Seongyeong Library, Perpustakaan di Kawasan Budaya Hwaseong Fortress

Seongyeong Library

Seongyeong Library

Kali ini saya ingin berbagi pengalaman mengunjungi perpustakaan lagi di kota Suwon. Perpustakaan ini bernama Suwon Public Seongyeong Library (수원 선경도서관) dan dikelola oleh Pemerintah Kota Suwon.

Seongyeong Library

Seongyeong Library

Lokasi dan Akses

Seongyeong Library

Perpustakaan ini berada di area Hwaseong Fortress, benteng jaman kerajaan yang menjadi bagian dari warisan budaya UNESCO. Seperti biasa untuk menuju kesini, gunakan saja Naver Map dan ketikkan nama perpustakaannya dan ikuti petunjuk di aplikasi tersebut. Karena lokasinya yang agak jauh dengan stasiun kereta, maka paling gampang kesini pakai bus atau taksi kalau agak sultan dikit.

Seongyeong Library

Di sekeliling perpustakaan terdapat banyak café karena memang berada di lokasi wisata. Jadi kalau café sedang penuh atau sedang pengen lokasi belajar atau kerja yang agak sunyi, tapi sambil berwisata, maka perpustakaan ini patut dicoba.

Seongyeong Library

Fasilitas dan Jam Buka

Seongyeong Library

Karena lokasinya yang berada dalam komplek Hwaseong Fortress, tidak heran ketika baru masuk perpustakaan, di lantai satu kita langsung bisa melihat ruang ekhsibisi yang memajang pernak-pernik kuno jaman kerajaan. Di lobi lantai satu ini ditampilkan baju raja dan permaisuri beserta aksesorisnya (topi, ikat pinggang, sepatu, dll).

Seongyeong Library

Perpustakaan ini terdiri dari tiga lantai. Lantai satu terdiri dari perpustakaan anak, auditorium, dan cyber library. Lantai dua berisi ruang baca dan kantor. Sedangkan lantai tiga terdiri dari ruang baca dan lounge. Uniknya di lantai tiga ini dipisah antara ruang baca laki-laki dan perempuan.

Seongyeong Library

Seongyeong Library

Tempat favorit saya adalah di lounge room. Di sini disediakan kursi sofa empuk yang biasanya digunakan pengunjung untuk beristirahat, bahkan sampi tertidur. Pengunjung bisa beristirahat di sofa dengan jendela yang langsung menghadap komplek Hwaseong Fortress.

Seongyeong Library

Di ruangan ini juga terdapat vending machine yang berisi minuman kaleng dan coffee machine (bisa panas atau dingin). Kalau kalian merasa sumpek dan ingin baca-baca atau duduk di area terbuka, di halaman perpustakaan terdapat beberapa bangku dan gezebo yang nyaman.

Seongyeong Library

Ruang baca di lantai tiga buka dari pukul 07:00 dan tutup pukul 23:00. Sedangkan ruang kerja dan akses pada koleksi buku di perpustakaan buka dari pukul 09:00 dan tutup pukul 22:00 saat weekday, kalau weekend tutup pukul 18:00.

Baca juga: Rekomendasi Perpustakaan di Propinsi Gyeonggi, Gwanggyo Purunsup Library.

Pantai, Sunset, Windmill: Kombinasi Epik di Tandohang Port Ansan

Tandohang Port

Tandohang Port

Sebenarnya, bukan Windmill Beach nama pantai ini tapi lokasi tepatnya di Tandohang Port (Naver Map) atau Tando Port (google maps) (탄도항). Untuk ukuran sebuah pantai, lokasi ini biasa saja. Jauh lebih banyak pantai-pantai di Indonesia yang lebih bagus. Tapi ada tiga buah objek berupa windmill yang membuat view dari pantai ini jadi lebih ikonik. Apalagi pantai ini berada di kawasan sebelah barat, sehingga matahari terbenam di ujung cakrawala bisa kita nikmati. Pantai, windmill dan senja. Kombinasi yang menyenangkan untuk dinikmati.

Tandohang Port

Lokasi dan Akses

Tandohang Port

Pantai ini masih berada di kawasan Ansan, tapi agak jauh di pinggir. Secara penampakan di peta, lokasinya hampir terpisah dari daratan utama Korean Peninsula, hanya menyisakan sedikit daratan yang menghubungkannya. Di peta Teman-Teman bisa search Tando/Tandohang Port (탄도항) dan ikuti saja transportasi yang direkomendasikan di aplikasi Naver Map.

Tandohang Port

Walaupun masih berada di kawasan Ansan-si, cukup effort juga untuk mengunjungi tempat ini. Dari Kota Suwon kira-kira 3 jam waktu yang dibutuhkan. Bisa menggunakan bus atau kombinasi kereta dan bus. Saya dan suami lebih suka naik kereta, turun di Stasiun Oido dan nyambung dengan bus nomor 123, sampai deh. Bus 123 memang cukup lama intervalnya, kira-kira 30 menit waktu rata-rata untuk menunggu bus-nya lewat.

Tandohang Port

Fasilitas dan Daya Tarik

Tandohang Port

Sebenarnya daya tarik di pantai ini hanya satu: pantai dengan view windmill di kejauhan. Tapi entah kenapa banyak sekali pengunjungnya, terutama menjelang sunset. Apalagi di akhir pekan atau hari libur. Pemandangannya memang sebagus itu sih.

Tandohang Port

Kalau kalian mau, sebenarnya kita bisa mendekat sampai di bawah windmill ini. Tapi lihat-lihat situasi saja, karena kadang-kadang ketika laut sedang pasang jalanan yang menghubungkan ke arah windmill tertutup air laut. Makanya di pinggir pantai banyak yang menjual atau menyewakan semacam sepatu boot panjang sampai lutut dari karet untuk mereka yang tetap ingin menyeberang ketika pasang. Kalau sedang surut, masih agak becek sih, tapi cukup aman dengan sepatu biasa aja.

Tandohang Port

Di pinggir pantai dibangun undakan-undakan semacam tangga yang memanjang, dan bisa digunakan pengunjung yang nggak pengen becek-becekan ke tengah laut, untuk sekadar duduk sambil menikmati matahari terbenam. Pengunjungnya cukup merata, ada pasangan muda, keluarga kecil dengan anak-anaknya dan sekelompok ibu-ibu/bapak-bapak. Ada juga beberapa pengunjung yang datang sendirian sambil bawa kamera untuk ngembil beberapa foto bagus di sini.

Tandohang Port

Di sepanjang pantai, ada beberapa café yang tentu saja “menu” utamanya adalah view pantai dengan windmill. Selain itu ada beberapa convenience store khas Korea, kayak CU, GS25, atau Seven Eleven. Tempatnya lumayan sepi dan agak pelosok di pedesaan sih ya.

Recommended?

Tandohang Port

Kalau ditanya apakah worth it tempat ini dikunjungi mengingat jarak tempuhnya yang lumayan dan lokasinya agak terpencil tanpa banyak fasilitas pendukung? Kalau menurut saya cukup worth it. Saya cukup puas menikmati pemandangan sunset sambil duduk-duduk santai di pinggir pantai.

Tandohang Port

Kalau kalian menginginkan lebih, di dekat pantai ini ada sebuah pulau namanya Jebu-ri(제부리). Saya belum banyak mengeksplore pulau ini, tapi yang bikin seru adalah kalian bisa menuju pulau ini dengan naik kereta gantung. Kebayang kan asiknya 😀  Jarak pulaunya lumayan jauh lho, jadi kalian bisa berlama-lama naik kereta gantungnya dengan view windmill & sunset di kejauhan. Fix, next time kayaknya aku harus coba ke pulau ini. Minimal bisa naik kereta gantungnya.

Baca juga: Menikmati Keindahan Sunset Kota Suwon dari Starbucks 41F.

Pengalaman Berkunjung ke Gwanggyo Purunsup Library

Gwanggyo Library

Bicara fasilitas publik di Korea benar-benar nggak akan habis. Bagus, sangat terawat dan nyaman. Tidak hanya taman bermain atau transportasi publik, perpustakaan pun juga sangat nyaman dan mudah ditemui. Salah satu perpustakaan umum yang tidak jauh dari kampus suami dan Gwanggyo Lake, sekitar 20 menit jalan kaki, atau bisa lebih cepat lagi kalau naik bus.

Gwanggyo Library

Nah, di tepi Gwanggyo Lake ini ada satu perpustakaan umum namanya Gwanggyo Purunsup Library (광교푸른숲도서관). Perpustakaan ini dikelola oleh pemerintah setempat dan nyaman banget. Bayangkan sebuah perpustakaan dengan desain yang nggak monoton, nyaman dipandang dan nyaman untuk belajar.

Gwanggyo Library

Gwanggyo Library

Suasananya sejuk di tepi danau dan dikelilingi pepohonan. Saya bisa menghabiskan waktu seharian nunggu suami di tempat ini atau jika saya seorang mahasiswa di sini, pasti akan betah kapanpun belajar di perpustakaan ini seperti halnya suami.

Gwanggyo Library

Gwanggyo Library

Fasilitas dan Jam Buka

Gwanggyo Library

Perpustakaan ini ada beberapa lantai, dan tiap-tiap lantai ada peruntukannya sendiri.

Lantai B1 Underground Parking Lot.

Lantai 1 Auditorium, Ruang Serbaguna, Ruang kelas.

Lantai 2 Ruang perpustakaan umum (fisik dan digital), Lounge, Teras Outdoor.

Lantai 3 Perpustakaan anak, Café, dan Teras Outdoor.

Lantai 4 Tempat baca Outdoor.

Gwanggyo Library

Jadi tempat ini tuh nggak cuma menyediakan tempat baca yang nyaman dan cozy, tapi juga ada café di lantai 3. Jadi kalau bosan di ruang baca atau ruang kerja, bisa ke café sebentar sekadar minum kopi atau bisa juga baca/kerja-nya pindah ke café sekalian. Kalau saya sendiri, tempat favorit adalah di teras outdoor kalau sudah menjelang sore. Selain itu ada ruang dan lantai khusus untuk anak-anak. Jadi, para pengunjung bisa mengenalkan budaya baca pada anak-anak sejak dini. Kita pun nggak kekurangan tempat bermain untuk anak-anak, karena nyaman banget dan kids friendly anak-anak nggak merasa sedang berada di tempat belajar/perpustakaan.

Gwanggyo Library

Perpustakaan ini buka setiap hari termasuk weekend. Tutup setiap hari Jumat dan hari libur nasional. Ruang anak-anak buka dari pukul 09:00 pagi hingga pukul 18:00 sore. Sedangkan ruang baca umum buka dari jam 07:00 pagi hingga pukul 23:00 untuk weekday dan pukul 21:00 untuk weekend. Tentu saja free access alias gratis kalau mau masuk. Sebagai bookworm dan bisa menikmati tinggal (meski sebentar) di Korea sungguh menyenangkan, seakan kebutuhan kita akan membaca benar-benar tersalurkan dan difasilitasi 😀

Baca juga: Menikmati Keindahan Gwanggyo Lake Park Kota Suwon.

Gwanggyo Library

Menikmati Sunset Kota Suwon dari Starbucks Café 41F

Starbucks 41F Suwon

Starbucks 41F Suwon

Di Korea, coffee shops sangat banyak dan hampir bisa ditemukan di manapun dengan beragam tema dan keunikannya masing-masing. Teman-teman bisa mencari di google dengan keyword: café cantik Korea, pasti akan muncul banyak sekali rekomendasi dan semuanya bagus-bagus.

Starbucks 41F Suwon

Kali ini saya menemukan salah satu hidden gem coffee shop di dekat kampus suami, Ajou University. Saya menyebutnya hidden gem karena lokasinya tidak nampak dari luar (karena harus masuk lobby gedung dulu). Ditambah bukan berada di kawasan tourist attraction yang biasa orang-orang lalu-lalang. Nama coffee shop-nya Starbucks Café 41F. Ya, Starbucks yang sudah banyak dikenal dan ada dimana-mana. Yang membuat Starbucks ini berbeda adalah karena lokasinya yang berada di lantai 41 gedung perkantoran SK Tower.

Starbucks 41F Suwon

Fasilitas dan Daya Tarik

Sebenarnya, kalau dilihat dari fasiliutas yang ditawarkan dan desain cafenya tidak ada yang istimewa. Ada toilet, ruang duduk yang nyaman dengan colokan listrik di beberapa tempat, dan tentu saja internet kenceng tanpa password.

Starbucks 41F Suwon

Karena lokasinya yang berada di lantai 41, tentu saja yang paling istimewa adalah view dari jendela yang begitu indah. Ada balkon yang tersedia untuk lebih menikmati pemandangan Kota Suwon dari ketinggian. Gwanggyo Lake Park akan sangat terlihat jelas dari sini.

Starbucks 41F Suwon

Menjelang sunset, gorden yang menutupi ruangan dari silaunya sinar matahari akan dibuka oleh pegawai. Dan pemandangan sunset dari ketinggian adalah salah satu sunset terbaik menurut saya. Malam makin gelap, dan selanjutnya pemandangan lampu dari gedung-gedung kota Suwon akan lebih memanjakan mata pengunjung.

Starbucks 41F Suwon

Dengan pemandangan yang demikian bagusnya, tidak heran tempat ini hampir selalu penuh, terutama sore manjelang malam. Jadi kalau mau berkunjung kesini pintar-pintar mengatur waktu aja ya, biar tetap bisa dapat tempat duduk.

Starbucks 41F Suwon

Dapat tempat duduk di manapun tidak masalah, karena tidak harus berada dekat jendela untuk dapat foto-foto bagus. Taruh saja tas, dan pergi ke balkon untuk dapat foto terbaik. Kecuali Teman-Teman kesini juga sekalian kerja dengan laptop yang butuh colokan listrik, harus sabar dapat tempat duduknya, karena nggak semua tempat duduk ada colokannya.

Starbucks 41F Suwon

Lokasi dan Jam Buka

Starbucks 41F Suwon
Starbucks 41F berada di gedung sebelah kiri di lantai 41.

Agak sulit untuk ngasih arahan lokasi Starbucks ini, tapi kalian bisa mencarinya di maps dengan keyword: 스타벅스 광교SK뷰레이크41F점. Cari gedung SK Tower, masuk lobby-nya dan akan kelihatan plang yang mengarahkan langsung ke lantai 41.

Starbucks 41F buka dari jam 7 pagi dan tutup jam 11 malam.

Starbucks 41F Suwon

Baca juga: Menikmati Keindahan Gwanggyo Lake Park di Kota Suwon, Korea Selatan.

Starbucks 41F Suwon

Menikmati Keindahan Gwanggyo Lake Park di Kota Suwon

Gwanggyo Lake Park

Gwanggyo Lake Park

Menurut saya, untuk urusan ruang publik, di Korea memang cukup mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat. Entah itu taman kota, taman bermain anak, danau-danau kecil yang multifungsi. Tidak perlu jauh-jauh, dekat Ajou University, kampus suami, ada sebuah danau yang indah dan terawat. Orang-orang lebih mengenalnya dengan nama Gwanggyo Lake Park, walaupun di peta (naver map) nama danaunya Woncheon Lake dan Sindae Lake. Gwanggyo Lake Park merupakan Lake Park paling luas di Korea (so far) dengan luasnya mencapai 2.05 juta meter persegi. Ini juga mengingatkan saya akan cerita seorang teman yang tinggal di Kota Sejong, Korea Selatan.

Gwanggyo Lake Park

Danau ini dibangun bersamaan dengan dibangunnya “Kota Baru” Gwanggyo. Di Korea kalau kotanya tidak ada kabel listrik berseliweran dan tertata rapi, bisa dipastikan itu kota yang baru-baru ini dibangun, katanya gitu.

Gwanggyo Lake Park

Fasilitas dan Akses ke Gwanggyo Lake Park

 

Gwanggyo Lake Park

Gwanggyo Lake Park menyediakan banyak sekali fasilitas dan kenyamanan untuk para pengunjungnya. Fasilitas yang lengkap agak terpusat di sekitar Woncheon Lake dibandingkan dengan di Sindae Lake. Fasilitas yang ada antara lain:

  1. Café-café di sepanjang tepi danau.
  2. Menara pandang untuk menikmati pemandangan dari ketinggian
  3. Perpustakaan indah di tengah rimbunnya taman
  4. Ruang-ruang terbuka hijau untuk sekadar duduk santai atau bermain anak
  5. Jembatan dengan dihiasi lampu neon yang berwarna-warni
  6. View lampu-lampu apartemen ketika malam hari
  7. Toilet di beberapa titik

 

Lokasi Gwanggyo Lake Park adalah di 102, Gwanggyohosugongwon-ro, Yeongtong-gu, Suwon-si. Lokasinya yang lumayan dekat dengan Kantor Provinsi Gyonggi-do, membuatnya mudah sekali diakses. Bisa naik subway atau bus dan free access sepanjang hari, sepanjang tahun.

Gwanggyo Lake Park

Aktivitas yang bisa dilakukan di Gwanggyo Lake Park

Banyak fasilitas yang bisa dilakukan. Di taman ini saya dan pengunjung lain bisa sekadar jalan-jalan, joging, jajan di café, atau sekadar duduk-duduk di taman sekitar danau. Kalau mau kesini saya rekomendasikan sore hari menjelang malam.

Gwanggyo Lake Park

Di sore hari kalian bisa bersantai di sekitar taman, lalu ketika hari gelap pemandangan di sekitar danau akan menjadi sangat cantik dengan lampu-lampu neon warna-warni di jembatan pinggir danau dan lampu-lampu dari gedung apartemen tinggi yang mengelilingi danau.

Gwanggyo Lake Park
Saat malam hari.

Versi saya, menyenangkan sekali jika luang di sore hari, saya datang ke danau ini sekadar untuk berjalan santai mengelilingi danau, kemudian menjelang senja mampir ke café untuk istirahat, buka laptop, atau baca buku, lalu pulang sambil menikmati malam di sekitar danau. Lebih-lebih jika bisa tinggal di sini dalam waktu lama, healing-nya gampang dan anti bosan yak 😀

Gwanggyo Lake Park

Gwanggyo Lake Park
Saat malam hari.

Lokasi K-Drama

Bagi kalian pecinta K-Drama, beberapa spot di Gwanggyo Lake Park juga pernah digunakan sebagai lokasinya lho. Beberpa K-Drama yang pernah take di sini:

  1. Penthouse 2/The Penthouse: War in Life Season 2 (펜트하우스 2) (SBS, 2021)

Adegan ketika Cheon Seo-jin (Kim So-yeon) menanyakan ke Ha Eun-byeol (Choi Ye-bin) tentang apa yang terjadi selama the Cheonga Arts Festival (episode 6)

  1. KBS Drama Special: My Lilac (그곳에 두고 온 라일락) (KBS2, 2020)

Kang Yeon-woo (Sul Jung-hwan) propose ke Ra Shin-hye (Jung Yoo-min) ketika sedang jalan-jalan sore di danau ini.

  1. KBS Drama Special: Reason Not To Confess (고백하지 않는 이유) (KBS2, 2020)

Kim Ji-hoo (Shin Hyun-soo) ketemu temannya yang sama-sama pernah ambil kelas fotografi di taman ini, yang akhirnya akan menjadi crush-nya di universitas, Seo Yoon-chan (Go Min-si).

 

Baca juga: Menikmati Kesejukan Yeongheung Arboretum di Kota Suwon.

 

Menikmati Keindahan Langit di Haneul Park, Taman di Atas Awan

Haneul Park

Haneul Park

Haneul Park, atau kalau diartikan secara harfiah adalah “Taman Langit,” adalah salah satu taman yang terletak di dekat komplek Piala Dunia di Seoul, Korea Selatan. Mungkin sukar dipercaya, namun taman yang indah ini dulunya merupakan tempat pembuangan sampah, tetapi kini telah bertransformasi menjadi tempat yang memukau untuk dinikmati oleh para pengunjung.

 

Keindahan dan Sejarah Haneul Park

 

Haneul Park terletak di bagian tertinggi dari Taman Piala Dunia di Distrik Mapo, Seoul. Taman ini dibuka untuk umum pada tahun 2002, tepat waktu untuk Piala Dunia FIFA yang diadakan di Korea Selatan dan Jepang. Salah satu ciri khas yang membedakan Haneul Park adalah lanskapnya yang menakjubkan, dengan bukit-bukit yang menggelombang, padang rumput luas, jalur-jalur untuk pejalan kaki, dan berbagai jenis tanaman.

 

Taman ini memiliki sejarah yang menarik, di mana dulunya adalah tempat pembuangan sampah. Namun, berkat upaya yang luar biasa, tempat ini telah berubah menjadi tempat yang ramah lingkungan dan indah. Saat ini, Haneul Park menjadi simbol transformasi yang menginspirasi, menunjukkan bahwa tempat yang dulunya kotor dan tercemar dapat diubah menjadi ruang yang hijau dan indah.

 

Kalau misalnya digali, di bawah taman ini pada kedalaman kira-kira 2 meter masih akan ditemukan sampah-sampah sisa masa lalu. Pertanyaan berikutnya, bukankah sampah yang membusuk lama-lama akan menghasilkan gas ya, apa tidak berbahaya? Inilah smart-nya penanganan sampah di Korea. Gas yang dihasilkan dari proses pembusukan sampah tersebut malah dijadikan sumber energi listrik untuk menerangi sebagian wilayah Seoul. Sekali tepuk dua lalat mati: gunung sampah menjadi taman dan menghasilkan energi listrik untuk kota.

 

Akses Menuju ke Taman di Atas Awan

 

Bagi para pengunjung yang ingin menikmati keindahan Haneul Park, akses ke tempat ini relatif mudah karena masih di dalam Kota Seoul. Anda dapat menggunakan transportasi umum seperti kereta bawah tanah dan bus untuk mencapainya. Berhenti di stasiun atau Halte World Cup Stadium. Setelah tiba di sana, pengunjung dapat mengikuti petunjuk menuju Haneul Park.

 

Perjalanan menuju taman ini juga bisa menjadi bagian dari petualangan yang menyenangkan. Teman-Teman akan melewati jalan-jalan yang mengarah ke puncak, memberikan pengalaman yang memikat dengan pemandangan yang mengagumkan. Perjalanan ini dapat membangkitkan semangat petualang dalam diri dan membuat saya semakin bersemangat untuk tiba di destinasi akhir, di atas awan. Mungkin terlalu berlebihan, namun tempat ini memang menjadi salah satu rekomendasi jika ingin menikmati kota Seoul dari ketinggian.

 

Jam Operasional dan Tiket Masuk

Haneul Park buka pada jam-jam tertentu sesuai dengan musimnya. Biasanya, taman ini buka dari pagi hingga sore hari. Namun, penting untuk memeriksa jam buka terbaru sebelum mengunjungi taman.

 

Sebagai taman umum, Haneul Park tidak mengenakan biaya tiket masuk. Ini membuatnya menjadi tempat rekreasi yang terjangkau dan menyenangkan untuk dikunjungi bersama keluarga, teman, atau sendirian. Pengunjung dapat dengan bebas menjelajahi taman ini, berjalan-jalan di jalur yang disediakan dan menikmati pemandangan yang disajikan oleh alam.

 

Aktivitas yang Bisa Dilakukan di Haneul Park

 

Haneul Park bukan hanya tempat yang indah untuk berjalan-jalan, tetapi juga tempat yang ideal untuk berfoto. Pemandangan langit yang luas dan padang rumput yang menghijau memberikan latar belakang yang sempurna untuk mengambil gambar yang cantik. Terutama saat musim gugur tiba, taman ini berubah menjadi lautan emas dengan rerumputan Eulalia yang berubah warna. Tempat ini juga sering digunakan oleh pasangan yang ingin mengambil foto Prewed.

 

Sekadar duduk santai menikmati pemandangan adalah hal yang umumnya dilakukan disini. Teman-Teman dapat membawa bekal piknik, membaca buku atau hanya merenung sambil menikmati udara segar dan pemandangan menakjubkan di sekitar. Dari atas bukit, pengunjung dapat melihat pemandangan kota Seoul yang menjulang, serta Sungai Han yang mengalir tenang di kejauhan.

 

Haneul Park adalah bukti nyata bahwa transformasi luar biasa dapat terjadi jika kita merawat lingkungan dan masyarakat kita. Dari tempat pembuangan sampah yang tak terpakai, taman ini telah berubah menjadi oase hijau yang menjadi tempat rekreasi, inspirasi, dan refleksi bagi penduduk kota dan pengunjung. Haneul Park adalah contoh hidup tentang bagaimana upaya kolektif dapat menciptakan perubahan yang positif.

 

Jika Teman-Teman berencana mengunjungi Seoul dan sudah bosan dengan tempat-tempat mainstream di Kota Seoul, tempat ini bisa menjadi pilihan yang sayang dilewatkan. Apalagi sebentar lagi musim gugur. Tempat ini akan semakin maksimal indahnya.

 

Baca juga: Kesejukan Alam di Yeongheung Arboretum Suwon.