20.000 Kata Yang (Tak) Sia-Sia
Beberapa waktu lalu saya membaca sebuah artikel yang berlalu-lalang di beranda Facebook yang dalam artikel tersebut dikatakan bahwa wanita harus mengeluarkan 20.000 kata setiap hari untuk menjaga kestabilan emosi. Saya rasa memang iya sih, ada benarnya juga. Meski bukan pembenaran bagi saya yang nyata-nyata memang cerewet.
Nah, memanfaatkan artikel yang saya baca itu, saya selalu mengadakan ‘presentasi’ di depan Mas Partner, apa pun bisa jadi bahan, bukan ngobrol ya, tapi saya yang ‘presentasi’ kaya salesman yang lagi nawar-nawarin produk dengan semangat membara *agak lebay…haha. Tanggapan Mas Partner? Diam aja. Iya, diam aja! Bagi saya, one of precious moments adalah ketika partner saya itu bicara panjang lebar dengan banyak kata dan kalimat-kalimat. Bicaranya berbobot bikin saya terpesona dan takjub bahwa ternyata bisa bicara buanyaaaaaaaaak.
Seringnya, saya ‘presentasi’ itu justru bikin polusi suara dan meminta saya untuk membuang 20.000 kata tiap hari itu untuk speaking IELTS. Awalnya, hanya saya iyakan dan tetap pada pola lama. Namun, baiklah saya mulai mencoba membuang 20.000 kata untuk latihan speaking IELTS. Ngomong depan tembok, cermin, TV, buku-buku atau saya rekam dengan HP, diputar, hapus, rekam lagi, dengar lagi, begitu seterusnya hingga 20.000 itu terbuang.
Saya pikir, itu jauh lebih bagus daripada membuang 20.000 kata melalui ghibah, ngomongin yang gak penting, ngoreksi orang lain, kritik sana kritik sini, apalagi untuk ngomel-ngomel. Setelah memiliki pola baru, itu akan tetap saya pertahankan, selain sebagai latihan untuk tes IELTS yang harus dilalui dan diselesaikan (karena harus memperbarui sertifikat) juga bagus untuk melatih kelancaran dalam berbicara atau menaikkan level percaya diri ketika berhadapan dengan orang.
Jadi, buanglah 20.000 ribu katamu pada tempatnya karena tidak hanya sampah yang harus dibuang pada tempatnya dan tetaplah bijaksana sangat membuangnya. ^^
20 ribu? *ngitungpakejaritruslangsungkram
dikira-kira aja 😀
20 ribu? *ngitungpakejaritruslangsungkram
dikira-kira aja 😀
Ya ampuuun ternyata itu toh yang bikin saya cerewet di rumah, karena kebutuhan supaya tetap stabil.
Wah, harus nulis setiap hari sepertinya untuk mengurangi kecerewetanku..
Makasih sharingnya mba. Salam kenal.
salam kenal juga ^^
terimakasih udah berkunjung..
iya Mbak, kl diam aja dan gak dibuang ujung2nya emosian (kalau saya)…hehe
Ya ampuuun ternyata itu toh yang bikin saya cerewet di rumah, karena kebutuhan supaya tetap stabil.
Wah, harus nulis setiap hari sepertinya untuk mengurangi kecerewetanku..
Makasih sharingnya mba. Salam kenal.
salam kenal juga ^^
terimakasih udah berkunjung..
iya Mbak, kl diam aja dan gak dibuang ujung2nya emosian (kalau saya)…hehe
20 ribu? kalau introvet gimana ya mbak? Sy mah jarang ngomong.. Hehehe, apakah bisa diwakilkan dengan tulisan?
20 ribu? kalau introvet gimana ya mbak? Sy mah jarang ngomong.. Hehehe, apakah bisa diwakilkan dengan tulisan?
kalau artikel yang saya baca itu, bentuknya bisa lisan atau tulisan, yang penting dikluarin aja…hehe