Oleh-Oleh Favorit dari Bandungan Kabupaten Semarang
Bandungan adalah sebuah kota kecamatan yang terletak di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Bandungan diresmikan sebagai wilayah pemekaran dari sebagian wilayah Kecamatan Ambarawa, Kecamatan Jambu dan Bawen. Bandungan ini terletak di kaki Gunung Ungaran yang berhawa sangat sejuk. Bandungan memiliki beberapa objek wisata yang menarik seperti Candi Gedong Songo, Taman Celosia, Alun-Alun Bandungan, Sunrise Hill dan kawan-kawanya yang sayang jika dilewatkan.
Bandungan yang memiliki destinasi wisata yang menarik tentu saja juga memiliki oleh-oleh yang juga harus diboyong. Nah, ada dua makanan sebagai oleh-oleh favorit bagi saya.
Tapai Sawut Daun Andong
Siapa yang tak kenal dengan tapai? Menurut saya, tapai ini sangat populer di kalangan masyarakat. Bahan dasar tapai ada yang dari ketan hitam atau putih dan dari bahan singkong. Tapai dari Bandungan ini sungguh unik. Dilihat dari cara mengemasnya membuat saya penasaran bahkan awalnya saya pikir itu adalah tempe, hahaha…
Tapai dari Bandungan ini berbahan dari singkong yang disawut atau diparut kasar. Kemudian dibungkus dengan daun andong hijau, begitu penuturan kakak sepupu saya yang tinggal di Bandungan. Tapai sawut Bandungan ini dari segi rasa juga berbeda dengan tapai singkong lainnya yang cenderung manis. Tapai Bandungan juga berbeda dengan Peuyeum yang memiliki citarasa manis, legit dan teksturnya cenderung lembut kering. Nah, tapai sawut Bandungan ketika telah ‘matang’ memiliki citarasa asam dan berair. Bagi Teman-Teman penyuka tapai dengan citarasa asam akan cocok dengan tapai sawut Bandungan ini. Selain itu, tapai sawut Bandungan ini juga bisa dinikmati dengan cara dibuat jus atau es campur. Aseli, seger!
Tapai sawut Bandungan ini mudah dijumpai di toko oleh-oleh yang terletak di sepanjang jalan area wisata atau tempat oleh-oleh di dalam area wisata. Saya pun sempat melihatnya ada di area oleh-oleh Candi Gedong Songo dan Taman Celosia.
Kue Mochi Asli ‘Sekar’ Berkah Jaya
Awalnya saya mengira, kue mochi ini adalah kue yang berasal dari Tiongkok atau Jepang lalu tersebar di Indonesia sebagai bentuk akulturasi budaya. Ternyata oh ternyata, di tahun 2022 saya pernah menemukan tulisan di Twitter bahwa kue mochi ini telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTP) oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Sukabumi adalah tempat lahirnya kue ini.
Saya juga sempat googling dengan keywords ‘Kue Mochi Asli ‘Sekar’ Berkah Jaya’ kemudian saya dapati bahwa kue dengan brand ini adalah oleh-oleh khas dari Kota Semarang. Termasuk juga saya temukan info demikian di sebuah marketplace. Terlepas dari mana asalnya, saya menemukan Kue Mochi Asli ‘Sekar’ Berkah Jaya ini banyak sekali tersedia di tempat oleh-oleh di Bandungan. Duh, mata saya selalu jeli kalau berhubungan dengan makanan 😀
Kue Mochi Asli ‘Sekar’ Berkah Jaya yang saya nikmati ini sangat lembut berisi (pasta) kacang. Rasanya pas, bukan yang manis banget. Mungkin bagi orang penikmat makanan manis, kue mochi ini termasuk kurang manis. Tapi, bagi saya justru pas, manis dan gurihnya seimbang.
Jika Teman-Teman berkunjung ke Bandungan, jangan lupa bawa memboyong Tapai Sawut Daun Andong, Kue Mochi Asli ‘Sekar’ Berkah Jaya atau bisa oleh-oleh yang lainnya ^^
Baca juga: Ke Bandungan, Harus Main ke Candi Gedong Songo ^^
Semarang itu surga kuliner yang enak dan legend. Tapi khusus dari Bandungan belum nyoba, apa mungkin belum banyak dijual di kota lain di sentra oleh-oleh ya?
Kirain tadi tuh dari Bandung Jabar 😀
Eh btw kapan hari saya dikasih oleh-oleh kue mochi ini dong, dari sodaranya ipar di Semarang.
Ternyata enak loh, jadi pengen lagi 😀
Wah aku kira Bandung Jawa Barat, hehe
Btw mochi nya menggoda
Kalau kue mochi sudah pernah beli atau dioleh-olehi, kalau tapai sawut beluuum, jadi ngiler, penasaran sama penampakan dan rasanya. Aku ada ipar tinggal di Ambawara, bisa nih mudik singgah cari oleh-oleh di Bandungan atau jastip ke dia.
Seperti peuyeum ketan ala Sunda juga, cuma ini terbuat dari sampeu gasrok, begitu kalau istilah orang Sunda.
Kalau mochi, emang khas dari Sukabumi saya udah tahu lama. Maklum saya juga asal dari Jabar Selatan hehehe
Kuliner Semarang kalau melihat namanya kesukaan semua ini, tapai sawut rasanya apakah sama dengan tape dibungkus daun pada umumnya, manis sueger. Kue mochi yummy.
Aku belum pernah merasakan semuanya. Kalau ke Bandungan harus cari tapai sawut dan mochi sekar. Aku sering makan sawut yang dikukus, dikasih gula mera dan kelapa. Jadi penasaran ingin makan tape sawut. Aku pikir mochi makanan kas dari Korea dan Jepang. Ternyata makanan khas Jawa Barat. Terima kasi Infonya Mbak.
Mbak Cindi kreatif banget, bisa nulis traveling dari sekitar kota yang ditinggali
Tentang tapai, semula saya pikir tapai beras ketan putih, sampai saya baca berulang-ulang ternyata beneran tapai singkong
Tapi saya yakin mochi ini aslinya dari Tiongkok, karena sering searching cari resep di YouTube dan nemuin resep mirip mochi ini dari YouTuber China
Kemarin pas mudik Idul Adha ke Surabaya juga sengaja mampir Semarang dan membeli beberapa oleh-oleh. Agak aneh karena dapetnya mochi. Hihihi, ternyata memang mochi khas Semarang enak dan lembuutt.. Anak-anak beli juga selain buat oleh-oleh, dan ludesss..
Alhamdulillah~
Selain itu, aku juga beli tape.
Hanya sayangnya waktu itu beli tape ketannya didalam box plastik, bukan bungkus daun pisang seperti di gambar artikel ini.
Pastinya lebih enak dibungkus daun pisang ya..
Lebih wangiii~
Mpo tertarik sama tapi singkongnya. Mirip tapai ketan ya. Pasti segar banget dimakan pada siang hari
Ohhh mochi daku tuh seneng padamu..
Kalau bepergian atau ada yang kasih oleh² mochi buat daku, pasti suka banget. Soalnya enak.
Apalagi itu lengkap ada tape ketan, dibungkus daun pulaakk wanginya sedap ya kak
Pengen nyoba tape sawutnyaaaa. Baru tau ada tape model begitu. Di tempatku tentu saja yang banyak adalah peuyeum (yang kemudian bisa dinikmati dengan banyak variasi).
Saya paling suka kue mochi rasa duren enak banget kayak makan duren benera wkwkw
[…] juga dekat dijangkau jika kalian lagi liburan mengunjungi Candi Gedong Songo, dan jangan lupa beli oleh-oleh dari Bandungan (bukan Bandung lho, […]