Memori Manis Makan di Atas Kapal Pinisi La Toratima Sigi
Menikmati makanan yang enak bersama pasangan dan anak di atas kapal pinisi tetapi dinikmati di Kota Sigi? Apakah mungkin ya teman-teman? 🙂 Kabupaten Sigi adalah salah satu kabupaten yang berada di Sulawesi Tengah yang jika kita membuka peta maka akan didapati bahwa kota ini tidak berbatasan langsung dengan laut. Di Sigi akan lebih banyak dijumpai rangkaian pegunungan. Kalau nggak ada pantai atau laut, bagaimana caranya makan di atas kapal pinisi? Itulah pertanyaan awal saya saat mendengar bahwa akan diajak makan di atas kapal 😀
Heston Blumenthal mengatakan bahwa baginya makanan adalah tentang momen, kesempatan, lokasi, teman-teman serta tentang rasa. Yap, rasa-rasanya kata Heston Blumenthal itu mewakili resto ini. La Toratima namanya dan benar-benar bisa menikmati hidangan yang enak di atas kapal pinisi. Kapal pinisi sendiri merupakan sebutan untuk kapal yang menggunakan sistem layar, tiang dan jenis tali.
Resto yang terletak di Jalan Lando, Kalukubula ini memberi kesempatan kepada para pengunjung untuk menikmati hidangan mereka di atas kapal. La Toratima menawarkan masakan tradisional nusantara dengan rasa yang menurut saya enak. Resto yang berada di Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi ini juga memberi pemandangan yang indah bahkan untuk sunset hunter sangat cocok menghabiskan waktu senja di sini karena La Toratima melayani pengunjung hingga pukul 10 malam dari jam 10 pagi. Selain bisa menjumpai kapal yang besar pun pengunjung disuguhi area taman dan kolam yang luas. Tak hanya itu, saat saya berkeliling bisa saya jadikan kesempatan belajar bagi anak mengenal beberapa nama buah-buahan diantaranya buah tin, manga, jambu air, papaya, sawo dan lain-lain.
Menu di La Toratima
Resto yang berdiri dengan sentuhan tradisional ini memiliki menu makanan khas tradisional, diantaranya ikan nila bakar dan goreng, mujair bakar dan goreng, ca kangkung, Palumara, Kaledo dengan Sop Ubi Makassar serta aneka minuman seperti es the, jeruk serta aneka macam jus. Nah, ada pula menu khas yaitu ayam panggang La Toratima yang harus dipesan sehari sebelumnya.
Bagi saya menemukan resto dengan menu ikan air tawar adalah sebuah kemewahan tersendiri. Rata-rata yang sering saya jumpai aneka masakan dengan olahan ikan laut terlebih di Kota Palu. Lele saja saat dinikmati di Kota Palu jadi spesial karena nggak sebanyak di Jawa dan dari segi harga pun juga lebih mahal. Nah, apalagi kalau ketemu ikan nila dan mujair, mewahnya bukan main. Rasanya pun, ikan bakar yang saya pesan di La Toratima juga tidak ada aroma tanah, bumbunya pas dan sambalnya pun mantab.
Di La Toratima, ikan mujair dan ikan nila ini diambil langsung dari kolam ketika ada penasan masuk dari pengunjung yang baru datang. Para pengunjung khususnya anak-anak akan disuguhi pemandangan menangkap ikan di kolam dengan jarring yang besar dan mereka memberi kesempatan untuk memberi makan ikan di kolam. Jadi memang proses memasaknya membutuhkan waktu yang agak lama. Saat menunggu hidangan yang dipesan siap, pengunjung diberi kebebasan untuk explore La Toratima. Itulah salah satu tujuan pemilik La Toratima mendirikan resto ini yaitu memberi kesempatan untuk melepas penat dengan menikmati alam yang ditawarkan di La Toratima. Oh ya, depan La Toratima ini ada hamparan sawah yang luas dan memang letaknya tidak langsung di pinggir jalan beraspal. Sentuhan pedesaannya pun masih terasa.
Fasilitas di La Toratima
Fasilitas sebuah resto tentu saja yang utama adalah tempat menikmati hidangan yang ada di resto yang kita tuju. La Toratima memberi banyak pilihan pada saya sebagai pengunjung saat ke sana. Saya diberi banyak pilihan yaitu di atas kapal pinisi yang terdiri dari dua lantai. Lantai pertama dengan suasana meja makan dan kursi yang ditata dengan rapi sedangkan di lantai dua saya jumpai suasana lesehan. Selain di atas kapal, ada juga saung-saung. Saung yang berada di atas kolam maupun saung di tengah taman yang berada paling dekat dengan gerbang masuk La Toratima.
Fasilitas lain seperti toilet juga tersedia dalam keadaan bersih serta musola apung yang lega dan nyaman untuk melaksanakan salat saat waktu beribadah tiba. Hal yang tak kalah penting adalah fasilitas tempat parkir kendaraan yang luas. Soal parkir saya juga merasa tenang saat berkunjung ke sana. Meskipun tempatnya mengusung konsep pedesaan, La Toratima tetap menyediakan wifi dan pembayarannya pun tidak hanya secara tunai. Pihak La Toratima menyediakan pembayaran debit bahkan bisa juga secara transfer.
Bagaimana teman-teman, tertarik makan di atas kapal pinisi? Jangan lupa ke La Toratima Sigi jika teman-teman sedang berada di Kota Palu. Jarak antara Kota Palu ke La Toratima ini hanya sekitar 25 menit sampai 30 menit dengan berkendara secara santai. 🙂
Lebih cocok lagi, mampir makan di La Toratima dalam keadaan setelah tracking dari Air Terjun Wera Sigi. ^^
Masya Allah, nikmatnyaaa… jadi ngiler liat kangkung sama sambal, ditambah ikan dan nasi putih, dengan pemandangan yang asyik pula.
Benar-benar pengalaman unik ya bisa makan di tempat kayak gini.
nikmat banget rasanya bisa makan siang bersama keluarga tercinta ditemani semilir angin dan gemericik air
Alhamdulilah “bisa ke Sigi” dengan membaca tulisan Mbak Cindi
Bahkan di ajak makan di atas Kapal Phinisi
Tambah bikin penasaran, kapan ya saya bisa ke sini
Wah, langsung pengin saya nih, Mbak. Apalagi makanan sulawesi sudah familier dengan lidah saya, karena saya lahir dan besar di Makassar. Tuh, ada pallumara dan sop ubi. Apalagi menikmati makanan di atas kapal pinisi.
Seru banget ya makan siangnya. Menunya spesial, suasananya syahdu. Pasti jadi unforgettable moment deh…
Jadi pingin ke Sigi nih…
Kangkung sama ikan itu seperti pasangan ya mbak, kayak klop gitu, ditambah makan nasi hangat dan minum teh, didukung suasana alam yang damai, bikin adem.
Masakannya terlihat biasa ya Mbak. Tapi pengalaman seru makan di atas kapal pinisi nya itu tuh yang memorable. Apalagi kalau rame-rame bareng anggota keluarga. Duuhh bakalan terus teringat sepanjang masa. Saya suka tempat-tempat wisata tematik begini. Selalu mengesankan
Kalau liat penggambarannya begitu cozy sebab restaurant nya pun berkonsep unik
Selain itu juga menyajikan menu khas dan suasana menarik yang tentunya dapat memanjakan pengunjung
Awal membaca judulnya kupikir kapal pinisi-nya berjalan kak, ternyata aku salah duga hehe. So far tempatnya unik ya, tetap gak meninggalkan nuasanya ada kolam besar bak lautan. Oya ayam panggang La Toratima itu kenapa harus dipesan sehari sebelumnya? Penasaran
Kalau melihat saung seperti ini tuh bikin nyaman dan sejuk menikmati hidangan.
Adem dan hommy ya kak.
Apalagi juga menikmatinya bersama kesayangan
Unik banget ya mba La Toratima ini, bisa mancing sendiri ikan nila sama mujair yang mau diolahnya. Bener-bener fresh nih ikannya. Mana saung tempat makannya juga nyaman banget