagian belakang benteng, saya pun juga melihat ada rombongan anak-anak SD beserta bapak guru yang sedang melakukan outing class. Ada juga di sudut pintu masuk, sekelompok ibu-ibu sedang berkumpul dan mengadakan rapat. Ada juga kelompok senam yang mengadakan senam pagi di area Benteng Pendem.

Benteng Van Den Bosch Ngawi
Pemandangan di belakang salah satu kedai.

Benteng Van Den Bosch Ngawi

Cerita kali ini saya tutup dengan perasaan senang karena akhirnya saya main-main ke Benteng Van Den Bosch di Tengah Kota Ngawi. Yuk, Teman-Teman mampir main di Benteng Van Den Bosch saat kalian berada di Ngawi.

Benteng Van Den Bosch Ngawi
Ini di area sisi samping kedua dari benteng.

Baca juga: Wajah Baru Stasiun Ngawi. 

Menikmati Wajah Baru Air Terjun Srambang Ngawi

Tiga tahun lalu saat pertama mengunjungi air terjun Srambang dengan berkunjung di tengah tahun 2018 sungguh jauh berbeda. Dulu saat pertama kali ke Srambang bersama Pak Nug, jalan menuju air terjun masih terjal, masih alami, dan not friendly anymore jika dibandingkan dengan sekarang. Dulu akses menuju air terjun masih ‘menantang’, lompat dari batu ini menuju batu itu, mlipir sini mlipir sana biar nggak basah karena ada anak-anak sungai yang airnya luar biasa jernih, sejernih memandang mata kekasih…wkwkwk.

Ternyata, ketika saya berkunjung lagi ke air terjun Srambang, kondisinya sudah sangat berbeda. Dari pintu masuk hingga air terjunnya semua tertata rapi dan sangat bersih. Fasilitas tersedia mulai dari toilet, tempat sampah, saung-saung kecil untuk istirahat, spot foto instagramable, ada kolam renang yang airnya langsung dari sumbernya, kedai-kedai makanan yang jual gorengan murah meriah, masih hangat dan ukurannya nggak tanggung-tanggung juga serta musolla yang bagi saya super nyaman. Ada juga charger stations alias colokan, jadi jangan khawatir. Akses jalannya juga sangat ramah untuk semua usia bahkan berat badan :D. Dari parkiran mobil hingga depan pintu masuk dan loket ada jasa ojek pengantaran, sekali naik ongkosnya hanya 5000 rupiah dan ini benar-benar pemberdayaan masyarakat sekitar air terjun Srambang.

Air terjun Srambang merupakan salah satu objek wisata di Kabupaten Ngawi yang berupa air terjun. Berlokasi di kaki gunung Lawu, Kecamatan Jogorogo, sekitar 5 km ke selatan dari pasar Jogorogo. Ketinggian air terjun ini hampir mencapai 25 m. Dulu pertama kali ke sana diajak suami, tepatnya saya beribik agar diajak ke sana karena Ibu (mertua) sering menceritakan tentang air terjun Srambang dan lokasi air terjun Srambang sangat dekat dengan penempatan Ibu (mertua) diawal-awal masa kerjanya sekaligus di sanalah Pak Nug, suami saya bertumbuh. Dari cerita-cerita Ibu itu saya semakin termotivasi dalam merayu Pak Nug agar mengajak saya ke sana.

Juli kemarin akhirnya saya ke sana lagi, bersama keluarga, bersama Bilgi, putra saya. Niatan awal memang ngajak Bilgi dalam rangka outing class, berkenalan dengan alam. Sampai di sana pun ia menikmatinya dengan udara yang sejuk cenderung dingin, antusias dengan air yang mengalir, bebatuan, pohon-pohon, payung warna-warni yang digantung di sepanjang jalan menuju air terjun dan tentu saja, bisa bertemu dengan banyak wajah baru.

Oh iya, tiket masuk lokasi air terjun Srambang ini sangat terjangkau yaitu Rp 15.000,00 dan jika menggunakan jasa ojek dari parkiran menuju pintu masuk Rp 5.000,00. Jadi total yang dikeuarkan Rp 20.000,00 per orang. Harga es teh manis juga masih normal Rp 3.000,00/cup, gorengan anget-anget fresh from wajan hanya Rp 500,00 itu pun dengan irisan yang besar. Masih ada menu-menu lain yang dari sisi harga juga masih sangat wajar. Masuk area air terjun Srambang juga diperbolehkan bawa bekal dan keramahan pun masih terasa sangat kental.

 srambang-ngawi

Setelah menikmati air terjun Srambang dengan wajah barunya, besar harapan saya maupun masyarakat pada umumnya semoga para penanggung jawab dan para pengunjung bisa saling mendukung dalam menjaga kebersihan dan kelestarian alam serta menjaga fasilitas yang ada. Nyaman kan kalau berwisata di tempat yang bersih? Gimana? Jadi kapan kalian ke Ngawi?

Baca juga: Menikmati Waktu Bersama Anak di Sumber Koso dan Menepi Sejenak di Kayangan Cafe.Â